🍃CHAPTER 1🍃

24.2K 1.3K 35
                                    

Hari minggu.

Bisa dikatakan hari sejahtera untuk kebanyakan makhluk hidup di bumi.

Menikmati akhir pekan dengan berlibur atau sekedar bersantai. Tidur sepuasnya dan bangun sesukanya.

Namun kenikmatan di atas harus terusik karena seseorang mengganggu acara tidur seorang gadis bernama Senja.

"Oii... bangun!" Angin--saudara kembar Senja menggoyangkan bahu gadis yang masih tidur dengan nyenyaknya, padahal jam sudah menunjukkan angka 8.

Senja menggeliat dan semakin mengeratkan pelukannya pada guling tanpa membuka matanya.

Angin menarik tangan Senja, membuat gadis itu bangun karena terkejut.

"Apaan sih? Ganggu tidur aja deh" Senja hendak kembali tidur, namun kaos belakangnya ditarik oleh Angin.

"Siapa yang nyuruh lo tidur lagi?" Angin menarik tangan Senja ke kamar mandi.

"Cuci muka sana! Bau iler" Angin mendorong Senja di dalamnya.

"Gue tunggu di bawah, dalam 5 menit lo harus turun!" Angin menutup pintu kamar mandi kemudian keluar dari kamar Senja.

Senja berdecak namun menurut, membasuh mukanya sekalian menggosok gigi.

Sudah 15 menit Senja belum juga turun, membuat Angin geram dan kembali menaiki tangga menuju kamar Senja.

"Kong!" Panggil Angin seraya membuka pintu kamar Senja.

Kosong.

Angin mencari ke kamar mandi, tapi Senja juga tidak ada di sana. Ia berdecak dan berbalik, melangkah menuju kamarnya.

"Emang bener-bener nih anak" gerutu Angin ketika menemukan Senja berbaring di atas kasurnya, memejamkan mata.

Angin mengambil bantal dan menekannya ke wajah Senja, membuat kembarannya itu sulit bernapas.

Senja mengerang seraya menggerakan tangan dan kakinya brutal, mengaduh minta dilepaskan.

"Lo mau bunuh gue?" Sungut Senja setelah Angin melepaskan bantalnya.

"Gue nyuruh lo ke bawah, bukan tidur lagi!" Sindir Angin membuat Senja menguap.

"Gue masih ngantuk, Topan" jawab Senja malas, membuat Angin menarik tangan Senja dan membawanya ke bawah.

"Karena lo nggak bisa masak, lo bersihin semua ruang ini. Nyapu sama ngepel!" Jelas Angin seraya menyerahkan sapu dan pel-pelan.

"Curang banget lo. Biasanya juga barengan, lo nyapu, gue yang ngepel" protes Senja.

"Karena lo telat bangunnya, jadi perubahan jadwal untuk hari ini" jawab Angin yang sudah pergi menuju dapur.

'Dasar... Angin Topan jahanam' maki Senja dalam hati.

"Nggak usah ngedumel. Kerjain sekarang atau nggak gue kasih makan" teriak Angin dari arah dapur.

"Iya, bos!" Jawab Senja dengan cepat mengerjakan tugasnya.

Sudah kewajiban bagi Senja dan Angin di hari minggu membersihkan rumah. Karena Maya-- Mami kedua anak tersebut sibuk bekerja dan jarang ada waktu bebenah karena lelah. Biasanya Maya menyiapkan sarapan sebelum berangkat bekerja, namun tidak dengan hari ini dikarenakan ia sedang di luar kota.

🍃🍃🍃

Angin memasukkan baju kotor ke dalam mesin cuci. Setelah itu kembali menuju dapur untuk memasak sambil menunggu cucian selesai.

Taklukan Gay Itu![✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang