50) Mas, kenapa saya harus lakuin itu?

3.3K 880 607
                                    

Udah beberapa hari terakhir, Nara menghindar dari Narendra. Dia masih mau membalas atau menyahut ucapan Rendra, tapi Nara gak mau ngobrol atau cuma berdua sama lelaki itu lebih dari lima menit.

Berangkat dan pulang sekolah dia selalu sama Justin, bahkan di kantin pun Nara sekarang banyak ngobrol sama cowok yang duduk di bangku kelas 12 itu. Narendra merasa tersisihkan.

Istirahat ini, kaya biasa Nara, Rendra, Bayu, sama Tasya pergi ke kantin bareng. Sampai di sana, ada Justin yang nimbrung dan duduk di samping Nara.

"Nar, besok malem lo bisa ke rumah gue, gak? Mau minta ajarin beberapa rumus matematika," tanya Justin yang langsung dicie-ciein Tasya. Cewek yang lagi scroll aplikasi tiktok, langsung natap mereka berdua sambil nyeletuk,

"Waduh, makin akrab ya, Bund. Kalian berdua jadian, ya? Ngaku?" kata Tasya.

"Menurut lo?" Justin malah nanya balik, bikin Narendra melambatkan kunyahan di mulut dan menyimak pembicaraan.

"Iya! Gue sempet ngomongin ini sama Bayu. Iya kan, Bay?" Tasya menyikut lengan lelaki tambun berkacamata itu, Bayu mengangguk.

"Soalnya sekarang kalian beda. Jadi lebih akrab," sahut Bayu agak kesusahan karena sambil mengunyah makanan di kotak bekal. Beberapa hari ini Bayu gak beli makanan di kantin, selalu bawa dari rumah.

"Kalo bener jadian, PJ dong Kak Justin! Diem-diem aja nih."

Nara hendak menegur temannya, merasa gak enak ke Justin. Tapi Justin mengangguk, menyetujui mau Tasya. "Gue traktir lo berdua hari ini, kalian bebas beli apa pun di kantin sampe bel pulang. Gimana?"

Tasya dan Bayu langsung girang karena dapat rejeki nomplok.

"Justin, ini gak apa-apa?" Nara merasa gak enak.

"Santai aja, Nar. Lo kaya sama siapa."

"Tau lo, Nar! Kita sebagai temen lo merestui lo sama Kak Justin. Semoga aja hubungan kalian langgeng sampe nikah."

Justin terkekeh dan mengamini. Nara sendiri memilih menggigit bibir bawah, bingung harus respons kaya gimana.

"Omong kosong," celetuk Rendra, bikin Tasya dan Bayu melirik ke arah laki-laki yang kembali fokus pada makanannya.

"Apanya yang omong kosong? Lo bukannya doain temen kita yang udah gak jomblo lagi, malah begitu," sahut Tasya, memberi Narendra tatapan sinis.

"Males."

"Udah-udah, mending kamu lanjut makan lagi, Tas," ucap Nara yang menengahi Tasya dan Narendra yang malah ribut. Dia sempat melirik sebentar ke arah lelaki yang duduk di samping kirinya, kemudian kembali menatap Tasya.

Tasya mengangguk. "Kayanya hari ini gue mau nambah seporsi mie ayam deh, mendadak laper banget gaissss. Lo juga gak sih, Bay?"

Mendengar itu, Justin menarik kedua sudut bibir ke atas dan ikut nimbrung, "Harusnya lo gak perlu tanya. Iya gak, Bay?"

Muka Bayu memerah karena ketauan kalau dia cinta mati sama makanan.

Nara mendadak cegukan pas lagi makan. Mana airnya abis lagi.

Dia kaget banget pas mau beranjak dari sana dan pesan minum, Narendra sama Justin sama-sama nyodorin gelas berisi air ke dia.

Nara menahan cegukannya dan memilih meraih gelas yang diberikan Justin. Melihat itu, Narendra kembali menaruh gelas miliknya ke atas meja dengan kencang dan bikin mereka kaget.

Narendra memilih menyudahi acara makannya dan pergi dari sana. Padahal masih ada sisa. Kebiasaan banget asal kabur gitu aja tanpa ngabisin makanan. Untung dia gak pernah lupa buat bayar lagi, gak kaya waktu itu!

Mas Narendra✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang