30. Murid Baru

50 33 0
                                    

Happy Reading💙

Hari ini merupakan hari Rabu, sudah beberapa hari ini sikap Jeson dan Calvin kepada Kirana dan Deva benar benar aneh, jangan lupakan itu menjadi tranding topik di sekolah mereka. Di tambah lagi gosip yang beredar tentang adanya murid baru.

Saat ini Kirana baru sampai di lingkungan sekolah, baru saja ia menginjakan kaki di lingkungan sekolah sudah banyak bisik bisik yang terdengar. Kirana juga mendengar tentang isu yang beredar tentang murid baru, tapi bukan Kirana kalau hanya cuek.

“Kirana!” pekik Deva setelah melihat Kirana yang menginjakkan kaki di kelas

Sontak Kirana menutup telinganya, karena ia belum mau tuli.

“Apaan sih? Masih pagi loh Dev, jangan buat telinga gue tuli.” omel Kirana

“Yah maap abisnya gue tunggu dari tadi lo ngak dateng dateng.” ucap Deva

“Hm.”

“Eh Kir lo tau ngak katanya ada murid baru?” tanya Deva

“Tau.” jawab Kirana

“Katanya cewe loh.” ujar Deva

“Terus?” ketus Kirana

“Ih lo mah ngak asik.” jengkel Deva

“Jadi gue harus gimana? Heboh gitu?” tanya Kirana

“Yah ngak gitu juga kali.” jawab Deva

“Au ah lo bikin badmood.” ucap Kirana malas

"Bodo amat." ketus Deva

Tak lama kemudian terdengar bel, pertanda jam pelajaran akan dimulai.

Keadaan kelas Kirana sangatlah sibuk alias berisik. Hingga masuklah wali kelas mereka, siapa lagi kalau bukan ibu Lidia. Tapi ia tidak datang sendiri melainkan bersama seorang gadis, yang diyakini sebagai murid  baru.

Bisik bisk mulai terdengar, tapi Kirana dan Deva hanya cuek.

"Ternyata murid barunya cewek."

"Ngak kalah cantik dari Kirana dan Deva."

"Cocok ama kak Rey."

"Bahan bullyan baru buat Thalia dkk nih."

"Liat bening bening gini hati abang meleleh."

"Neng minta nomor wanya boleh?"

"Mau jadi pacar abang ngak?"

“Cukup anak anak!” seru ibu Lidia, sontak seisi kelas diam

“Silakan perkenalkan diri nak.” pintah
ibu Lidia kepada murid baru tersebut

“Perkenalkan nama gue Nayara Nazila Pratama, panggil aja Nayara atau Naya. Gue pindahan dari Spanyol. Semoga kita bisa berteman baik” ujar Naya sopan tak lupa sebuah senyum yang terbit dari bibirnya, menambah kesan manis.

"Ternyata anak orkay."

"Eh anjing, anak orkay nih."

"Porotin boleh tuh."

"Anak orang kaya ke 8, njir."

Dll

“Nayara kamu bisa duduk di belakang Kirana dan Deva.” pintah ibu Lidia kepada Naya

“Kirana angkat tangan kamu.” lanjut ibu Lidia

Kirana segera mengangkat tangannya malas. Naya langsung menuju kursi di belakang Kirana, yang kebetulan kosong.

Kirana [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang