Adamson berjalan malas di belakang Alice. Sesekali adiknya itu menyeret Adamson untuk berjalan di sampingnya.
"Lemes banget sih, Kak. Lagi pms, ya?" Tanya Alice menatap Adamson kesal.
"Kamu mau beli apa sih, Alice? Buruan ya!" Ucap Adamson menahan kekesalannya. Ia paling tidak suka jika menemani adiknya shopping, dimana dirinya akan membuntuti kemana Alice pergi dan menuruti apa yang adiknya mau. Bisa dibilang ia akan menjadi babu adiknya jika itu terjadi.
"Kebiasaan deh. Ini kan hari minggu, libur kali, Kak. Sesekali nemenin adiknya liburan kek" ucap Alice yang masih mengunci lengan Adamson, takut abangnya itu akan kabur nantinya.
"Jangan sibuk sama pacar mulu!" Ucap Alice dengan menekan kata 'pacar'.
"Yaudah. Sekarang Alice mau beli apa?" Tanya Adamson tersenyum paksa, dalam hatinya ingin sekali melakban bibir adiknya itu supaya bisa diam walau satu menit.
"Aku mau beli-
Alice mengarahkan pandangannya ke toko dengan nuansa pink. Seketika itu, Alice menarik Adamson ke sana.
Adamson menghela napas untuk kesekian kalinya. Ia dengan sabar menunggu Alice yang tidak kunjung menyudahi acara pemilihan barang yang akan dibelinya.
Adamson dengan sadar melihat para pegawai wanita di toko itu terus menatap ke arahnya dengan senyuman. Adamson mencengkeram keranjang belanja yang hampir penuh oleh barang yang Alice beli.
"Menurut Kak Adam, lucuan mana? Yang ini, atau yang ini?" Dengan polosnya Alice menunjukkan bra dengan motif berbeda di tangan kanan dan kirinya. Ada warna pink dan mocca.
"Kamu suka yang mana?" Tanya Adamson datar.
"Aku suka dua-duanya" jawab Alice kembali mengamati benda di kedua tangannya secara bergantian.
"Yaudah. Ambil aja dua-duanya. Beres kan?!" ucap Adamson menahan emosinya.
"Tapi, kayaknya yang itu lebih lucu deh" ucap Alice melihat bra yang berada di ujung. Ia kembali meletakkan bra yang sebelumnya sudah ada ditangannya ke tempat semula.
"Aku mau yang ini aja deh" Alice mengambil bra berwarna ungu muda berenda.
"Alice" panggil Adamson.
"Hm?"
"Bagaimana kalau kita beli saja toko ini?" Tanya Adamson datar, "asal kita bisa keluar dari sini secepatnya" lanjut Adamson dengan wajah mengeras.
Alice menahan senyumnya. "Jangan lebay deh, Kak" ucap Alice, kemudian menyampirkan bra itu ke pundak Adamson.
"Apa ini yang terakhir?" Tanya Adamson seraya mengambil bra di pundaknya kemudian meletakkan di keranjang belanja yang ada di tangannya.
"Ehm..." Alice tengah mengingat kemudian mengangguk, "kayaknya udah semua deh"
Adamson menghembuskan napas lega, "oke. Habis ini kita langsung pulang ya" ucap Adamson dengan wajah memelas.
"Oke" balas Alice.
Adamson tersenyum lega.
"Setelah makan ya, Alice laper"
Senyum Adamson langsung memudar tatkala mendengar penuturan Alice.
"Baiklah, ayo kita cari makan"
🍃🍃🍃
"Kenyang sudah perut Alice" ucapnya tersenyum senang seraya menatap Adamson.
"Baguslah. Jadi, kita bisa pulang sekarang kan?" Tanya Adamson untuk kesekian kalinya.
"Ish, Kak Adam ngeselin banget sih. Dari tadi ngerengek minta pulang mulu. Kenapa sih? Mau ke klub gay itu lagi? Ada janjian sama pa--
KAMU SEDANG MEMBACA
Taklukan Gay Itu![✅]
RomanceTerlibat masalah dengan 'Cowok Gay' adalah salah satu kesialan terbesar bagi Senja dalam catatan hidupnya di bumi. Start: 17 Desember 2020 Ended: 22 Agustus 2022