~ Selamat Membaca ~
Sudah hampir berjam jam mereka di kurung keadaan pun masih tegang terkadang terdengar suara tembakan atau benturan entah apa yang mereka lakukan tapi itu membungkam segalanya entah karna takut pergerakannya akan terlihat dan berakhir tragis membayangkan saja sudah membuat siapapun bergidik ngeri tapi salah satu dari mereka terus memerhatikan pergerakan seseorang walaupun itu dari jauh tidak ada niatan untuk bergerak sekedar melihatnya secara dekat dari jauh pun sudah senang ada ketakutan dalam pikirannya ketika salah satu mereka sadar akan kehadirannya entah akan di benci sudah pasti tapi mau gimana lagi
" Tuan anda di panggil ketua." Seseorang menoleh dan mengangguk tak lama dia pergi dari sana tersenyum tipis menguatkan hatinya membuka pintu dengan perlahan melihat seseorang yang telah meringkuk dengan posisi terikat dan ada satu lagi yang tak jauh berbeda dari orang satunya sama sama terikat hanya saja dia tak sadarkan diri
" Ada apa memanggil ku?? "
" Tetaplah di sini aku tau kau mengawasinya?? "
" M-mworago?? " Tenggorokannya terasa tersedak mendengar perkataannya pelan tapi seakan menusuk
" Aku tau kau masih ingin melihatnya bukan?? "
" Aku hanya ingin melihatnya untuk terakhir kali sebelum dia akan membenciku setelah dia tau semuanya."
" Ck.. jadi kau sudah mempersiapkan dirimu di kemudian hari."
" Kemungkinan iya."
" Apa dia pingsan?? "
" Aniya tuan mungkin dia tertidur." Mendengar pembicaraan seseorang di dekatnya membuatnya membuka mata menerjapkan matanya menyesuaikan cahaya yang mengenai matanya melihat seseorang yang sedang berbincang di pintu tapi melihat dari postur tubuhnya membuatnya mengedipkan matanya berkali-kali entah takut salah liat atau hanya berhalusinasi
" D-dia... " Seseorang menoleh dan berjalan mendekatinya dengan langkah yang mempesona dengan senyum yang indah di wajahnya Irene membulatkan matanya ketika matanya terfokus padanya kini raut wajahnya sangat jelas terlihat
" Sudah bangun rupanya." Irene masih diam terpaku melihat seseorang di depannya
" Kenapa diam?? Gua bakal bawa lu pergi tempat ini berbahaya mending lu ikut sama gua aja ya noona."
" T-tunggu kenapa lu bisa ada di sini?? "
" Lu gausah tau yang penting lua harus keluar dari sini ikut sama gua." Orang itu membebaskan ikatan pada kaki dan tangannya
" Tunggu jisoo gimana?? Kita harus bawa jisoo juga." Irene kembali ke posisinya dan hendak membangunkan jisoo sambil membuka ikatannya
" Itu biar jadi urusan gua biar temen gua yang nolongin temen lu ." Orang itu langsung narik pergelangan tangan Irene
" T-tapi gua engga bisa keluar tanpa jisoo."
" Oke kalau gitu." Orang itu mengkode seseorang yang berada di depan pintu " yaudah kalau gitu lu ikut sama dia biar gua nolongin jisoo oke ikutin dia aja di sini bahaya cepet." Irene cuman diem natap jisoo yang masih belum sadar mungkin efek dia kelelahan Irene terus melihat sekitar dan terus mengikuti langkah seseorang di depannya terbesit rasa curiga di pikirannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Welcome to my back
Roman d'amourSebuah perpisahan lama dan sebuah pertemuan singkat yang membuat mereka bertemu kembali setelah sekian lama,, sebuah cinta dan kebencian menjadi satu dalam diri mereka masing masing dan cinta yang akan menuntut mereka kembali menjadi satu.