🍃CHAPTER 21🍃

5.8K 554 25
                                    

Adamson memasuki kamarnya, langkahnya terhenti tepat di depan cermin besar yang ada pada lemari. Ia mengamati wajahnya seraya berpose se-cool mungkin.

"Tampan dan menawan" komentar Adamson saat melihat pantulan dirinya di cermin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tampan dan menawan" komentar Adamson saat melihat pantulan dirinya di cermin.

"Nggak mungkin kan makhluk hidup di muka bumi ini nggak terpesona dengan seorang Adamson Rayden?" Tanya Adamson seraya membuka rompi dan kemejanya, mengganti dengan kaos longgar.

Adamson kembali bercermin.

"Lihat?!" Adamson berseru, "betapa luar biasanya dia!" Puji Adamson kepada dirinya sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lihat?!" Adamson berseru, "betapa luar biasanya dia!" Puji Adamson kepada dirinya sendiri.

"Tapi kenapa?!" Adamson mendudukkan dirinya di ranjang.

"Huh!" Desah Adamson gusar.

Entah mengapa percakapannya dengan Senja saat di ruang kerjanya mampu memenuhi isi kepalanya. Ia menjadi gusar dan gelisah setelah itu.

Adamson meletakkan cangkir kopi yang tersisa setengah. Ia kembali melihat beberapa desain yang Arli kirimkan. Tak sengaja matanya menangkap sosok Senja yang tengah sibuk merapikan rak buku.

Sebenarnya ruang kerja Adamson selalu rapi. Tapi entah mengapa hari ini ia sengaja membuatnya 'sedikit' berantakan, hanya untuk digunakan sebagai alasan agar ia bisa menyuruh Senja datang ke apartemennya.

"Tadi itu pacar kamu ya?" Tanpa Adamson sadari ia melontarkan pertanyaan yang membuatnya canggung setelahnya.

"Eh?"

"Saya cuma nanya" Adamson mencoba bersikap biasa. "Ingat, kamu masih ada ikatan kontrak sama saya. Dan selama kontrak itu, sayalah prioritas kamu!" Ucap Adamson menatap Senja seraya bersedekap dada.

"Iya saya tahu kok" balas Senja enteng.

"Saya cuma ingatin kamu. Nanti kamu lupa, malah asik sama 'pacar' kamu itu" ucap Adamson dengan menekan kata 'pacar'.

Senja membuang napas sebelum berbicara, "kan saya udah bilang, dia itu temen saya. 'Temen deket' saya! Belum jadi pacar" ucap Senja disela merapikan buku.

Taklukan Gay Itu![✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang