48

12.2K 387 23
                                    

Oiv melihat Alaska tersenyum akhir ya suami nya datang untuk menjemputnya sekarang, namun dirinya melihat Erlan yang masih diatas nya dengan tangan dipipi nya.

Alaska mendekat dan langsung membanting Erlan dengan kasar kemudian memukuli nya dengan bruntal. "ANJING DIA ISTIR GUE TOLOL!!" Alaska semakin terbawa emosi

Dirinya bahkan tak memberikan celah untuk Erlan memukul nya kembali, Karel mendekat ke arah Oliv kemudia menutupi tubuh Oliv yang sudah tidak tertutup sehelai kain pun.

Oiv melihat Alaska yang seperti itu semakin ketakutan dirinya meremas jaket karel yang ada di tubuh nya kemudian melihat karel yang menutup mata nya. "Hiks.. Karel..."

Karel yang paham langsung mencari kain untuk menutupi tubuh Oliv secara utuh, setelah mendapatkannnya Karel langsung melilitkannya ke Oliv. "Gue kecewa...."

Oliv menggelengkan kepalanya. " Rel i-ini seua cuman salah paham dan gue belum apa apa hiks..." Oliv dengan suara nya yang serak ditambah tangisan yang tak kunjung berhenti.

Alaska berhenti memukuli lelaki iblis ini lalu menoleh ke istri nya, pikirannya sekarang berantakan saat melihat istri nya ditak memakai sehelai benang ditambah lelaki di atas nya.

Devan dan Farhan datang saat melihat Erlan mengeluarkan sesuatu dari kantong nya secara perlahan dan itu membuat Alaska kecolongan karna masih menatap Oliv dengan tatapan kecewa.

Erlan tersenyum sinis dengan mengangkat sebuah pisau lalu mengarahkan ke dada Alaska yang ada di atas nya dan dengan sigap pula Farhan berlari dan mendorong tubuh Alaska dengan cepat.

Pisau dengan ujung yang runcing tertancap di ulu hati Farhan yang sudah tergeletak dilantai, Devan yang melihat itu lari mendekat sedang kan Alaska membenarkan posisi nya lalu menatap Farhan tak percaya.

"AHAHAHA PARA SANTAPAN KU SUDAH DISINI!!!" teriak Erlan dengan suara menahan rasa sakit.

Karel mendekat lalu mengabisi lelaki iblis ini hingga lelaki itu mengeluarkan darah kental dari mulut nya. "Mati lo anjing Mati bangs*t!!" Karel yang sendari tadi melihat semua ini dan berusaha menahan emosi nya namun sekarang dirinya di luar kendali

Devan memrobek baju nya lalu menutupi luka dari Farhan yang semakin banyak mengeluarkan darah. "Han lo tahan Han, kita ke RS sekarang." Farhan hanya bisa mengeringis dan memegang tancapan pisau yang masih ada di sana.

"REL UDAH REL!!!!" Sebagian anggota ada yang naik keatas dan sama terkejutnya melihat Farhan yang sudah penuh dengan darah.

"Bob bantuin gue!!' Devan sudah berkaca kaca namun dirinya berusaha agar air mata nya tak turun.

Bobby membantu Devan untuk membawa Farhan dari sana. "CUP TELPON AMBULAN, DAN LO PISAHIN KAREL!!" Devan mengarahkan yang lainya.

Alaska mendekat ke Oliv namun tatapan nya tak seperti tadi ingin pergi, dirinya menatap Oliv dengan penuh kecewa, sedang Oliv hanya bisa menunduk sambil meremas jaket yang ada dibadan nya.

"Mas..." Ucap Oliv dengan lemah dengan kepala yang ditundukan dan air mata yang keluar berusaha menatap suami nya.

Alaska hanya mencuekan Oliv lalu dengan cepat mengangkat tubuh Oliv namun sebelum itu diri nya mengambil selimut tebal dan membungkus tubuh wanita itu.

Oliv meringis ketika Alaska dengan tidak sengaja menyentuh luka yang ada di kaki nya tadi. "Sshh sakit.." Ucap Oliv dengan nada lemah.

Alaskamenatap oliv kemudia menaikan satu alis nya. " Sakit? Yang mana?" Ucap nya dengan nada datar.

Sejujur nya dirinya khawatir dengan Oliv namun dirinya juga kecewa dengan gadis nya ini, Oliv hanya bisa menundukan kepala nya dan tidak menjawab pertanyaan dari Alaska.

Alaska berjalan dengan Karel yang sudah ditarik keluar dengan anggota nya, namun sebelum itu Alaska menatap lelaki iblis yang menculik dan mencelakai Oliv dengan cepat dirinya berjalan dan dengan sengaja dirinya menginjak tubuh dari lelaki iblis itu.

Erlan tertawa kesakitan. "Hahaha mangsa ku pergi semua hahaha."

Oliv ketakutan mendengar suara tawa dari lelaki itu langsung memeluk tubuh Alaska dengan erat lalu menggelengkan kepala nya. Alaska langsung berjalan keluar dari kamar itu dan melihat anggota nya yang sudah bersiap pergi.

"Siapin mobil." Ucap Alaska menyuruh anggotanya untuk mencari taksi.

Tak lama dari itu mobil ambulace dan polisi datang, Farhan yang sudah pucat karna darah yang terus mengalir banyak dari ulu hati nya segera dibawa ke RS dengan Devan dan Karel yang menemani dan beberapa anak Tander yang pergi ikut mengantar Farhan ke RS.

*****

Alaska meletakkan Oliv dikasur lumayan kasar membat nya mengiris ketika tubuhnya dijatuhkan begitu saja, Alaska tersenyum lalu menatap Oliv dengan datar.

"Udah diapain aja lo?" Tanya dengan nada datar.

Oliv menggelengkan kepalanay lalu berusaha duduk dengan perlahan. "Mas salah paham." Ucap nya dengan lirih.

"Salah paham lo bilang?!" Alaska menarik dagu Oliv agar bisa menatap nya. "SALAH PAHAM SETELAH GUE LIAT SEMUA NYA!!" Alaska membentak Oliv dengan nada yang tinggi.

"Aku berani sumpah mas." Air mata Oliv keluar begitu saja tanpa izin.

"GA GUNA BIC*H" Ucap Alaska sambil melepaskan cengkramannya. "GUE BAHKAN BELUM DAPAT HAK GUE."

Alaska menunjuk kearah lain dengan rahang yang mengeras. "Dengan bangga nya lo ngasih kek gitu ha!?" Alaska menggelengkan kepalanya.

Oliv hanya bisa menunduk dan menangis karna dirinya baru melihat suaminya semarah ini dengan dirinya, dirinya mendongak lalu menatap Alaska dengan mata nya sudah sayu. "Aku berani sumpah mas aku ga pernah kasih hak kamu keorang lain."

"Ga ngasih cuman mepersilahkan!, iya kan?!" Oliv menggelengkan kepalanya menatap Alaska dengan pipi yang sudah basah dengan air mata.

"Demi mas, aku berani bersumpah hikss." Oliv tidak kenal dengan lelaki didepan nya ini, lelaki yang emosian.

"Nyesal kan lo gue selamatin?!' Alaska menarik kain yang membalut tubuh Oliv lalu menatap mata Oliv dan tertawa kecil.

"Kenapa gue harus nanya? JELAS IYAKAN JALAN?!" Oliv tak tahan dengan ucapan Alaska yang seperti membuat nya menampar pipi Alaska.

"Kamu ga akan tau gimana rasa nya disiksa sperti itu kan?!" Oliv membentak suami nya.

Alask memegang pipi yang terkena tamparan dari gadis nya ini. "Siksa? Siksaan kenikmatan kan?"

Oliv menghela nafas nya lalu memperlihat kan kaki nya. "DAN KAMU MASIH BISA BILANG KEK GITU MAS!!" Ucap nya sambil memukuli dada Alaska.

"DONT TOUCH JALANG!!' Alaska menepis tangan Oliv dengan kasar menatap nya tajam. "Mata adalah bukti!" Ucap nya dengan penuh penekanan.

"Tapi apa kamu liat semua nya ?! ga kan mas!" Air mata Oliv semakin mebasahi pipi nya dengan isakan tangis yang semakin dalam. "Apa kamu tau aku di apain?"

Oliv menggelengkan keplanya. "Ga kan mas? Ga karna kamu asik berkumpul" Ucap sambil menundukan kepalanya.

Alaska me,pat pipi Oliv dengan kencang lali menatap nya tajam. "Kumpul? Lo bilang kumpul." Alaska mundur beberapa langkah kemudia menepuk tangannya.

"DEMI SIAPA GUE RELA KENA APES!? LO DOANG ANJING." Alaska mendorong tubuh Oliv dan dengan kasar dirinya melumat bibir Oliv.

Oliv berusaha memberontak namun Alaska juga akan semakin ganas, Tangan alaska meraba dada Oliv dengan mulut yang sesekali menggigit bibir istri nya.

ALASKA MY HUSBAND Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang