30) Mas, kok main gigit aja?

3.3K 947 575
                                    

"Mami."

"Iya, Sayang?"

"Nara mau tanya, soal Mas Rendra."

Mami yang tengah makan potongan buah apel, menghentikan kunyahannya dan menatap Nara penuh rasa penasaran.

"Apa tuh, Baby Girl?"

Para laki-laki udah kembali ke kamar masing-masing setelah selesai makan. Sementara Nara seperti biasa memilih buat menemani mami makan buah sambil ngobrol.

"Mas Rendra alergi es krim, ya?" tanya Nara yang buat mami kaget.

"Masa sih? Selama ini aman-aman aja kok. Gak pernah ngeluh juga dia ke mami," katanya, mendadak gelisah. "Emang alerginya gimana? Kalau bener biar mami konsultasiin sama Pak Jatmiko soal ini."

"Itu, Mam, tadi abis makan es krim kan Mas Rendra ngafalin naskah drama sama Nara ...."

"He'em, terus?"

"Terus Nara liat kupingnya Mas Rendra merah dua-duanya. Dugaan kuat sih penyebabnya gara-gara es krim."

Mami diam, berpikir sesuatu. "Dia sebelumnya ada ngomong apa gitu ke kamu? Ngafalin naskah aja?"

Nara yang juga tengah mengunyah apel, mengingat apa yang terjadi di rooftop tadi. Perasaan cuma hafalin naskah aja ... eh, tapi?

"Iya, Mam. Cuma tadi pas terakhiran Mas Rendra ada nambahin ngomong i love you gitu, padahal di naskah gak ada."

"HAH SERIUS?"

Nara mengangguk. "Pas Nara protes, Mas Rendra bilang itu improvisasi. Eh dari situ Nara baru sadar kalau kupingnya Mas Rendra merah. Nara tanya kenapa bisa gitu, Mas bilangnya gak tau."

Mama malah mesam-mesem setelah dengar cerita Nara. "Udahhh, gak usah khawatir. Kupingnya emang suka berubah warna kok. Kaya bunglon."

"Tapi beneran gak apa-apa kan, Mam? Soalnya Nara takut Mas ada alergi lagi selain alergi udang sama meng. Ibu bilang Nara harus jagain Mas Rendra di sini."

"Iya, don't worry, Baby Girl. Baby Boy mami cuma lagi lie aja." [Lie : Berbohong]

"L-lai? Itu apa, Mam?" Nara mengulang kata, takut-takut salah omong.

"Alay, maksudnya," sahut mami setelah berdeham. Bikin Nara mengangguk paham.

***

Setiap satu bulan sekali di Jumat pagi, akan ada selingan kegiatan bersama setiap pukul 07.00 sampai 08.00. Kegiatannya dijadwal perbulan, kadang senam, tadarus---buat non islam biasanya juga berdoa bersama di ruangan yang disediakan, atau lari santai mengitari luar sekolah Janitra bersama-sama.

Pagi ini, jadwalnya lari santai. Jadi pertama anak-anak Janitra yang terdiri dari SMP dan SMA disatukan di lapangan, baris-berbaris, mendengarkan instruksi guru yang selalu sama mengingatkan untuk gak bercanda dan mengganggu jalanan umum saat berlari. Diusahakan ambil bagian pinggir.

Setelahnya, anak-anak kelas 7 dulu yang dipersilakan lari duluan sampai yang terakhir kelas 12.

Rendra paling sebal begini, suasana gak kondusif di depan gerbang karena banyak yang saling tunggu atau mau lari bareng kakak kelas yang jadi crush mereka.

Termasuk saat Rendra keluar, dia mendadak dikerubuti perempuan-perempuan yang rata-rata adik kelasnya. Banyak yang memanggil-manggil namanya, kadang beberapa jadi ajang kesempatan buat kasih barang kaya surat, permen, atau coklat. Waktu itu dia sempat dikirimin beberapa video sama Tama lewat whatsapp, ternyata mukanya dijadiin konten tiktok dengan lagu cinta-cintaan yang bikin Narendra kesal. Tama bilang, ada beberapa anak SMP, dan sisanya anak kelas 10.

Mas Narendra✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang