🍃CHAPTER 6🍃

9.1K 711 9
                                    

"Karena minggu depan sudah mulai ulangan akhir semester. Jadi, ibu sedikit flashback, mengulas bab sebelumnya" ucap Bu Lala--Guru Bahasa indonesia XI TKR 1.

"Apa ada yang kurang paham dengan materi sebelumnya? Nanti ibu akan menjelaskan kembali"

"Bu, ada kisi-kisi?" Tanya Farid to the point.

"Kisi-kisinya dari bab 1 sampai bab 6" jawab Bu Lala tersenyum simpul membuat para murid kecewa.

"Itu mah sama aja baca satu buku paket" balas Farhan, teman sebangkunya.

"Berhubung ini adalah pertemuan kita terakhir di kelas XI, ibu akan memberikan tugas untuk kalian" jelas Bu Lala membuat satu kelas mengeluh.

"Sudah akhir semester pun masih ada tugas, Bu?" Tanya Leo dengan nada mengeluh.

"Nah, justru itu. Ibu berikan tugas untuk kalian, dan tugas ini bisa membantu nilai kalian jika belum mencapai KKM. Jadi, nanti tidak perlu ada remedial. Ibu akan mengambil dari nilai tugas akhir ini sebagai tambahan. Maka dari itu, jika nilai tugas kali ini bagus, dijamin kalian tidak akan mengikuti remedy" jelas Bu Lala.

"Tugasnya apa, Bu?" Tanya Ale penasaran.

"Membuat puisi" jawab Bu Lala membuat seisi kelas menghembuskan napas lega.

"Tapi ibu yang tentukan judul puisinya. Jadi, semua murid membuat puisi dengan judul sama namun sajak berbeda"

"Yahhh" murid-murid kembali mengaduh.

"Tapi, anak-anak. Dengarkan ibu! Tugas ini memang bisa menyelamatkan nilai kalian. Tapi ibu minta, belajarlah dengan giat dan mengerjakan ulangan dengan sungguh-sungguh. Karena ibu mengharapkan kalian mendapatkan nilai terbaik. Tidak boleh mengandalkan tugas ini sebagai penyelamat kalian. Oke!" Bu Lala memperingati dengan tetap memberikan semangat.

"Siap, Bu" jawab murid-murid tak kalah semangat.

"Jadi, judul puisinya adalah...

Ayah" ucap Bu Lala pada akhirnya.

"Buatlah puisi sebaik dan seindah mungkin. Nanti, puisi yang bisa membuat hati ibu tersentuh, ibu akan memberikan hadiah kepada kalian" jelas Bu Lala membuat para siswa senang.

"Tugas dikumpulkan paling lambat hari sabtu. Lebih dari itu, ibu tidak akan menerimanya" tambah Bu Lala membuat para siswa meneguk salivanya.

"Baiklah, karena jam pelajaran ibu sudah habis, ibu akhiri. Selamat siang dan tetap semangat siswa siswinya ibu" ucap Bu Lala dan meninggalkan kelas.

"Gue harus dapat hadiah nih dari Bu Cantik!" Ucap Leo semangat. Ia memang mengidolakan Bu Lala, guru tercantik di sekolah menurutnya.

"Ja!" Panggil Leo karena sedari tadi ia tidak membalas.

"Hm?" Gumam Senja seakan bangun dari lamunannya.

"Lo kenapa?" Tanya Leo melihat Senja yang tiba-tiba tidak bersemangat.

Senja menggeleng, "gue oke kok!"

Leo seakan tersadar dan menatap Senja yang kini tengah memasukkan buku paket ke dalam tasnya.

"Ja!" Panggil Leo dengan suara lembut.

"Lo kepikiran ya?" Tanya Leo hati-hati.

"Kepikiran apa?" Tanya Senja cengo.

"Soal...
Leo menggantung ucapannya, takut Senja tersinggung.

"Soal itu? Tenang aja. Gue kan bisa nanya lo nanti" balas Senja membuat Leo semakin merasa bersalah.

"Sekalian buatin punya gue ya" ucap Senja nyengir, seakan tidak terjadi apa-apa dan malah membuat Leo tidak enak hati.

"Pulang sekolah jalan dulu yok, Ja" ajak Leo, berusaha mencairkan suasana.

Taklukan Gay Itu![✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang