🍃CHAPTER 27🍃

5.1K 555 9
                                    

Matahari sudah semakin turun, panas tak lagi terik. Sedari tadi Senja duduk di tepi danau dengan pandangan lurus menatap awan yang menggantung di langit yang masih biru.

Senja kembali menghela nafasnya kemudian meluruskan lututnya, duduk berselonjor.

"Apa gue bongkar celengan gue aja ya?" Gadis itu bertanya pada dirinya sendiri. "Tapi ya kali dapat sampai milyaran" gadis itu berdecak sebal. Mau berusaha berpikir sekeras apapun, ia tidak akan menemukan jalan keluar. Dirinya saja belum bekerja, bagaimana bisa menghasilkan uang sebanyak itu. Solusinya cuma dua. Ngepet atau maling. Dan dua-duanya sangat berdosa. Senja nggak mau masuk neraka.

"Gue nggak mau pura-pura jadi pacar si Setan Gay lagi" Senja mengacak rambutnya frustasi.

"Senja" panggil seseorang membuat Senja menoleh dan mendapati seorang pria mengenakan kaos biru lengan panjang berjalan mendekat ke arah Senja.

"Om Xai" Senja memperhatikan Xai Narangin yang kini sudah duduk di sebelahnya.

"Sedang apa di sini?" Tanya Xai melihat Senja yang masih mengenakan seragam montirnya.

"Saya cuma mampir duduk aja, Om" jawab Senja canggung. "Om sendiri kenapa bisa ada di sini? Om ngikutin saya ya?"

"Iya. Saya ngikutin kamu" balas Xai dengan seulas senyuman dibibirnya.

Senja tergelak. "Ish, Om lagi nganggur ya? Makanya gabut ikutin saya"

"Kamu sedang ada masalah?" Tanya Xai memperhatikan wajah Senja yang terlihat sangat mirip dengan seseorang.

"Eng-enggak kok, Om"

Terjadi keheningan sejenak.

"Oh ya, apa Om sudah memberikan hadiahnya pada istri Om?" Tanya Senja mengalihkan pembicaraan.

Xai menggeleng pelan.

"Kenapa?"

"Saya belum berani menemuinya"

Senja menghembuskan napas pelan. Ia tidak bisa merespon banyak karena tidak tahu permasalahan yang terjadi. Cuma sebatas Xai yang ditinggalkan Sang istri. Sudah. Itu saja.

"Saya doakan Om Xai bisa mendapatkan hati istri Om lagi ya" ucap Senja dengan seulas senyum tulusnya.

"Terimakasih, Senja" ucap Xai balas tersenyum.

"Wah, udah sore... Saya harus balik nih, Om" ucap Senja kemudian beranjak membuat Xai melakukan hal sama.

Puk!

Ponsel Xai terjatuh saat pria itu beranjak dari duduknya.

Senja menunduk, berniat membantu Xai untuk mengambilkan ponselnya.

Drrtt...

Kebetulan sebuah pesan masuk membuat ponsel Xai menyala.

"Eh?" Senja terkejut melihat lockscreen di ponsel Xai. Foto wanita cantik yang sangat ia kenali.

"Loh, foto Mami?"

Dengan cepat Xai mengambil ponsel miliknya.

"Ehm, Senja--

"Kenapa Om Xai punya potonya Mami?" Tanya Senja menatap Xai curiga.

"Ehm, itu---

Xai bingung sendiri menjelaskannya.

"Jangan-jangan Om Xai belum bisa move on dari Mami, ya?" Tanya Senja dengan senyuman jahil, masih mengira Xai adalah mantan pacar Maya.

"Ehm, Senja... sebenarnya Maya adalah istri saya"

Taklukan Gay Itu![✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang