🍃CHAPTER 15🍃

6.4K 639 24
                                    

Senja mengamati seorang mekanik yang tengah melakukan tune up. Kebetulan Senja mendapat posisi di bagian service. Karena hari ini merupakan hari pertamanya prakerin, teknisi bernama Sam itu menyuruh Senja untuk memperhatikan dulu. Sam menjelaskan kegiatan seputar pekerjaan tersebut. Sesekali ia juga menyuruh Senja untuk membantunya mengambil beberapa alat, layaknya asisten teknisi.

"Kenapa ambil jurusan otomitif?" Tanya Sam membuka percakapan seraya mengecek radiator menggunakan radiator cup tester.

"Karena saya ingin" jawab Senja singkat membuat Sam meliriknya dengan cengiran.

"Maksud gue alasan yang spesifik" Sam memperjelas, "lo kan cewek. Nggak takut kotor kena oli?"

"Malah olinya yang takut sama saya deh kayaknya" balas Senja.

Sam menahan tawanya. "Nggak usah formal banget kalau ngobrol sama gue" ucapnya dengan nada pelan. Memastikan tidak ada bos. "Panggil aja Bang Sam. Dan nggak usah pakek saya-anda segala"

"Siap" jawab Senja singkat.

"Sen--

"Panggil Ja, aja Bang. Kalau Sen saya nggak biasa" sela Senja.

"Oke. Ja, lo semprot aja nih semua ke belakang" ucap Sam menunjuk nampan berisi filter udara, beberapa tutup aki dan bahan lainnya. Belakang-- dimaksudkan letak kompresor berada.

"Siap, Bang" jawab Senja menurut. Ia membersihkan filter udara dan lainnya dengan menyemprotnya menggunakan kompresor.

Beberapa saat, tidak sampai setengah jam mobil sudah siap. Tidak ada kerusakan parah. Hanya menyetel ulang dan menambah air coolant pada radiator.

"Ja, abis ini bantuin gue turunin transmisi ya" ucap Sam dengan nada bercanda namun ia terkejut saat Senja mengiyakan tanpa protes.

"Emang lo kuat?" Tanya Sam memandang Senja.

"Ya kuat kalau berdua" jawab Senja enteng.

"Serius lo?"

"Iya. Gue udah pernah saat bantuin temen gue di bengkel"

"Lo udah pernah kerja di bengkel?" Sam nampak terkejut.

"Nggak juga sih. Gue cuma nyepam aja di sana" kelakar Senja membuat Sam menggelengkan kepala.

"Pantesan lo kagak kaget ya" ucap Sam yang kini menyiapkan mobil menuju car lift.

"Wih... nanti kita pakek car lift, Bang?" Tanya Senja merasa senang.

"Iya lah, masak gue nyuruh lo buat ngangkat tuh mobil" canda Sam, "jangan bilang lo belum pernah liat beginian" tebak Sam seraya memencet tombol car lift.

"Siapa bilang. Di bengkel sekolahan gue ada kok. Tapi buat pajangan doang" jawab Senja mengamati mobil yang sudah mulai naik.

"Haha. Soalnya mahal. Anak sekolahan kayak lo kan hobi banget ngerusak barang. Jadi pihak sekolah kudu waspada" ejek Sam.

"Iya bener. Gue selama ini cuma bisa ngeliatin doang. Kagak boleh ikutan mencet tuh tombol" jelas Senja membuat Sam terbahak.

"Kalau di bengkel kerja lo?"

"Di sana mah lebih parah. Pakek papan triplek buat dijadiin sliper" jelas Senja membuat Sam menahan tawanya.

"Oh ya, gue ambil alat-alat dulu ya" ucap Sam kemudian. "Lo tunggu aja di sini sambil mastiin tuh mobil nggak kabur" ucap Sam menunjuk mobil di atas membuat Senja berdecih pelan.

🍃🍃🍃

Senja menaiki bus angkutan umum menuju apartemen Adamson. Hari ini tidak banyak yang ia kerjakan di tempat prakerin karena hanya beberapa mobil saja yang perlu di service. Itu juga tidak ada kerusakan berat.

Taklukan Gay Itu![✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang