AMH [7]

26.5K 1K 31
                                    

sepulang sekolah mereka berdua langsung menuju butik untuk fitting baju pernikahan mereka berdua, selama perjalanan hanya ada keheningan yang melanda.

Oliv yang fokus memandangi ke luar jendela sedangkan alaska yang fokus menatap jalan didepan Oliv melirik Alaska yang sedang fokus menyetir. “Ka, gue udah kasih tau sahabat gue kalo gue dijodohin sama lo”

Alaska terkejut karna Oliv sudah memberitahu temannya bahwa mereka berdua dijodohkan.

“gegabah” satu kata yang keluar dari mulut Alaska membuat Oliv bungkam.

“Lagian cuman mereka aja ko, ga satu sekolah.” Alaska menatap tajam Oliv yang dengan enak ngucap seperti itu.

“Gimana kalo satu sekolah tau?" Tanya Alaska dengan wajah datar, Oliv hanya bisa terdiam lalu memikirkan hal itu. Bagaiman nantinya salah satu dari mereka membongkar rahasianya dengan Alaska

"Maaf, tapi gua jamin mereka ga akan bocorin semua itu.” Dengan tegas Oliv menyakinkan Alaska agar mempercayai kedua sahabatnya.

Alaska menoleh lalu menatap Oliv datar dengan satu alis nya yang terangkat. “Musuh lo itu orang terdekat lo sendiri.”

Oliv membulatkan matanya lalu menatap Alaska tajam. “MAKSUD SAHABAT GUE Penghianat!!!” Teriak Oliv yang tidak terima jika temannya dikatkan seperti itu. Alaska mengangkat bahu nya acuh lalu memberhentikan mobilnya didepan sebuah butik.

Alaska keluar terlebih dahulu sedankan Oliv masih mengontrol emosinya kemudian keluar menyusul Alaska yang sudah berjalan didepannya

“Tungguin napa!” Oliv berusaha mensejajarkan langkahnya dengan langkah Alaska yang besar. “Ck lu tuh! Kenapa cepat banget jalan nya!” Oliv menggerutu karna dirinya susah mengejar langkah Alaska.

Sampai di dalam butik Alaska dan Oliv di sambut oleh resepsionis butik itu dengan ramah. “Ada yang bisa saya bantu de?” Mata resepsionis itu tidak lepas dari wajah Alaska

“Tante Mita-nya ada?” Alaska bertanya kepada resepsionis itu. Resepsionis itu tersenyum manis lalu menganggukkan kepalanya. “Ada de, tapi ade nya udah punya janji?” Tanya resepsionis

Oliv menatap resepsionis itu dengan sinis karna repsionis itu centil pada Alaska, Oliv berusaha memperdekat diri ke Alaska memegang ujung baju Alaska dengan dua jari, tatapannya tetap pada resepsionis itu.

Alaska menganggukan kepala. "Baik, mari mas saya antar, ade mau ikut kaka nya masuk juga? Atau mau liat liat koleksi dress kami?" Tanya mba resepsionis itu dengan ramah.

Oliv melebarkan matanya, terkejut karena dirinya disangka adik dari Alaska. Alaska menunduk dan melihat perubahan dari mimik wajah Oliv, dengan segera drinya menggenggam tangan Oliv lalu menunjukkannya ke mba resepsionis itu.

“Dia calon istri saya, ayo sayang.” Alaska sungguh mengucapkan itu, iya seorang Alaska mengatakan hal itu. Hal ini membuat jantung Oliv tidak aman dan terlihat sangat gugup.

Sedangkan resepsionis itu menunduk malu saat mendengar bahwa yang disebutnya adik adalah calon istri dari pemuda ini. Oliv menatap ledek mba resepsionis itu

“Mba itu ada yang jatuh.” Oliv mengatakan hal itu sambil menunjuk ke lantai, resepsionis itu mengikuti jari oliv, lalu kembali menatap Oliv.

“Tidak ada apapun mba.” Resepsionis itu mencoba sekali lagi mencari apa yang terjatuh

“Serius ga ada mba?” Tanya Oliv sekali lagi, dengan anggukan kepala resepsionis itu menjawab. “Tadi saya lihat ada hati dan mata yang jatuh bersamaan.” Oliv tersenyum sinis lalu pergi kedalam bersama Alaska.

ALASKA MY HUSBAND Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang