🍃CHAPTER 17🍃

5.6K 549 4
                                    

Senja mengumpat dalam hati. Ingin rasanya melayangkan bogem ke wajah Adamson. Tanpa ia tahu sebelumnya, Adamson mengajaknya ke klub khusus gay. Entah apa alasannya, yang jelas Senja ingin segera pergi dari sana.

Senja menatap datar Adamson yang kini sudah di belai oleh pria 'selingkuhan' nya itu. Jangan lupakan Rendy yang masih berstatus 'pacar' Adamson.

Seorang pria tinggi dan berkulit putih menghampiri Senja dan duduk di sebelahnya.

"Hai" sapa pria itu. Senja hanya menoleh dengan wajah datarnya.

"Perkenalkan, namaku Bram" pria bernama Bram itu mengulurkan tangannya.

"Maaf, saya mau ke toilet" Senja beranjak dan melangkah pergi. Ia merasa harus waspada dengan semua orang yang ada di tempat ini.

Bram menatap Senja dengan seringaian. Kemudian ikut beranjak, membuntuti Senja tanpa sepengetahuannya.

"Permisi. Toilet sebelah mana ya?" Tanya Senja kepada bartender.

"Paling ujung, belok kanan" tunjuk pria berbadan tegap yang merupakan seorang bartender di sana.

"Oke. Terimakasih" balas Senja. Bartender itu hanya mengedipkan matanya sebagai balasan.

"Kusso!" Makinya pelan saat menjumpai dua orang pria sedang bermesraan di pojok lorong bagian kiri.

'Double shit!' Batinnya saat membuka pintu toilet. Di sana dua orang pria tengah buang air kecil.

Senja kembali berbalik. Hendak mencari toilet wanita.

'Astajim!' Batinnya terlonjak kaget. Ia melihat Bram berdiri di depan pintu. Menyandar pada tembok dengan kedua di saku celana.

Senja berpura-pura tidak melihat Bram, kembali melangkah menuju Adamson berada.

"Hei!" Bram meraih lengan Senja.

"Nggak usah pegang-pegang, Bro" sentak Senja menepis tangan Bram.

"Calm down, girl" cengir Bram. "Aku cuma mau kenalan doang, kok" tambahnya dengan senyuman.

"Nah tuh lo tau gue cewek" celetuk Senja membuat Bram menaikkan sebelah alisnya bingung.

"Terus masalahnya apa kalau kamu perempuan?" Tanya Bram. Detik berikutnya ia menyadari maksud ucapan Senja. "Kamu menyangka saya tidak tertarik dengan kamu karena kamu perempuan?"

Senja mengidikkan bahu acuh, "gue nggak penasaran sih. Jadi, gue cabut ya" Senja berbalik, melangkah meninggalkan Bram.

"Hei, tunggu!" Seru Bram. Senja tidak menggubris membuat Bram menyusulnya.

"Ngomong-ngomong, kamu tidak jadi ke toilet?" Tanya Bram menyamakan langkahnya bersisian dengan Senja.

"Nggak jadi" balas Senja.

Bram mengangguk menanggapi, "di sini emang nggak ada toilet untuk perempuan sih"

'Gue hampir lupa. Kalau di sini emang tempat khusus orang h*mo' batin Senja.

"Masih nggak mau ngasih tahu nama kamu?" Tanya Bram.

Senja masih mengabaikan pria itu dan kembali ke tempat semula. Dimana dia melihat Adamson masih bercumbu dengan laki-laki yang sama.

"Kita butuh kamar" bisik laki-laki itu kepada Adamson.

"Hm" gumam Adamson mengiyakan permintaan laki-laki itu.

"Hei gadis. Ikut denganku!" Bisik Adamson di telinga Senja.

"Ngapain?" Gumam Senja menatap Adamson dengan tatapan nyolot.

Taklukan Gay Itu![✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang