Happy Reading♡
Tap
Tap
Tap
Bunyi gesekan antara alas sepatu dan lantai terdengar jelas di koridor rumah sakit tersebut.
Kurang lebih 4 orang berlari dengan cemas. Hingga tibalah mereka didepan kamar UGD.
"Mom, gimana keadaan Deva?" tanya salah satu dari mereka.
"Deva lagi ditangani ama dokter Kirana. Kamu tenang yah." jawab wanita paru baya itu.
Gadis itu adalah Kirana, perasaan kalut bercampur cemas menguasainya.
Mommy yang melihat raut cemas dari putrinya, dengan cekatan ia membawa Kirana ke dalam pelukan hangatnya.
"Tenang sayang, Deva pasti ngak papa." ucapnya, lalu mengelus surai hitam milik putrinya, dengan harapan ia bisa memberi ketenangan.
Kirana mengganguk dan memisahkan dirinya dari Citra. Ia menatap bunda, dan tanpa aba aba ia memeluk bunda dengan kuat.
Tak lama terdengar tangisan dari mulut Kirana.
"Shutt.. jangan menangis Kirana. Deva ngak papa, dia kuat kok. Bunda tau itu." ujar Sandra menenangkan
"T-tapi bunda, ini salah Kirana. Kalau aja Kirana ngak ngajak dan nyiapin rencana ini, pasti Deva sekarang ngak gini." ungkap Kirana masih dengan tangisnya
"Stop nyalahin diri kamu sendiri, ini udah takdir. Dan bukan salah kamu sendiri." ucap Sandra
Kirana melepaskan pelukannya, lalu mengangguk ragu.
Tak lama suara decitan pintu terdengar nyaring. Dan keluarlah dokter yang menangani Deva.
"Keluarga pasien?" tanya dokter tersebut
"Saya ayahnya dok." jawab ayah
"Mohon maaf, tapi Deva kekurangan banyak darah dan kondisinya saat ini sangat lemah, menyebabkan ia koma." ungkap dokter tersebut lalu menghela napas pelan.
Deg!
Seperti ada batu besar menghantam jantung Kirana. Sudah 2 kali ia mengalami hal ini.
"Deva akan dipindahkan ke ruang inap biasa. Saya permisi dulu." ucap dokter tersebut lalu meninggalkan mereka
"Ngak, ngak mungkin!" teriak Kirana lalu merosot ke lantai
Dengan cekatan Jeson memeluk tubuh adiknya. Sedangkan Sandra sudah tak sadarkan diri di pelukan suaminya. Dan Naya sudah menangis di pelukan maminya.
"Sudahlah, cepat bawa Sandra untuk diperiksa." pintah Aldino, lalu dengan cakatan Robinson membawa istrinya.
"Sebaiknya kalian pulang, untuk ganti pakaian dan istirahat sejenak. Daddy, mommy dan yang lain akan menjaga Deva semantara waktu." saran daddy
"Enggak dad, Kirana mau tunggu disini." bantah Kirana
"Kirana sayang, kamu sama yang lain pulang dulu yah. Nanti kalian balik lagi yah." ujar mami lembut
"Enggak mam, Kirana mau disini." tolak Kirana
"Kirana, ini perintah! Pulang dan istirahat lah." ucap daddy tegas
Kirana hanya mampu mengangguk kalau daddynya sudah begini.
***
Kini Kirana sedang berada dikamarnya, tepatnya balkon. Ia baru selesai mandi, dan sedang mengunggu Naya yang sedang mandi.
Kirana menatap kosong ke langit. Beberapa kali ia menghela napas kasar. Sungguh ia tak mampu menerima bahwa Deva koma, dan itu salah nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kirana [END] ✔
Ficção AdolescenteSebelum baca, follow akun author dulu yah 😉 [END] ✔ Kisah hidup seorang gadis cantik yang berhati baik, dia adalah Falesyana Kirana Rachela Adijaya. Anak dari pengusaha terkaya no 1 didunia. Hidupnya dikelilingi oleh kebahagian dan kemewahan. Memi...