Oliv bahagia saat tahu dirinya mengandung anak Alaska, namun satu sisi dirinya juga memikirkan sikap Alaska yang semakin hari semain kasar dan dingin pada dirinya, apa mungkin Alaska menerimanya?
"Gue bakal rahasiain ini dari Alaska" gumam Oliv dengan senyuman manis.
Dirinya berusaha untuk tidur namun ponselnya berbunyi dan menampilkan panggilan dari Alaska, hal itu membuatnya tersenyum dan dengan segera mengangkat telpon itu.
"Hallo mas.." panggil Oliv ketika sambungan telepon terhubung.
"Lo sakit?" Satu kalimat dari Alaska membuatnya tersenyum, Alaska masih perhatian dengan dirinya.
"Cuman mual aja ko mas, aku gapapa." Sahutnya.
"Bisa jalan kan?" Tanya Alaska, Oliv yang sudah kesenangan dengan semangat mengangguk kepalanya."bisalah mas, mas gae perlu khawatir."
"Bagus kalo kek gitu." Ujar Alaska
Oliv merasakan ingin memuntahkan kembali isi perutnya, dengan cepat dirinya bangun dan mengeluarkan isi mulutnya yang hanya sebuah cairan saja.
"Jalang lo gapapa??" Tanya Alaska dengan nada yang cukup panik.
"I'm fine mas..." Ucap nya dengan membasuh mulut
"Lo sampai kaya gitu bego!" Ucap Alaska dengan kembali ucapan kasar nya.
"Mas ga perlu khawatir, aku gapapa." Ucap Oliv agar lelaki itu tenang dan tidak panik.
"Gue cuman takut nyokap Lo nanya ke gue."
Terlalu percaya diri sehingga malu, namun Oliv tertawa kecil. "Mommy ga akan nyalahin mas, mas kan anak kesayangan mommy."
"Karna lo jalang." Ucap itu kembali lagi, ucapan itu keluar lagi dari mulut Alaska Oliv berharap kapan ucapan kasar pada nya akan berakhir.
Alaska mematikan sambungan telepon itu, Oliv hanya melihat wallpaper yang ponsel nya dimana ketika dirinya dan Alaska masih baik baik saja dan dirinya sangat rindu Alaska yang penuh dengan kasih sayang.
Jika dirinya memberitahu berita kehamilan nya apa mungkin Alaska akan menerimanya dan bisa kembali seperti dulu.
Dirinya akan mencoba nanti nya, tak lama dokter datang dengan obat ditangannya. "Cantik kamu teh minum vitamin yang rutin ya."
Oliv menganggukkan kepalanya lalu mengambil vitamin yang di pegang oleh dokter itu. "Makasih dok."
Dokter itu menganggukkan kepalanya lalu permisi keluar. "Gue pulang aja kali ya?" Oliv bertanya pada diri sendiri.
Akhirnya Oliv memutuskan untuk pulang kerumah kedua orang tua nya, karna rasanya sudah lama dirinya tidak bertemu orang tuanya.
Sampai didepan rumah kedua orangtuanya dirinya berlari masuk kedalam tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu dan dirinya melihat mommy nya yang sedang membawa jus mengarah ke ruang tv.
Dengan cepat Oliv memeluk tubuh wanita yang sudah berkepala lima itu dengan sangat erat, membuat wanita itu terkejut dan hampir saja terhuyung. "MOMMY OLIV KANGEN!!!"
Lena yang melihat tangan anak nya tersenyum. "Mommy juga kangen sama anak mommy ini." Ucap nya dengan memberikan kecupan dipipinya.
"Kamu baik baik aja kan sayang?" Ucap Lena dengan spontan karna melihat kantong mata diwajah anak nya ini.
"I'm fine mom" Oliv terkekeh lalu kembali memeluk tubuh ibu nya, Lena membalas pelukan anak nya lalu mengusap rambut anaknya.
"Mommy masakin makanan kesukaan kamu ya?" Oliv menganggukkan kepalanya semangat. "Aku ke kamar dulu ya."
Oliv berjalan ke lantai dua dengan melihat sekitar yang tidak berubah sama sekali, dirinya masih ingat dimana belum menjadi seorang istri sampai dirinya menjadi istri dari Alaska.
"Kangen masa gue masih sendiri." Oliv tersenyum miris dengan cepat dirinya masuk kedalam kamar.
Ternyata didalam kamar nya pun banyak foto foto dirinya dan Alaska yang baru saja selesai akad sampai resepsi, Oliv mengambil salah satu dari foto itu. "Waktu itu dengan terpaksa dan beralasan ingin bahagiain orangtua."
Oliv menghela nafas nya dan tanpa sadar air matanya pun jatuh difoto itu. "Apa saati ini juga kamu terpaksa mas?"
*****
Setelah puas membuang semua emosinya di atas gedung tua, Alaska mengendarai motor dengan kecepatan tinggi untuk sampai rumah, dirinya jga tidak peduli dengan mobil besar yang ada disekitarnya.Alaska yang sudah sampai rumah melihat rumah yang masih sepi membuat nya mengerutkan keningnya, bukankah sudah jam pulang sekolah kemana istrinya itu.
Ada rasa panik dalam dirinya melihat rumah sepi seperti ini dengan cepat dirinya mencari keberadaan wanita itu di seluruh ruangan, namun hasil nya juga nihil, tidak ada tanda tanda Oliv disana.
"JALANG!!" Alaska berteriak sekuat mungkin hingga rumah menggema dengan suaranya sendiri.
Dirinya takut hal itu akan terjadi dengan wanita itu dan salah dirinya sendiri telah terlalu kasar dengan istrinya sendiri.
Dengan cepat diri nya menelpon semua anggota nya untuk datang kerumah nya dan mambantu nya untuk mencari istrinya itu.
"Van cariin jalang gue sekarang!" Ucap Alaska dengan nada yang cukup membentak.
"Lah ngapa lagi bini lo?" Devan yang tak paham bertanya pada Alaska.
"Jalang itu ga ada dirumah." Sahut Alaska dengan nada yang mulai dingin kembali.
"BUSET! Demen banget dah tuh orang diculik."
"BURUAN GA USAH BANYAK BACOT!!" Alaska membentak Devan seketika sambungan telpon mati begitu saja.
Alaska coba menghubungi ponsel Oliv namun ponsel nya tidak aktif dirinya juga semakin khawatir dengan wanita itu.
"ARGHHH ANJING JALANG!!!" Alaska semakin emosi dirinya membanting barang yang ada disekitarnya.
Acha, ya orang yang dekat dengan Oliv, dengan cepat dirinya menelpon Acha. "Ada Oliv?" Ucap Alaska ketika sambungan telepon terhubung
"Ha? Oliv? Ga adalah ngaco lo" tanpa basa basi Alaska langsung mematikan sambungan telepon itu.
Harapan terakhirnya adalah satu sahabat nya lagi, Salsa. "Hallo sal, ada jalang?"
"LO MAU SELINGKUH CARI JALANG?!" Salsa yang mendengar Alaska mengucap kata jalang membuat wanita itu emosi.
"Ck, Oliv" sahut Alaska dengan cuek.
"DIA BINI LO BUKAN JALANG BEGO!!" Salsa semakin emosi ketika sahabat nya di cap sebagai jalang.
Alaska masih menahan sabar nya dan tidak mau membentak kekasih dari sahabat nya. "Sekali lagi Lo tau jalang gue dimana?!"
"ANJING DIA ITU BINI LO BUKAN JALANG TOL*L" Salsa mematikan sambungan telepon nya sepihak.
Alaska semakin dibuat panik karna siapapun tidak ada yang tau keberadaan Oliv.
Dirinya teringat satu hal, UKS, ya tadi bukankah wanita itu ada disana??
Tanpa banyak basa-basi dirinya dengan cepat mengeluarkan motornya lalu pergi kesekolah untuk mencari wanita itu di UKS sekolah.
Tak sampai puluhan menit dirinya sampai digerbang sekolah yang sudah tertutup dengan segera dirinya manjat dan lompat dari gerbang.
Dirinya mencari istrinya di seluruh ruangan sekolah dan sekarang dirinya tepat didepan pintu UKS menetralkan nafas nya dan membuka pintu UKS.
Dirinya melihat isi ruangan itu sepi dan tidak ada orang sama sekali. "Shit jalang lo kemana si!"
Alaska keluar dari sekolah sekarang ia bingung harus kemana ditambah dirinya juga ingin sekali makan buah asam, entah ini apa tapi dirinya ingin sekali memakan buah asam itu.
GA BOLEH EMOSI SAMA ALASKA YAA!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
ALASKA MY HUSBAND
Teen FictionBagaimana rasanya dijodohkan dengan ketua geng yang paling menakutkan di Jakarta? Dia bahkan hanya mengenal namanya dan juga ketangguhannya dalam berkelahi serta membawa motor. Bimbang, takut, dan banyak lagi perasaan yang dirasakan oleh Olivia Ange...