Senja turun dari tangga, menuju dapur. Di sana, Angin sudah duduk setelah menyiapkan sarapan. Senja pun mengambil duduk di sebelah Angin dan mulai menyedok nasi goreng buatan Angin.
"Pan, nanti lo balik duluan aja ya. Soalnya gue mau mampir ke bengkel Jion" ucap Senja seraya menuangkan air putih ke gelasnya dan Angin sekalian.
"Emang udah mulai prakerin*?" Tanya Angin.
Senja hanya menggeleng seraya menelan nasi gorengnya.
"Mau ngapain lo di sana?" Tanya Angin yang kini meneguk air putihnya.
"Istrinya Atong lahiran, jadi di sana cuma ada Adnan" balas Senja menyuapkan suapan terakhirnya.
"Itung-itung gue latihan sebelum prakerin" ucap Senja meneguk air putihnya, kemudian membawa piring kotor ke wastafel.
"Jangan kemaleman! Ingat pr lo kerjain nanti!" Ucap Angin mengambil sepatunya di rak.
"Siap, bos!" Jawab Senja yang tengah mencuci piring.
Angin melihat jam tangannya. "Buruan!"
"Iya. Gue pakek sepatu dulu" balas Senja memakai sepatunya.
"Yuk!" Senja bangkit berjalan menyusul Angin.
🍃🍃🍃
Senja turun dari motor Angin, dan bertos sebelum masuk ke gerbang.
"Oh ya, duit jajan?" Senja mengulurkan tangannya.
"Gue kan udah kasih kemarin" jawab Angin membuat Senja manyun.
"Nggak ditambahin? Kan gue nanti pulang sore" ucap Senja berharap.
"Urusan lo" Angin kembali memasukkan gigi porseneling dan menarik gas motornya, meninggalkan Senja yang mengarahkan bogem udara untuknya. Kemudian berjalan melewati gerbang menuju kelasnya.
Sekedar info, Angin dan Senja berbeda sekolah. Angin sekolah di SMA jurusan IPA karena cita-citanya menjadi dokter. Sedangkan Senja bersekolah di SMK/STM (Sekolah Teknik Mesin) dengan jurusan Otomotif, karena dia ingin memiliki bengkel sendiri dan menjadi bos tentunya. Kembaran tersebut memang memiliki karakter yang berbeda, namun saling menyayangi dan mengerti dengan caranya masing-masing.
Senja memasuki kelasnya yang dibilang masih sepi. Karena Angin selalu mengantarnya lebih awal dan para siswa juga tidak langsung masuk ke kelas, melainkan berkumpul di parkiran sampai lima menit sebelum bel masuk berbunyi.
Sepuluh menit sebelum bel, kelas sudah penuh membuat Senja menaikkan sebelah alisnya.
"Loh, udah masuk aja?" Tanya Senja pada Leo, teman sebangkunya.
"Lo lupa hari ini hari apa?" Leo balik tanya dan mengambil topi osis dari tasnya.
"Ih sial. Hari senin, upacara ya?" Senja terlonjak dan segera membuka tasnya.
"Mampus gue!" Senja menepuk jidatnya karena lupa tidak membawa topi.
"Sukurin lo. Siap-siap aja dengerin ceramah plus dapet poin" ledek Leo membuat Senja berdecak.
"Bodo amat" Senja bangkit dan bersiap keluar ke lapangan bersama para siswa lainnya.
"Jangan lupa, ntar bawain tas gue sekali ya" ucap Senja yang diangguki Leo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Taklukan Gay Itu![✅]
RomanceTerlibat masalah dengan 'Cowok Gay' adalah salah satu kesialan terbesar bagi Senja dalam catatan hidupnya di bumi. Start: 17 Desember 2020 Ended: 22 Agustus 2022