41) Mas, saya ada pertanyaan baru soal bahasa inggris.

2.9K 824 332
                                    

"Kak, aku mau lanjut istirahat. Bisa keluar dari kamarku?" pinta Narendra setelah beberapa saat diam. Berusaha menahan emosi.

Putri mengangguk. Perempuan dengan manik mata coklat, hidung mancung, dan bibir tipis ini bersuara, "Maaf kalau aku ganggu waktu istirahat kamu."

Dia melangkah keluar dari kamar Narendra, dan menutup pintu sebelum pergi. Ketika Putri udah gak ada lagi di sana, Narendra menendang bagian bawah ranjang sampai kakinya terasa sakit.

Kenapa sih waktunya gak tepat?

Mengabaikan rasa nyeri di kaki, anak berusia 17 tahun ini mengambil ponsel di atas meja belajar dan menelpon Nara.

Nara yang masih menangis di kamar, kebingungan. Perempuan berambut sebahu dan bermata bulat besar ini menegakkan posisi duduk dan berdeham beberapa kali supaya suaranya gak terdengar abis nangis.

Saat panggilan hampir berakhir, Nara mengangkat telepon Rendra.

"Nara, apa yang diomongin Kak Putri itu gak bener! Gue gak kaya gitu."

"KOK LO PERGI? GUE TUNGGU SATU MENIT BUAT LO BALIK KE SINI!" Malah itu yang keluar dari mulut Narendra. "BUANG-BUANG WAKTU AJA."

Sorry, Nar.

"I-iya, Mas. Saya ke situ sekarang."

Nara gak sempat buat cuci muka ke kamar mandi. Dia mengelap airmata dengan cepat pakai punggung tangan dan kembali ke kamar Narendra dengan membawa peralatan belajar.

Narendra membuka pintu ketika Nara mengetuknya. Anak perempuan ini masuk ke dalam dan memerhatikan sekeliling kamar Narendra.

"Kak Putri udah keluar, Mas?"

Narendra gak jawab apa-apa. Dia mengambil salah satu kursi dari halaman belakang dan menaruhnya di sebelah kursi belajar. Kemudian, dia menyuruh Nara duduk di situ. Di sebelahnya.

"Lo abis nangis?" tanya Narendra saat melihat wajah Nara.

"Gak, Mas."

"Oh." Udah jelas-jelas matanya sembab gitu, masih bisa bohong? Tapi Narendra gak mau memperpanjang masalah.

"Kita mau belajar apa, Mas?"

"Gue mau ajarin lo bahasa inggris. Lo gak bisa, kan?"

"Iya, susah banget itu, Mas. Apalagi kalo ada sesi mendengarkan. Ngebaca tulisan aja susah, apalagi dengerin orang ngomong?" ucap Nara dengan polos. "Kedengerannya cang-cing-cong cang-cing-cong aja."

"Emang di sekolah lo dulu gak pernah diajarin bahasa inggris?"

"Pernah, Mas. Tapi saya gak ngerti-ngerti," jawabnya. "Gurunya juga jarang masuk kelas. Ngasih tugas doang."

"Lo harus mulai buka-buka kamus, dengerin lagu, atau nonton film yang ada bahasa inggrisnya deh, Nar. Gue prihatin sama lo," ucap Narendra sambil membuka buku pelajarannya. "Biar kuping lo kebiasa. Terus kalo ada kata-kata yang lo gak paham artinya, lo bisa catet dan search di google."

"Saya harus denger lagu atau nonton film apa? Mas Rendra ada saran?"

"Buat sekarang, kayanya lo harus biasa buat ngafalin 5 sampai 10 kosa kata inggris dan artinya. Lo harus setor hafalan lo ke gue setiap hari, gimana?"

"Saya coba, Mas."

Narendra membuka materi yang merupakan kisi-kisi soal yang biasa keluar saat lomba. "Oke, gue ajarin lo dari nomer satu. Lo perhatiin baik-baik."

Nara mendengarkan Narendra yang menjelaskan pelan-pelan. Sesekali, tangannya menuliskan kosa kata yang gak dia tau artinya dan menulis jawaban setelah menanyakan itu pada Narendra.

Mas Narendra✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang