🍃CHAPTER 10🍃

8K 644 9
                                    

Senja menghembuskan napas lega. Lima hari selesai sudah ulangan akhir semester. Meskipun ada beberapa nilai yang tidak mencapai KKM, tidak membuat Senja berkabung. Yakni, pelajaran Bahasa inggris dan Kimia.

"Oi gengs! Remedy Bahasa Inggris sama PPKn di suruh buat tugas" seru Ale dengan membawa dua lembar kertas yang ia dapatkan dari guru.

Sontak kaum remedial mengerumuni Ale yang kini menduduki bangku guru di ruangan kelasnya.

"Sini gue poto dulu" seru Farid salah satu kaum remedial keduanya.

"Ih sial. Buat video Narrative Text!" Seru Senja begitu melihat tugas bahasa inggris.
"Gimana bisa gue cerita pakek bahasa inggris. Ngomong aja keseleo mulu lidah gue" cerocos Senja membuat Leo menghampirinya.

"Eh, seriusan" Leo melihat isi tugas yang benar dikatakan Senja.
"Haha... modar deh lo, Ja" ledek Leo, "tenang! Gue bantu videoin lo nanti" Leo menepuk pundak Senja.

"Mentang-mentang kagak remedy songong ya lo" sungut Senja, Leo hanya terbahak menanggapi.

"Oi, gengs... gue punya berita penting" koar Farhan begitu memasuki kelas.

"Kabar apaan, sob?" Tanya Farid mendahului.

Seisi ruangan kelas XI TKR 1 menunggu kelanjutan Farhan.

"Kalian masih ingat kan, soal Bu Lala bakal kasih hadiah masalah puisi kemarin?" Tanya Farhan membuat sebagian siswa mengangguk dan lainnya mengiyakan.

"Dan puisi itu punya si Jaja!"

Sontak Senja memandang Farhan dengan tatapan bertanya.

"Ada apaan lo panggil nama gue?" Senja yang jauh di belakang kerumunan ikut nimbrung.

"Ja, lo dipanggil sama Bu Lala" teriak Adin yang baru datang ke kelas.

"Ngapain?" Tanya Senja yang belum sempat mendengar penjelasan Farhan.

"Mau dikasih hadiah kali" seru Farid membuat Senja bertanya.

"Buruan. Yuk!" Ajak Adin, siswi selain Senja di kelas itu.

"Gue cabut dulu, gengs!" Senja keluar dari kelas menyusul Adin.

"Eh, seriusan. Padahal kan dia kagak punya bokap. Masa iya bisa buat puisinya" bisik Farid membuat Farhan mengidikkan bahunya.

"Palingan bukan buat sendiri dia" celetuk Farid yang didengar oleh Leo.

"Maksud lo apa?" Leo menatap tajam Farid.

"Kenapa?" Farid memasang tampang tidak tahu.

"Lo ngiri sama Jaja?" Sindir Leo.

"Gue nggak ngiri ya sama dia. Lagian darimana nya gue iri sama orang yang nggak punya bokap kayak dia" ucapan Farid membuat Leo terbakar emosi sampai mendekatkan dirinya ke arah Farid.

"Jaja ada salah apa sama lo?" Tanya Leo pelan namun penuh tekanan.

"Sekali lagi berani ngatain Jaja. Abis lo!" ucap Leo kemudian melengos pergi.

*

Senja menemui Bu Lala bersama Adin di ruang guru.

"Selamat pagi menjelang siang Bu Lala" sapa Senja kepada Bu Lala.

"Iya, selamat setengah siang juga" balas Bu Lala.

"Katanya Bu Lala manggil saya. Ada perlu apa ya, Bu? Tanya Senja kemudian.

"Oh iya. Ibu mau kasih ini ke kamu" Bu Lala menyerahkan paper bag mawar merah.

"Saya nggak lagi ulang tahun loh, Bu" ucap Senja yang hanya menatap paper bag itu.

Taklukan Gay Itu![✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang