49. Deva!!

57 23 3
                                    

Happy reading 🎉

Dor

1 tembakan mampu melumpuhkan sang musuh.

Bukan, bukan Xafier yang terkena tembakan tersebut melainkan David.

"Kurang ajar." geram Xafier tak terima

"Ups maap, tanganku rupanya salah sasaran." ucap tuan Brajaya santai namun berkesan dingin

"Serang mereka, jangan sampai ada yang tersisa." seru Xafier

Penyerangan kembali sengit. Kedua kelompok sudah mulai melemah. Pasukan dari keduanya tersisa sedikit.

"Sudah lah menyerah saja Xafier." ucap Tuan Pratama

"Harusnya aku yang katakan itu pada kalian." ucap Xafier

"Berhentilah menghayal untuk menghancurkan kami, tuan Xafier Mahendra yang terhormat." remeh tuan Brajaya penuh penekanan

"Akhiri saja permainan ini, saya sudah muak lihat muka anda tuan Xafier." ujar  Aldino

Dor

David. Ya, David kembali terkena tembakan tersebut. Bukannya Aldino salah sasaran namun Davidlah yang menyelamatkan Xafier.

Semua orang dalam ruangan tersebut terkejut dengan apa yang dilakukan oleh David.

David yang sudah tumbang tersebut, hanya mengumbar senyum sinisnya.

Xafier tak terima pihaknya di jatuhkan dengan mudah.

"Sialan kau Aldino!" geram Xafier

"Sudah, sudah cukup untuk bermain main!" teriak Xafier marah

Dor

Dor

Dor

3 tembakan meleset, tak ada 1 tembakan pun yang mengenai tubuh Aldino.

"Rupanya kau masih payah." sinis Aldino

"Baiklah!"

Dor

Dor

Xafier kembali menembak, kali ini sasarannya bukan Aldino namun Jeson. Jeson dengan cepat dapat menghindar tembakan tersebut.

"Terlalu lama tuan Xafier." ucap tuan Brajaya dingin

Dor

Suara tembakan kembali terdengar. Tembakannya mengenai lengan kiri Xafier.

"Kita memberi kau pilihan, mau pergi atau habis di tangan kita?" tanya tuan Pratama

"Aku bukan seorang pengecut!" jawabnya dengan teriak

"Kalau begitu maju lah." ujar Aldino

"Baiklah."

Dor

1 peluru menuju ke arah Kirana, namun dengan cepat Kirana menghindar.

"Payah." sinis Kirana mengeluarkan smirknya

Kirana memutar pistol diantara jari telunjuk dan tengah, lalu dengan cepat ia memposisikan pistol dan

Dor

1 peluru menancap sempurna di kaki kanan Xafier.

Semua kagum dengan aksi Kirana, bak profesional.

"Pergi atau kau mati Xafier?" tanya Naya membuka mulut

"Tidak sopan sekali kau berbicara seperti itu kepadaku." ucap Xafier

"Untuk apa orang seperti anda dihormati?" tanya Rey sebagai jawaban

Kirana [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang