15. Hukuman

76 36 4
                                    

Typo bertebaran!

Matahari telah menunjukan dirinya, namun seorang gadis masih asik dengan alam mimpinya.

Tok tok

Seorang wanita paruh baya mengetuk pintu kamar anak gadisnya.

"Kirana bangun saying!" seru mommy dari luar kamar

Yah, gadis itu adalah Kirana.

"Udah telat loh saying." ujar mommy yang masih setia membangunkan putrinya

"5 menit lagi mom." jawab Kirana dari dalam

"Ngak ada 5 menit, udah terlambat Kirana!" tegas mommy

"Iya mom, ini udah bangun." ujar Kirana yang belum sadar sepenuhnya

Mommy berlalu dari kamar Kirana. "Engh, udah jam berapa sih?" erang Kirana

Matanya terbelalak ketika melihat jam dinding.

"What?! Udah jam setengah 7 telat gue!" pekik Kirana kaget

Kirana segera bergegas memasuki kamar mandi, untuk melakukan ritual mandinya.

Setelah 10 menit kini Kirana sudah siap dengan seragamnya.

"Good morning mom dad." sapa Kirana ketika sudah berada di tangga

"Good morning too sayang, princess." jawab mommy dan daddy barengan

"Kirana makan dulu sayang." panggil mommy karena melihat putrinya berjalan ke pintu keluar

"Ngak sempat mom, nanti Kirana telat!" tolak Kirana dengan teriakan yang mengelegar di mansion

"Nanti maag kamu kambuh loh saying." ingat mommy

"Nanti di sekolah Kirana makan." sahut Kirana dan keluar dari mansion

Kirana segera berangkat menggunakan sepeda.

Skip

Seperti dugaannya, ia sudah terlambat. Dan artinya ia harus bersiap-siap menerima hukuman.

"Hei kamu!" panggil seorang guru, yang dikenal sebagai salah satu guru killer

"Iya buk." jawab Kirana kegelapan

"Kamu tahu sekarang udah jama berapa?" tanya guru tersebut garang

Kirana menoleh ke arah pergelangan tangannya yang sudah terpasang jam tangan.

"Jam 7 lewat 15 menit buk." jawab Kirana dengan watadosnya

"Kamu tahu, kalau kamu sudah terlambat?" marah guru tersebut

"Tau buk." sahut Kirana santai

"Kalau begitu hukuman kamu lari keliling lapangan sekolah sebanyak 10 kali." pintah guru tersebut

"Ibu kan tau kalau lapangan sekolah luas banget, bisa pingsan kalau saya lari 10 putaran." bantah Kirana

"Jangan bantah saya, cepat laksanakan hukuman kamu!" pintah guru yang dikenal dengan guru bk

"Atau kamu mau hormat bendera sepanjang jam pelajaran?" tanya guru yang menyandang nama ibu Santi si guru BK killer

"Enggak buk." sahut Kirana cepat

"Yaudah, sekarang kamu lari 10 kali putaran lalu hormat bendera sempai jam istirahat, ibu tidak terima bantahan atau penolakan." ujar ibu Santi lalu pergi meninggalkan Kirana yang melongo dengan hukuman yang diberikan oleh ibu Santi

Kirana sangatlah kesal, bisa saja ia melaporkan ibu guru itu ke daddy. Tapi ia tidak mau identitasnya terbongkar dan ini juga salah nya.

Dengan langkah malas Kirana berjalan menuju ke lapangan. Ia berlari mengelilingi lapangan.

Baru saja 5 putaran, ia sudah lelah ditambah lagi kepalanya yang berdenyut. Entahlah mungkin karena ia tidak sarapan tadi pagi.

Kirana memberhentikan larinya, untuk mengurangi rasa sakit di kepalanya. "Aish, sial banget hari ini," gerutu Kirana

"Dari pada gue ngomel terus, lebih baik gue lari lagi,"

"Semangat Kirana." ucap Kirana menyemangati diri

10 putaran selesai, dan sekarang Kirana sudah ngos-ngosan.

Ia butuh minuman sekarang, ia segera menuju ke kantin untuk membeli minuman.

"Huh, panas banget." ujar Kirana lalu meneguk minuman yang baru saja ia beli

Tanpa Kirana sadar guru BK yang tadi sedang berjalan menuju ke arah Kirana dengan wajah yang tak bersahabat. "Heh, bukannya saya suruh kamu lari, sekarang malah kamu enak enakan di kantin." Cerca ibu Santi dengan muka merah menahan marah

"Eh ibu, saya kesini karena haus buk, barusan saya udah lari 10 putaran." sahut Kirana

"Udah udah sana hormat bendera." usir ibu Santi

"Ngak mau ahh, capek buk. Saya juga belum sarapan, entar kalau saya pingsan gimana?" tanya Kirana

"Saya tak terima penolakan! Cepat hormat bendera atau saya buat surat panggilan untuk orang tua kamu!" ujar ibu Santi

"Iya iya buk, saya hormat bendera." ucap Kirana pasrah sedangkan ibu Santi hanya mengganguk kemudian berlalu dari kantin.

Kirana segera menuju lapangan untuk menjalankan hukuman keduanya.

Setelah 10 menit berjemur di bawah matahari yang membakar kulit, Kirana merasa kepalanya mulai berdenyut hebat.

Kirana menoleh ke arah jam tangan, dilihatnya jam menunjukkan pukul 9 lewat 15 yang artinya masih 1 jam ia harus berjemur. Karena waktu istirahat pertama ialah jam 10. 15

"Duh, pala gue sakit banget." gerutu Kirana

"Mana masih lama lagi." ucap Kirana resah

Kepalanya semakin berdenyut, ditambah asam lambungnya kumat.

Sungguh hari ini adalah hari yang paling sial bagi Kirana.

Pandangannya tiba tiba menggelap dan

Bruk


Ngegantung yah?
Dipikir pakaian kali :v

Hehe, digantung ngak enak tau :c

Dah lah makin ngak jelas!
Author mau pamit dulu <_•

Bay bay 🐣❤

Kirana [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang