🍃CHAPTER 11🍃

6.6K 594 6
                                    

"Oi, Ja" panggil Jion begitu melihat Senja kembali main ke bengkelnya.

"Gue numpang service motor, Ji" ucap Senja yang masih mengendorkan baut oli mesin.

"No problem!" Respon Jion yang sudah duduk di kap mobil di sebelah tempat Senja.

"Katanya sebentar lagi lo prakerin?" Tanya Jion ikut memperhatikan Senja yang sibuk dengan motornya.

"Iya, bener"

"Lo prakerin di bengkel gue aja! Ntar gue kasih nilai A plus semua" tawar Jion. "Kebetulan bengkel masih rame".

"Gue sih oke aja. Tapi pihak sekolahan yang nentuin. Jadi lo jangan sedih bakalan jarang ketemu gue, Ji" canda Senja.

"Emang lo nggak bisa recommend ke sekolahan lo?" Tanya Jion berharap Senja prakerin di bengkelnya.

"Bisa aja sih" jawab Senja, "tapi gue nya yang nggak mau" tambah Senja membuat Jion berdecak.

"Belagu banget lo, Ja" seru Atong yang baru keluar dari bawah mobil.

"Eh, gue bukannya belagu. Tapi gue mau yang baru. Masak iya gue hari-hari liatnya kalian mulu" Senja membela diri, "gue juga mau dong liat yang seger-seger" lanjutnya.

"Lo liatin gue aja, Ja. Dijamin seger!" Seru Adnan ikut nimbrung.

"Yang ada kelilipan gue" balas Senja membuat Jion dan Atong menertawai Adnan.

"Oi kawan-kawan!" Teriak April yang baru datang dengan motor maticnya.

"Eh, baru keliatan aja lo, Pril?" Tanya Senja saat April menghampiri mereka.

"Iya. Gue cuti seminggu di toko Jion. Baru kelar ujian gue" balas April.

"Oh ya... nih oleh-oleh dari Bali waktu gue study tour" April menurunkan tas kain berukuran besar, "gue baru sempet kasih. Tadi gue cariin kalian di base camp kagak ada. Ternyata pada ngumpul di sini"

"Iya, pada kangen sama gue, Pril. Padahal baru seminggu gue nggak jengukin" celetuk Senja membuat Jion berdecih.

"Lo datang sendiri?"

Baru saja Jion bertanya, sebuah motor sport datang menghampiri mereka.

"Oi gengs!" Sapa Marko dengan Leo di belakangnya.

"Selalu aja kurang satu ya" ucap Jion memandangi kawan-kawannya.

"Iya. Si Rendy minggu lalu balik ke barat" celetuk Marko membuat Leo menyenggol lengannya, "LA kali, Ko".

"Kapan-kapan kita susul dia. Sekalian liburan" timbrung April.

"Iya... nanti Jion yang bayarin" celetuk Senja membuat Jion menjitaknya.

"Ide bagus" Leo menambahi.

"Gue setuju" timpal Marko.

"Betul" April mengacungkan jempolnya.

"Ke sana naik getek. Gratis!" Ucap Jion membuat mereka menertawakannya.

🍃🍃🍃


Adamson menghentikan mobilnya karena lampu merah menyala. Pandangannya tidak sengaja menangkap sosok Senja yang kebetulan berhenti di lampu merah itu.

Kedua alis Adamson menyatu begitu melihat seorang laki-laki membonceng di belakang Senja.

Lampu hijau menyala membuat motor itu melaju kembali. Tanpa Adamson sadari, ia mengikuti Senja sampai berhenti di supermarket.

Seakan tersadar, Adamson merutuk dirinya sendiri. Berniat melajukan mobilnya kembali. Namun ponselnya berdering, membuat ia segera mengangkatnya.

"Ada apa?" Tanya Adamson saat tahu adiknya yang menelpon.

Taklukan Gay Itu![✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang