47. Hari H

43 23 12
                                    

Happy reading ♥

Ini adalah hari yang ditunggu tunggu. Hari dimana seluruh dunia akan tau siapa anak perempuan dari tiga keluarga yang berpengaruh di dunia itu.

Kini Kirana, Deva, dan Naya sedang melakukan perawatan di salah satu mall ternama.

Semua ini terjadi karena paksaan dari para ratu itu. Sebenarnya mereka tak mau, namun mau bagaimana lagi kalau ketiga ratu itu sudah memaksa.

"Huh, boring." keluh Deva

"Lo kira, cuman lo doang, gue juga kali." timpal Naya

"Lagian ngapain mommy, bunda ama mami nyuruh kita perawatan." kesal Kirana

"Ngak tau." sahut Naya

"Hua, udah sejam lebih kita ditempat terkutuk ini." ucap Deva

"Sabar Nay, sabar bentar lagi juga lo bebas." ujar Naya menyemangati dirinya

30 menit kemudian mereka sudah bebas dari tempat yang menurut mereka neraka di mall.

"Huaa, akhirnya." lega Deva

"Pulang yuk, pengen rebahan." ucap Naya

"Bukannya dari tadi rebahan yah." ujar Kirana bingung

"Iya tapi ngak seenak kasur gue." sahut Naya

"Serah lo deh." pasrah Kirana

Tiba tiba handphone nya berdering, pertanda ada panggilan masuk. Tak butuh waktu lama handphonenya kini sudah menempel di daun telinganya.

"Hallo mom."

"Kalian udah selesai?" tanya mommy disebrang sana

"Udah mom, baru aja." jawab Kirana

"Kalau gitu langsung balik ke mansion kita," ucap mommy

"Mommy, bunda, dan mami masih ngontrol di hotel." lanjutnya lagi

"Okey mom." sahut Kirana

"Ya udah mommy tutup dulu." ujar mommy

"Iya mom."

Tut

"Gimana?" tanya Deva

"Disuruh pulang ke mansion gue." jawab Kirana

"Oh oke, cus." semangat Naya

Mereka meninggalkan gedung tinggi itu, dan menuju ke tempat yang menurut mereka adalah surga di dunia.

40 menit perjalanan akhirnya mereka sampai dengan selamat. Ya, 40 menit karena macet.

Mereka langsung menuju ke kamar Kirana.

Sesampainya disana mereka langsung merebahkan tubuh mereka di kasur empuk milik Kirana.

"Gaes, mau langsung ambil senjata?" tanya Kirana

"Boleh." jawab Naya dan Deva serempak

"Yaudah yukk." ajak Kirana lalu bangkit dari kasur diikuti Deva dan Naya

Seperti biasa mereka menggeser lemari penghalang tembok lalu menekan tombol yang terdapat di tembok dan memasuki ruangan tersebut.

"Kalian mau make yang mana?" tanya Kirana

"Gue kayaknya pistol." sahut Deva

"Gue juga deh." sahut Naya

"Yaudah pilih aja." ucap Kirana sambil membuka lemari kaca yang berisikan berbagai macam pistol

Tak berselang lama, handphone Deva berbunyi membuat Deva panik. Karena Calvin dkk sedang berada di mansion ini.

"Gimana nih bang Cal telpon nih." ucap Deva panik

Kirana [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang