61%

382 22 2
                                    






~ Selamat Membaca ~






" Jinyoung ah j-jika n-nanti g-gua engga selamat t-tolong jaga keluarga gua dengan b-baik dan t-tolong b-beri kasih s-sayang penuh kepada seulbi h-hyung jadikan d-dia seperti s-seulgi."

" Apa maksud lu engga lu pasti selamat seulgi tetaplah bernafas dan tenang oke." Jinyoung melirik jam tangan itu persentasenya terus menurun " Jinyoung-ah gua bakal b-berterima k-kasih k-kalau lu n-nanti l-lu bisa sampein ini k-ke dokter tol-long beri b-bola mata i-ini saat n-nanti gua engga l-lagi bernafas h-hanya bola mata ini y-yang cocok u-untuknya a-anggap saja i-ini pe-permintaan untuknya k-karna membuat t-terasingkan." Jinyoung terus saja menggeleng dia bahkan tak melihat kearahnya

" Sinb-ah tolong lajukan mobilnya dengan cepat."

" Baik Hyung "'






Dan pada saat sudah sampai rumah sakit seulgi masih tetap tersadar walaupun seluruh tubuhnya terasa sakit 

Kau harus tetap kuatnya aku akan menyuntikan ini tolong tahan." Seulgi hanya mengangguk saat jarum itu menusuk kulitnya " kau anak yang kuat seulgi-ah." 

" D-dokter b-berapa persen aku untuk h-hidup?? "

" Aku akan berusaha semaksimal mungkin percayakan padaku." Seulgi hanya mengangguk dia merasa berat pada matanya " d-dokter boleh a-aku meminta s-sesuatu?? " 

" Apa yang kau inginkan?? " 

" Jika nanti aku t-tak selamat t-tolong j-jaga bola m-mata ku n-nanti dan b-berikan kepada s-saudara k-kembar ku,, dan t-tolong b-bisikan p-padanya b-bahwa seulgi m-meminta m-maaf k-karna t-tak bisa b-bertahan l-ebih la-ama." 

" Apa yang kau bicarakan soal umur tidak ada yang tau seulgi."

" Ku mohon j-jangan b-beri t-tahu s-siapapun b-bawa saja b-bola mata k-ku dan berikan p-padanya hanya k-kau d-dan jinyoung y-yang t-tau k-ku mohon h-hanya itu y-yang b-bisa ku l-lakukan untuk y-ya aku ikhlas j-jika k-kau memberikannya aku s-sangat berterimakasih j-jika kau m-melakukannya." 

" A-aku s-sudah t-tak sanggup d-dokter b-berikan a-aku keb-bebasan." Setelah itu mata seulgi tertutup rapat  detak jantung terus menurun dokter berusaha mengembalikan detaknya kembali

" Tidak seulgi jangan menyerah kau tidak boleh menyerah." Tubuh seulgi kejang hebat para suster terus memeriksa tubuh seulgi setelah mereda detak jantung itu makin turun drastis dokter terus berusaha mengembalikan tapi terlambat detak jantung itu telah hilang berganti tanda garis 

" Tidak seulgi kenapa kau menyerah?? Tidak kau tidak boleh berhenti bernafas." Dokter itu mundur dan menegakkan kepalanya dan tersenyum 

" Bawa tubuh seulbi kemari kita akan melakukan operasi yang di inginkan seulgi untuk yang terakhir kalinya." 





Welcome to my backTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang