PIKUN !

29.1K 991 18
                                    

Pagi hari sinar matahari muncul malu malu di sela sela tirai. Oliv merasa terganggu karna silaunya matahari.

Mengumpulkan kesadarannya, merasa berat di perutnya Oliv melihat apa itu, ternyata tangan. Oliv terkejut langsung menyibakkan selimutnya

"Kok bisa ada dia?!" Batin Oliv

"ARGHHHHHH-!!!!" Oliv berteriak kencang sampai membangunkan Alaska yang tertidur nyenyak.

"Lo kenapa sii?!" Oliv menutupi tubuhnya dengan selimut" ngejauh ga Lo! Lo ngapain dikamar gue?!"

Alaska yang tidak mengerti dia diam menatap Oliv. " Kita suami istri " Oliv membelakan matanya, bagaimana dia bisa lupa kalo dirinya sudah menikah dengan Alaska" astagaa gue lupa"

Alaska menonyor kepala Oliv dan bangkit dari kasur. " Gue mau mandi " Oliv menganggukkan kepalanya.

Alaska yang sudah sampai depan pintu kamar mandi, dia memutar tubuhnya dan berjalan ke arah Oliv

CUP

Alaska mencium kening Oliv, Oliv merasakan ada yang tidak beres dengan jantungnya " morning kiss"

Alaska kembali masuk ke dalam kamar mandi. Oliv memegang dadanya "astaga gue kenapa"

Oliv menstabilkan detak jantungnya dan lanjut membereskan kamarnya. Tidak lama dari itu Alaska keluar dengan handuk yang dililitkan di pinggangnya.

Oliv melihat perut Alaska yang berbentuk itu menelan ludah dengan sangat sulit.

Merasa diperhatikan Alaska melihat ke arah Oliv " ini punya lo jadi jangan takut gua bakal pamer ke cewe lain" Oliv dengan cepat memalingkan wajahnya.

"Apaan si cepat ganti baju dan langsung turun ke bawah"

Oliv keluar dari kamar dan turun kebawah untuk sarapan dengannya yang lain.

Terlihat disana sudah ada orang tuanya dan juga Alaska ditambah abangnya itu.

"Pagi semua, pagi bang pagi mom, pagi dad , pagi ayah bunda" sapa Oliv yang langsung duduk di kursi.

" Pagi juga sayang" jawab mereka semua serentak.

" Pagi calon masdep ,gimana tadi malem?" Rendy bertanya pada Oliv

" Kenapa emang nya?" Oliv tidak mengerti apa yang dimaksud Abang nya ini " ck bocah, udah jebol belum" Oliv mendengar ucapan vulgar dari Erlangga membuat dirinya tersedak nasi.

Alaska yang baru turun melihat Oliv tersedak nasi dengan cepat turun dan memberikan minum sambil memijit tengkuk leher Oliv.

" MASIH PAGI SIALAN" Rendy dan Erlangga pergi dari sana membawa makanannya, para orang tua hanya menggeleng kepalanya

" Kalian berdua itu romantis banget si, ga kaya ayah kamu tuh" Dika mendengar sindiran dari istrinya menoleh " sayang ga boleh gitu ah" Dika membelai kepala Lena

" LANJUT AJA TERUS EEMUA !" Erlangga kesal " YAALLAH KAPAN GUE PUNYA ISTRI"

Lena dan Rina mendengan doa anaknya itu tertawa geli" elang kamu nanti mommy cariin ya, atau kenapa ga sama sekretaris kamu"

" Gak perlu mom elang nunggu anak kuliahan aja " Rendy menonyor kepala elang. " AJNG APAAN SI LO?!"

" Lo enak udah ada tujuan lha gue? siapa Oliv di tikung sama Ade sendiri, gini banget nasib gue"

" Abang makanya cari pacar ga malu, dilangkahi Alaska?" Rendy terdiam mendengar ucapan bunda nya

" HUAA BUNDAA RENDYY MAU OLIVV" Oliv merasa terpanggil datang memeluk Rendy

" Abang ga boleh sedih nanti aku cariin pacar, sama cabe sekolah mainkan bang" Alaska melihat Oliv dan Rendy berpelukan membuat dia cemburu.

Alaska berjalan ke arah mereka dan menarik kerah Rendy" pergi ga ?!" Orang tua yang melihat itu tersenyum bahagia

" BUNDA! Liat tuh Aska " Lena yang melihat pertengkaran mereka membuat dirinya pusing.

"Sudah Aska kamu duduk dan lanjut makan, nanti kamu juga akan pindah kan dari rumah Oliv?" Alaska mengangguk kepalanya

" Aska kita pindah?" Aska hanya mengangguk kepalanya dan melanjutkan makanannya.

******

Sekarang mereka sedang asik membereskan barang mereka untuk dibawa ke rumah baru

" Udah jangan banyak banyak"

" Ribet banget si "

" Lo kira kita pake truk"

" Ga usah "

" Kita beli nanti"

" Nurut atau kita pindah negara"

Itu lah ocehan Alaska nya melarang Oliv membawa barang sebanyak mungkin, Oliv yang membawa semua skin care nya boneka novel dan sebagainya

" Tapi Aska sepuluh novel aja deh" Oliv memohon kepada Alaska agar dirinya dapat membawa novelnya

" Satu aja" Oliv menseleksi novel yang seru untuk dibaca ulang, ada lima novel yang tersisa dan layak untuk dibaca ulang

" Lima ya pliss" Oliv menggembungkan pipinya. Alaska yang melihat itu gemas dan langsung mencium pipi Oliv

" Ya boleh " Oliv yang sedang langsung memeluk Alaska " makasii Aska "

Meraka keluar dari kamar dengan Alaska yang membawa semua koper koper dirinya dan juga Oliv.

Didepan rumah sudah ada semua keluarga nya " kalian jangan lupa main kesini ya" Rina memeluk anaknya .

" Pintu rumah bunda terbuka untuk kalian " Oliv dan Alaska mengangguk-anggukkan kepalanya dan memeluk keluarnya satu persatu .

" De jaga diri baik baik ya, kalo Alaska kasar sama lo, bilang gue" Erlangga memeluk adiknya dan mengecup kening adiknya " ish lo lebay bang"

Rendy menghampiri Alaska dan menepuk pundak Alaska" jaga baik baik masdep gue" Alaska hanya mengangguk dan berjalan ke arah mobil .

"Oliv pamit yaa " Oliv menyusul Alaska dan masuk kedalam mobil.

Mobil berjalan keluar rumah. Perjalanan dari rumah Oliv kerumah mereka tidak jauh hanya membutuhkan waktu lima belas menit saja.

" Nanti kita pake pembantu ga ka?" Alaska mengangguk dan mulai fokus ke jalan

****

Mereka sampai di depan rumah minimalis Yanga kaan di tempati mereka berdua dan juga anak mereka .

Meeka masuk dan menaruh kopernya Oliv berkeliling melihat rumah mereka, tanpa sadar foto pernikahan nya terpampang jelas di dinding .

Alaska menaruh semua barang barangnya di kamar mereka. Dan kembali turun untuk melihat keberadaan Oliv.

" Rumahnya gede banget Aska, apa ga sepi" Oliv yang masih setia melihat foto pernikahan nya.

" Nanti juga rame ko sama teriak dan tangisan anak kita nanti" Oliv tersenyum malu dan langsung memeluk tubuh Alaska.

" Nanti kita rahasiakan ini semua ya ,sampai kita lulus dan kita akan resepsi besar besaran" Oliv menganggukkan kepalanya.

Mereka berjalan keatas tepatnya ke arah kamar mereka.oliv penasaran dengan kamar kamar uang ada diatas

Oliv melangkah ke arah satu kamar yang bersebelahan dengan kamar nya itu.

Pintu kamar itu terkunci " ko di kunci?" Aska menghampiri oliv.

" Nanti kita buka kalo udah ada jiwa di dalam sini" Alaska mengelus perut Oliv.

" Ish apahan si masih lama tau!" Oliv yang sudah merah wajahnya karena ucapan Alaska itu langsung masuk kedalam kamar.

ALASKA MY HUSBAND Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang