PERANG?

26.6K 862 3
                                    

Hari ini adalah hari Minggu dimana sudah seminggu Oliv dan Alaska izin tidak mengikuti pelajaran sekolah, setiap hari teman temannya datang untuk menjenguk mereka.

Itu kalau teman yang ada akhlaknya,namun teman mereka datang hanya untuk makan, makan dan makan ,sesekali mereka datang untuk kabur sehabis balap motor.

Seperti hari ini Devan sedang kabur dari rumah, karna tadi malam ia habis mewakilkan Alaska yang tidak bisa ikut balap motor. Siapa lagi yang melarang Alaska untuk tidak ikut kalau bukan Oliv, dengan ancaman yang menyeramkan.

" Van lo kapan pulang si!" Oliv geram melihat Devan yang dari matanya terbuka sampai sekarang hanya di depan tv sambil menonton Upin Ipin.

" Ko kamu ngusir aku si?!"Devan melempar bantal sofa ke arah Oliv ,namun sebelum bantal itu mendarat di depan muka oliv, Alaska lebih dulu menepisnya.

" Bos bini lo tu, dia ngusir gue!" Devan mengadu dengan mulut yang cemberut, hal itu memunculkan ide Oliv.

Oliv berjalan ke arah Devan yang sedang cemberut dengan mata tertutup dan memeluk bantal.

Oliv menarik bibir Devan " HAHAHA mampus lo enakan" Devan meringis kesakitan.

"Anjg bibir gue! OLIV lo pake kuku palsu anjg perih goblok!" Alaska tidak terima Oliv dibilang goblok, langsung menendang pantat Devan.

" Anjg teraniaya gua disini"

"Pulang sana, bikin ribet di rumah orang lo!"  Alaska mengusir Devan

"Gausah disuruh juga pergi gue!"

" Dari tadi bini gue ngusir lo!, Kenapa ga pergi?!" Devan melihat Alaska marah langsung buru buru keluar rumah Oliv dan Alaska.

Namun belum sampai pintu ,pintu terlebih dulu terbuka dan menampilkan Acha dengan tangan di pinggangnya

" DEVANO PUTRA LUZICINO-!!!!" Acha langsung menarik kuping kembarannya itu, Oliv yang mendengar teriakan itu langsung ke luar melihat apa yang terjadi

Oliv dan Alaska tertawa Devan ternistakan seperti itu " lo tau ga gue ditanyain bunda ,Lo kemana!" Devan menyengir dan membuat bentuk 'v' di tangan nya.

" LO YAA KENAPA SI SUKA BUAT GUE SUSAH HA?!" Oliv melihat Acha sudah ingin menangis maju dan langsung memeluk sahabatnya itu.

" Sutttt lu marah marah tapi ujungnya nangis gimana si?" Oliv mengelus punggung sahabat nya itu.

Acha melepaskan pelukan Oliv dan berjalan kearah Devan yang melihat nya sedih." Abang gue ga betah di rumah hiks. Semua bikin masalah ,Lo juga hiks kenapa kabur si!" Devan yang tau adiknya itu yang tidak bisa tanpa dirinya dirumah.

Oliv dan Alaska saling pandang, Alaska menaikan alisnya " kenapa mereka?". Alaska hanya mengangkat bahunya dan merangkul pundak Oliv.

Melihat Devan dan Acha bersedih membuat Oliv dan Alaska ikut dalam suasana mereka berdua.oliv menyuruh Devan untuk membawa pulang Acha " Van bawa pulang " Devan mengangguk dan berjalan keluar dengan Acha yang tidak berhenti nangis.

"Aku kasian deh sama Acha dan Devan " Alaska mengelus rambut Oliv

" Itu masalah mereka berdua kita ga boleh ikut campur terlalu dalam" Oliv menganggukkan kepalanya.

" Oh iya gue lupa ada yang ketinggalan di rumah mommy" Alaska mengerutkan keningnya, baru saja Oliv menggunakan kata aku dan kamu, mengapa sekarang berubah lagi?

"Yaudah kita ke rumah mommy dan juga ke bunda sebentar " Oliv menganggukkan kepalanya.

******
Saat ini Alaska dan Oliv berada di rumah Lena dan Dika. Awalnya ia datang untuk mengambil barang yang tertinggal, namun karna abang nya itu membawa perempuan ke rumah,jadilah ia mengajak ngobrol pacar abangnya ini.

" Kak ko mau sama bang Elang?" Pertanyaan Oliv membuat gadis itu tersenyum.

Gadis manis yang memikat hati seorang Erlangga Aksel Wijaya. Gadis tersenyum manis membuat siapapun akan terpukau dengan senyumannya.

" Aku juga ga tau " jawaban itu membuat Oliv tertawa geli

" Pftt bang lo melet ka Clarissa ya? Ngaku lo bang!" Oliv tidak berhenti tertawa.

"Eh! Ga ada ya gua murni cinta sama dia tanpa apa tu pelet? Alaska kali yang pake" Oliv memukul lengan lengan abangnya.

" Eh kutil anoa gue sama Alaska udh nikah dan itu atas perjodohan,tapi gue sayang Aska ko" bersyukurlah Oliv mengatakan itu ketika Alaska sedang dikamarnya untuk beristirahat.

" Sayang? Kamu mau kan nikah sama aku?" Erlangga memegang tangan Clarissa. Pipi Clarissa memerah persis seperti kepiting rebus.

"Elang tunggu aku selesai kuliah ya" Erlangga cemberut wajahnya di buat buat seolah iyalah yang paling bersedih disini.

"Yaela bang sabar ya HAHAHAH" Oliv kabur kedapur untuk mengambil makanan di dalam kulkas.

Clarissa hanya menggelengkan kepalanya,tidak habis pikir dengan adik nya Erlangga satu ini, manis, cantik ,namun sikapnya tidak jauh seperti anak kecil.

" Beb, kamu beneran ga mau di percepat aja?" Clarissa menghela nafas dan mengangguk kepalanya.

" Mau tapi kita tunangan dulu ya " Erlangga mendengar ucapan itu berdiri tegak.

"Beb? kamu beneran kan? Ga boong?" Clarissa mengangguk kepalanya

" OLIVIA ANGELINE WIJAYA!!! GUE MAU TUNANGAN SAMA CLARISSA" teriakan Erlangga membuat semua orang keluar dari kamarnya.

Apalagi Oliv mendengar kata kata tunangan dirinya langsung keluar dari dapur." Apa bang? Tunangan?"

Erlangga mengangguk kepalanya dan merangkul pundak Clarissa "Yoi keren kan gue?" Erlangga mengangkat alisnya.

"Alah masi kalah jauh! Gue dan nikah"

"Akhirnya anak mommy ini mau tunangan, kapan acaranya ? " Lena bertanya kepada elang.

" Minggu depan gimana Ris? " Clarissa mengangguk kepala nya " boleh nanti kita ketemu mamah papa aku"

Erlangga kegirangan langsung memeluk tubuh Clarissa " makasih sayang " Clarissa mengangguk kepalanya dan juga membalas pelukan Erlangga.

Semua terlihat bahagia sampai akhirnya Alaska turun dari tangga dengan tergesa-gesa.

" Eh sayang mau kemana?" Oliv mencegah Alaska yang hendak keluar rumah.

" Keluar sebentar, bang kondisiin ruang sementara, jangan ada yang keluar!" Semua terlihat panik atas ucapan Alaska

" Kamu mau kemana si?!" Alaska tidak menjawab pertanyaan dari Oliv, dirinya langsung keluar rumah dan menuju ke suatu tempat

ALASKA MY HUSBAND Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang