12. Rahasia Besar

133 48 4
                                        

Warning! Typo Bertebaran!

Jam sudah menunjukan pukul 21.00 Kirana dan Jeson sedang berada di rumah sakit.

Kirana dan Jeson akan nginap di rumah sakit hari ini, untuk menjaga mommy. Mommy dan daddy sudah tidur sejak jam 20.00 tadi.

Kirana dan Jeson belum bisa tidur. Kirana masih saja memikirkan kejadian tadi, ia sangat khawatir dengan sang mommy.

"Kak gue ke taman." ujar Kirana

"Hm, jangan lama lama." ucap Jeson kemudian ia kembali fokus pada handphone digenggamannya.

Sampainya di taman yang terletak di belakang rumah sakit, Kirana duduk di salah satu kursi. Suasana di taman rumah sakit ini sangat sepi.

Di lain tempat, seorang gadis sedang mencoba untuk tidur namun nihil. Ia berjalan menuju balkon kamarnya. Entah kenapa ia merasa sangat khawatir dengan sahabatnya.

Dia adalah Deva. Sedari tadi perasaannya tak enak, ia takut akan terjadi sesuatu pada Kirana, tapi ia tetap berusaha membuang pikiran itu jauh jauh.

Deva kembali ke tempat tidurnya, membaringkan tubuhnya, namun tetap saja pikiran itu menyelemutinya.

Sedangkan Kirana masih duduk di taman, tiba tiba ada seorang laki laki bertubuh tinggi, dengan jeket hitam yang membalut tubuhnya datang dan duduk didekat Kirana

Bentuk tubuhnya mirip seperti laki laki misterius yang akhir akhir ini Kirana dan Jeson lihat.

Namun wajah pria itu tidak tertutupi. Lelaki itu duduk di samping Kirana. Jika dilihat secara dekat ia sepertinya seumuran dengan Jeson.

Kirana merasa canggung, sehingga ia menggeser tubuhnya menjauh dari laki laki itu. Dari gerak gerik lelaki itu sangat mencurigakan

Tiba tiba handphone Kirana berbunyi bertanda ada panggilan masuk.

Tertera nama Deva disana, Kirana segera menggangkatnya.

"Hallo Dev." ucap Kirana heran. "Ngak biasanya, Deva nelpon gue di jam kek gini." ujarnya dalam hati

"Hallo, lo belum tidur?" tanya Deva

"Iya belum, lo kenapa tiba tiba nelpon?" tanya Kirana

"Gue ngak bisa tidur, dan tiba tiba gue khawatir ama lo." jelas Deva, mengingatkan Kirana akan laki laki itu.

Ternyata laki laki itu masih duduk ditempatnya. Kirana segera berlalu dari tempat itu.

"Kir, lo masih disanakan?" tanya Deva karena ia tidak mendapat respon dari Kirana

"Hah? Kenapa Dev?" tanya Kirana balik

"Elah kalau orang nanya dijawab jangan ditanya balik." kesal Deva

"Hehe maap, tadi lo bilang apa?" tanya Kirana

"Lo ngak papa kan?" tanya Deva

"Gue ngak papa, emang napa?" sahut Kirana

"Ngak papa. Gue mau tidur dulu." balas Deva

"Oh yaudah. Good nigth, jangan lupa mimpiin gue." gurau Kirana dan diakhiri dengan kekehan

"Muka lo! Amit amit mimpiin lo. Lebih mantul mimpiin oppa oppa korea." ujar Deva

"Oppa korea juga ogah dimimpiin ama lo." balas Kirana

"Enggak dung, mereka pasti senang dimimpiin gue." ujar Deva percaya diri

"Mphh, udah ngak usah halu ketinggian, entar jatuh, sakit loh." ejek Kirana

"Bodo amat." kesal Deva

"Udah udah, sekarang lo tidur sana, mimpiin kak Revan aja." ucap Kirana membuat Deva bertambah kesal

"Njir lo, bye." kesal Deva lalu mamatikan sambungan secara sepihak

Sekarang Kirana sudah berlalu ari taman, dan dalam perjalanan menuju ruangan mommy.

Setelah sampai disana ia tidak melihat Jeson. Karena ingin memberitahukan keberadaan laki laki tadi Kirana mencari Jeson.

Namun nihil, diruangan daddy pun Jeson tidak ditemukan. Bahkan daddy juga tidak ada didalam ruang inap.

Kirana berinisiatif pergi ke rootrop, entah mengapa ia ingin melihat bintang malam ini.

Kirana menaiki lift, ia memencet tombol yang menunjukan angka 20.

Usahanya untuk mencari Jeson dan daddy tidak sia sia. Kirana tak sengaja mendengar obrolan daddy dan Jeson.

Ketika Kirana ingin membuka pintu, dia mendengar satu ucapan daddy yang membuat dia penasaran, dan menghentikan kegiatannya.

"Jeson, kamu harus tau ini. Mungkin ini adalah waktu yang tepat, karena nyawa kita dalam bahaya." ujar daddy serius

"Jeson harus tau apa daddy? Dan kenapa nyawa kita dalam bahaya?" tanya Jeson bingung

"Jadi gini mommy dan daddy adalah pemilik gangster Dark Blue." ucap daddy mengejutkan Jeson dan tentunya Kirana yang sedang menguping.

Deg

Kirana merasa kakinya tak kuat lagi untuk berdiri. Badannya merasa lemas seketika.

"Dad ngak lagi bercandakan?" tanya Jeson terkejut.

"Daddy ngak becanda Jeson, dan daddy mau kamu yang harus menjadi pemimpin menggantikan daddy. Karena daddy udah mulai menua, dan kamu udah dewasa." jelas daddy panjang lebar

"Tapi Jeson ngak bisa dad, Jeson takut. Gangster yang daddy bangun bersama mommy menduduki peringakat 2 sebagai gengster paling kejam," tolak Jeson

"Jeson takut ngak bisa nerusin gengster itu dengan baik." lanjut Jeson

"Kamu harus bisa Jeson, ini demi keluarga kita. Dan kamu juga dalam tahap belajar jadi daddy maklumi. Dan pastinya kamu ngak maukan kalau kita, terlebihnya Kirana kenapa napa?" jelas daddy dan diakhiri dengan pertanyaan

"Yaudah kalau gitu Jeson mau, lagian Jeson jago bela diri dan menggunakan senjata." sahut Jeson

"Makasih Jeson, tapi kamu harus jaga rahasia ini jangan sampe Kirana tau." ingat daddy

"Ok dad." jawab Jeson

Sedangkan Kirana mengeluarkan senyum smirknya.

"Haha, sembunyi semua ini dari gue? Ngak perlu, gue udah tau semuanya.
Kenapa sih daddy dan mommy harus masuk di dunia hitam kek gini? Kenapa harus rahasiain ini dari gue? Kenapa hanya kak Jeson, kalau gue tau pun gue bisa bantuin kak Jeson.
Tapi fine kalau kak Jeson bisa kenapa gue ngak bisa." ucap Kirana dalam hati

Setelah itu Kirana meninggalkan rootrop dengan perasaan tak menentu. Ia segera menuju ke ruang inap mommy.

Kirana segera menidurkan tubuhnya disofa. Ia tak mau ambil pusing harus memikirkan kejadian tadi. Lebih baik ia tidur menyiapkan raga untuk besok.

Tak lama setelah Kirana tertidur datanglah Jeson. Jeson berjalan ke arah sofa dimana Kirana tertidur.

"Kir, gue sayang lo." ucap Jeson kemudian mengecup singkat dahi Kirana.

Kemudian ia berahli ke sofa satu lagi, dan bersiap menjelajahi alam mimpi.




Hola author kombek!

Gimana? Udah terbongkar dikit dikit. Jangan bosen yah, and tetap stay.

Makasih 🐣❤

Author somplak nan cantek ini mau pamit dulu, jangan rindu yah. Xixi, canda.

Kirana [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang