Typo Bertebaran!
Jam menunjukan pukul 06.00 Kirana sudah sampai di sekolahnya, kini ia tengah memakirkan sepedanya.
Lingkungan sekolah masih sangat sepi, hanya terlihat beberapa siswa yang sedang menjalankan kewajibannya, yaitu piket pagi.
Kirana berjalan menuju kelasnya, setelah sampai di tempat duduknya, Kirana menyimpan tasnya di meja sebelah. Lalu ia menenggelamkan kepalanya di lipatan kepala, menit kemudian ia tertidur.
“Kirana!!” teriak Deva
“Woi, bangun.” ujar Deva sambil mengoyang goyangkan tubuh Kirana
“Paan sih, ganggu orang tidur aja.” omel Kirana
“Kirana yang tercantik sedunia liat tuh jam, udah jam 7 lewat 15 menit Dan 15 menit lagi guru masuk.” cerocos Deva
“Oh.”
“Gue ngomong panjang lebar lo cuman oh, lu bener bener dah,” omel Deva
“Lagian lo tidur dari jam berapa sih?” lanjut Deva
“Enam.” jawab Kirana
“Lo kebo banget sih.” sinis Deva
“Bodo.”
“Eh, Naya belum dateng?” tanya Kirana setelah beberapa menit hening
“Udah, dia lagi ke kantin mau beli minuman.” jawab Deva yang fokus dengan handphonenya
“Hello epribadeh!” teriak Naya setelah sampai di tempat duduknya
“Eh ayam ayam, gue bisa bisa gue tuli nih.” omel Deva
“Dasar toa!” ucap Kirana
“Lanjut aja omelannya, minuman kalian gue kasih ke orang lain.” sinis Naya
“Eh maap maap.” ujar Deva
“Jangan gitu dong.” rajuk Kirana
“Ini minuman lo pada, udah baik gue beliin.” ujar Naya lalau memberikan 2 cup pop ice
“Hehe makasih Naya cantik.” ucap Deva
"Makasih Nay." ujar Kirana
“Hm.” dehem Naya
Tak berselang lama guru pun masuk dan memulai pelajaran.
“Selamat pagi anak anak.” sapa guru matematika
“Pagi bu.”
“Baik, mari kita lanjutkan pelajaran kita. Bla.. bla.. bla..”
Skip
Kring Kring
Kini saatnya siswa siswi mengisi perut mereka setelah 3 jam pelajaran.
Mereka mulai berhamburan keluar kelas, begitu pula dengan Kirana, Deva dan Naya. Mereka bertiga sudah sampai di kantin.
“Kita duduk dimana nih?” tanya Naya
3 pasang mata sedang sibuk mencari keberadaan meja yang kosong.
“Disudut kosong tuh.” ujar Kirana, setelah melihat meja kosong
“Yuk, sebelum mejanya diambil orang.” pintah Deva
Mereka bertiga melangkah menuju tempat duduk tersebut, namun tinggal selangkah lagi mereka sampai tempat duduk tersebut sudah diduduki oleh ke empat most wanted boy.
Kirana dan Deva refleks balik belakang, memilih mengalah. Namun suara seseorang memberhentikan mereka.
“Mau duduk dimana lagi, udah penuh semuanya.” ujar Revan
KAMU SEDANG MEMBACA
Kirana [END] ✔
Novela JuvenilSebelum baca, follow akun author dulu yah 😉 [END] ✔ Kisah hidup seorang gadis cantik yang berhati baik, dia adalah Falesyana Kirana Rachela Adijaya. Anak dari pengusaha terkaya no 1 didunia. Hidupnya dikelilingi oleh kebahagian dan kemewahan. Memi...