53) Mas, kasian Kak Putri.

3.5K 901 667
                                    

Di kamar, Narendra duduk di kursi belajarnya dan memilih langsung membuka hadiah dari Nara. Dia penasaran banget, sedikit terburu biar bisa ngeliat isi kado dari perempuan itu.

Raut wajah Narendra berubah kaget setengah mati saat mendapati satu pack celana dalam laki-laki dengan berbagai warna. I-ini serius ... Nara yang ngasih?

Met hari burung BAYI BAGONG.
Udah tua jangan sering lupa pake sempak anjrit, ntar kejepit lagi kaya waktu itu!

Narendra makin shock saat membaca ucapan yang tertulis di kertas. Dia menunduk dan menatap ke arah celananya, mengingat-ingat apa dia pernah kejepit? Seinget Narendra, dia nggak pernah begitu. Ah, bukan cuma itu ... tapi dia juga selalu pakai dalaman setiap hari.

Dari mana Nara dapet info kalau Narendra sering lupa pakai dalaman dan pernah kejepit? Masa sih almarhumah Bi Darmi yang ngasih berita hoax ke Nara?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dari mana Nara dapet info kalau Narendra sering lupa pakai dalaman dan pernah kejepit? Masa sih almarhumah Bi Darmi yang ngasih berita hoax ke Nara?

Oh, dan sejak kapan juga Nara berani-beraninya nyebut dia bayi bagong? Ini bukan Nara banget!

Di luar, Nara gugup setengah mati. Dia takut Narendra udah buka kado Tasya buat sobat laki-lakinya dan salah paham. Dia berusaha menenangkan diri dan memperbesar nyali buat ketuk pintu kamar laki-laki yang ada di sebelah kamarnya.

Gak lama kemudian, Narendra ngebuka pintu. Dia ngeliat Nara yang menggigit bibir bawahnya dan menatap lelaki itu cemas.

Nara sempat mengusap tengkuk, sebelum akhirnya bersuara, "Mm, i-itu, Mas ... s-saya mau bilang---"

"Gue udah buka," potong Narendra langsung.

"Ng, i-itu kadonya ...."

"Gue mau meluruskan kalau gue selalu pakai dalaman dan gak pernah kejepit," lanjut Narendra yang bikin mata Nara melebar.

"K-kejepit maksudnya?"

"Ya itu, lo yang nulis sendiri kok di sana," sahut Narendra dan bikin Nara menelan ludah.

"Saya mau kasih info, kalau kado buat Mas Rendra ketuker sama punya temennya Tasya."

"KETUKER? KOK BISA?"

"Iya, tadi Tasya buru-buru karena dia mau langsung ke rumah temennya, takut kejebak hujan, eh ternyata salah ngasih," jelas Nara sambil natap manik mata Rendra. "Kadonya dibungkusin sekalian sama Tasya, soalnya baru dateng sore tadi."

"Terus sekarang gimana?"

"K-karena kadonya udah Mas buka ... ya gak apa-apa. Tolong dibalikin ke saya, biar nanti saya kasihin lagi ke Tasya. Dia mau balik ke sini buat anter kado yang bener."

Narendra menghela napas, kemudian menyuruh Nara buat masuk langsung ke kamar.

Nara mengangkat kertas kado yang udah gak berbentuk lagi karena disobek-sobek gak beraturan sama Narendra buat buka hadiah dari Nara, terlalu excited. Perempuan berambut sebahu ini meringis saat melihat isi hadiah yang akan Tasya berikan ke temannya. Dia memasang wajah gak enak setelah baca tulisan Tasya di kertas.

Mas Narendra✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang