34% 🔞

823 39 0
                                    



~ Selamat Membaca ~


Warning~~

🔞



Dentingan musik sangat terdengar keras di telinganya alunan alunan musik yang entah dia mengerti atau tidak hal pertama yang rasakan adalah keramaian kebisingan tapi saat ini itu tak berpengaruh untuknya padahal dia orang yang benci kedua itu,, orang itu hanya menatap datar kedepan sekumpulan orang yang tak jelas menari mengikuti irama musik itu adalah pemandangan pertama yang dia lihat 


" Aaahhh~~ * 

Dan suara itu juga terdengar di telinga jujur risih pasti tapi dia tak menghiraukan dia hanya fokus melihat gelas di tangannya dan tiba² sesuatu menyentuh pundaknya

" Tuan mau aku temani~~ " terdengar seperti rayuan di telinganya tapi dia tak menggubris perkataan wanita itu dia malah melepaskan tangan wanita itu di pundaknya

" Mm.. kau sangat tampan apa kau datang ke sini sendiri,, aku bisa menemani kalau mau." Wanita tak menghiraukan dia terus merapatkan badan kepadanya dan terus menyentuh pundak kekar dan lebar itu

" Hentikan noona,, mianhe tapi aku tak perlu kau temani." Lagi lagi dia melepaskan tangan wanita itu dan berangsur bangkit dia meninggal wanita dan melawati sekumpul orang yang menari di sana di duduk di sofa ujung tapi ketika dia menengok ke sebelahnya dia langsung berdecak dan menutup matanya

" Mmm... Aaa.. "

" Yes... Dady aaaaa... " 

Ingin rasanya dia menyumpal mulut wanita itu 

" Kayaknya gua salah dateng ke sini hishh..."

Entah apa yang merasukinya hingga datang ke klub padahal dia anti dengan tempat ini mungkin dia memang sesekali minum tapi taks sering dan klub bukanlah tempatnya tapi mungkin ini adalah tempat dimana dia bisa tenang tapi nyatanya malah membuatnya mual dia menatap jengah orang di sampingnya yang sedang memangku wanita di pangkuannya sambil menjelajahi tengkuknya dan jangan lupakan suara yang di anggap horor itu dia mengalihkan pandangannya ke sisi lain tapi seketika dia terdiam melihat sosok yang di kenal dia memicingkan matanya untuk memperjelas penglihatannya.

" Dia ... "

Tanpa panjang kali lebar orang itu bangun dan merapatkan topinya namun sebelum dia pergi dia melihat orang itu lagi 

" Hishh kalian membuat telinga ku kotor." Dan langsung dia pergi dan menghampiri orang yang dia lihat tadi 












Jalan dengan sempoyongan hingga terjatuh beberapa kali tapi dia tetap melanjutkan langkahnya dan nampak seseorang mengikutinya dari belakang 

" Aaiishhhh tidak bisakah kau tetap diam kau menghalangi ku saat berjalan."

Alisnya berkerut dia menatap bingung dia melihat sekitar tak ada orang selain dirinya dan dia lalu dia mengomel pada siapa?? Hantu?? Tidak mungkin maymunah

Dia melanjutkan jalanan lalu saat sudah hampir sampai mobilnya lagi lagi dia hampir terjatuh dia meraih tasnya dan mencari sesuatu mungkin kunci mobil tapi lagi lagi dia hanya mendengar wanita itu terus saja menggerutu tak jelas hingga pada akhirnya dia melangkah mendekatinya

" Bisa ku bantu noona?? " 

Wanita itu menengok dan melihat tubuh tegap nan tinggi di depannya walau terhalang dengan topi dan masker wanita itu mendekat walau dengan gaya sempoyongan

" Neo nuguya?? "

" Jangan hiraukan aku,, aku hanya ingin membantu mu kau nampak sangat mabuk dan bagaimana kau bisa pulang dengan keadaan seperti ini."  Wanita itu semakin mendekat dia menunjuk pria itu 

" Aku seperti mengenal suara itu kau... " Dia terus mendekat dan detik selanjutnya wanita itu pingsan dan untung bagus pria itu langsung menangkapnya dia langsung membuka pintu depan dan memasuki namun saat dia ingin memakaikan self belt matanya membulat sempurna ketika sebuah benda basah dan mungil itu menyentuh pipinya dia langsung menggeleng cepat dan menutup pintunya 

" Aku harus membawanya kemana?? Tidak mungkin ke rumahnya dan tak mungkin ke rumah ku,,, ke rumah sooya aahh engga engga yang ada dia pasti nyerang gua dengan pertanyaan aneh terus kemana engga mungkin gua tinggalin di sini."  


Dia terus berjalan mengikuti lorong kamar dengan membawa wanita dia sampingnya dia terus merangkul agar wanita ini tak jatuh saat sudah sampai kamar dia langsung membuka pintu itu dan membawanya masuk dia langsung meletakkan wanita itu di kasur

" Ahh.. ahhh... Dia berat juga encok bisa." Dia juga meletakkan tas di meja dia langsung pergi ke kamar mandi membasuh wajahnya saat dia keluar dia menatap wanita itu 

" Apa masalah mu sangat besar hingga kau juga datang ke tempat itu?? " Lirihnya dia mendekati wanita itu dan melepaskan sepatu heels dan menaikan selimut sebatas dada

" Tidurlah yang nyenyak hyun... " 

Langkahnya terhenti saat dia merasakan sebuah genggaman di tangannya dia menoleh ke belakang

" Jangan tinggalkan aku.. " alisnya berkerut dia tak langsung menatapnya takut dia mengenalinya tapi terdengar dari suaranya sangat lembut dan terkesan sedih 

" Jebal... "  Dia menatap tangannya yang masih di genggam dan langsung melepaskannya

" Aku harus pergi istirahatlah." Namun lagi lagi wanita itu menolak dia langsung menarik tangannya dan berakhir jadi menindihnya seulgi menerjapkan matanya berkali kali dai mencoba untuk tetap sadar walaupun sebenarnya dia tak minum 

" Jebal... " Lirihnya lagi seulgi menatap wajahnya yang damai walaupun dia berpikir bahwa wanita di bawahnya tak sadar dan mungkin hilang kesadaran dia melihat mata yang sayu itu lalu di menggeleng lagi

" Sadarlah joohyun... " 

Iya wanita itu adalah joohyun atau irene dia lah wanita yang dia tolong itu yang sekarang berasa di bawahnya jujur seulgi merasa gelisah dan juga takut irene cepat sadar bahwa dia sedang bersamanya  tapi lagi lagi irene hanya menggeleng dia merapatkan tubuhnya pada seulgi membuatnya semakin menempelkan dengannya 

" Andwae... Andwae... " Batin seulgi dia terus menggeleng dan menjauhkan pikiran pikiran aneh dalam kepalanya

Seulgi berusaha keras untuk bangun dan melepaskan diri dan pelukan irene namun tak tau kenapa irene seperti punya kekuatan lebih sehingga tak bisa melepaskannya segera

" Sudah ku bilang tetaplah di sini." Irene membuka matanya sempurna dia menatap mata seulgi dan semakin membuat seulgi gelisah tak lama irene tersenyum dia mendekatkan wajahnya ke seulgi dan

.



.


.

Tbc


Welcome to my backTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang