Warning! Typo bertebaran!
Saat ini Kirana dkk beserta Jeson dkk sedang berada di ruang karaoke, di mall.
“Mau nanyi lagu apa nih?” tanya Calvin
“Ngak tau, gue ikut aja. ” jawab Naya
“Gue yang pilihin lagu aja.” ujar Revan
Revan langsung memilih lagu, lagu yang ia pilih sungguh di luar dugaan.
“Haredang haredang, panas panas panas.” nyanyi Revan
“Berhenti berhenti, lagu apaan tuh.” ujar Deva
“Ok, gue ganti lagu lain.” sahut Revan
“Awas aja kalau ngak bener lagi.” ingat Rey
“Jangan pernah kau katakan cinta mu hanyalah untuk ku karna kini kau telah membaginya.“ nyanyi Revan
“Maafkan jika memang kini harus ku tinggalkan dirimu, karena hati ku selalu kau lukai.” nanyi Revan yang kini sudah diikuti oleh Calvin dan Naya
“Tak ada lagi yang bisa ku lakukan tanpa mu, hanya bisa mengatakan apa yang kurasa.”
“Ku menangis.. membayangkan betapa kejamnya dirimu atas diriku, kau buuatkan cinta ini kau pergi bersamanya.” kini semua sudah ikut bernyanyi kecuali Kirana
“Ku menangis melepaskan kepergianmu dari sisi hidup ku, harus kau tau akulah hati yang kau sakiti.”
“Udah udah, suara kalian bikin telinga budeg tau ngak.” potong Kirana
“Asal happy.” jawab Naya enteng
“Gue pulang dulu kak.” ucap Kirana
“Gue juga, kalian gimana?” tanya Jeson
“Kita ngambil barang barang kita di mansion lo ” jawab Rey
“Yaudah cus.” ujar Naya
Skip
Kini Kirana sudah berada dikamarnya, Deva, Naya dan teman teman Jeson sudah pulang sejam yang lalu. Kirana sedang membaca novel yang ia beli tadi di mall.
Matanya melirik jam dinding yang terpajang di dinding kamarnya itu.
“What?! Udah jam satu?” kaget Kirana
“Ngak kerasa.” gumannya lagi
Setelah itu Kirana menuju kamar mandinya untuk gosok gigi.
5 menit kemudian Kirana sudah keluar dari kamar mandi dengan piyama yang melekat di tubuhnya.
“Hoam, good night.” ucap Kirana lalu masuk ke alam mimpinya
***Kring Kring
Bunyi alarm menggangu tidur seorang gadis, dengan terpaksa gadis tersebut membuka matanya secara perlahan.
“Hoam, udah jam berapa nih?” tanyanya pada diri sendiri
“Udah jam 6, gue mandi dulu deh.” ujar Kirana, yah gadis itu adalah Kirana
Setelah 15 menit menjalankan ritual mandi, kini Kirana sudah siap dengan menggunakan pakaian seragamnya.
Kirana segera turun ke ruang makan untuk sarapan. Ternyata di ruang makan hanya terdapat bi Inah dan para main lainnya yang sedang menyiapkan makanan.
“Pagi bi.” sapa Kirana
“Pagi non.” sahut bi Inah
“Ada yang bisa Kirana bantu ngak bi?” tanya Kirana
KAMU SEDANG MEMBACA
Kirana [END] ✔
Teen FictionSebelum baca, follow akun author dulu yah 😉 [END] ✔ Kisah hidup seorang gadis cantik yang berhati baik, dia adalah Falesyana Kirana Rachela Adijaya. Anak dari pengusaha terkaya no 1 didunia. Hidupnya dikelilingi oleh kebahagian dan kemewahan. Memi...