kembali

13.9K 357 24
                                    

mata dan hati, dua organ yang tidak bisa dibohongi. mereka saling menatap tak bisa di bohongi dalam lubuk hati nya Alaska tau perasaan ini. perasaan tak suka dengan ucapan itu dan perhatian itu.

Karel menatap Devan yang menatapnya dengan tatapan penuh tanya, dengan kode yang di berikan Devan beranjak dari tempat duduk nya lalu berjalan mendekat ke arah Alaska yang masih menatap Oliv dengan senyum tipis nya.

"Lo gagal, artinya buat gue!” dengan nada penuh penekanan dan berbisik Devan menepuk pundak Alaska.

Alaska termenung, ruangan ini menjadi hening, sampai rengekan dari suara bayi dari dalam box terdengar.

tersentak dari lamunannya Oliv menatap anaknya yang mulai tak nyaman. “ssstt anak bunda kenapa sayang?”

Alaska bangun dengan perlahan kemudian mencoba mendekat Oliv, perlahan namun pasti. Alaska mendekap erat tubuh Oliv, menghirup rakus aroma tubuh Oliv.

“maaf” kata itu, kata yang membuat runtuh pertahanan Oliv yang ia jaga sedari tadi.

Oliv diam dengan isakan dan sesak seakan tak ada oksigen disekitar nya. “maaf, aku ga tau kalo sesakit itu.”

dengan perlahan Oliv meleraikan pelukan nya lalu menatap Alaska dengan penuh tanya. “sayang” Alaska dengan senyuman dan juga suara lembut.

sungguh! Oliv rindu panggilan itu

“aku, minta maaf dan aku ga tau sesakit itu”

“apa maksud kamu?” dengan nada gemetar Oliv menjawab, otak nya sudah cape untuk berfikir.

“happy anniversary bunda xynerva” sial! tak ada ancang ancang apapun sakit, bingungg, kaget, semua menjadi satu.

“jadi, selama ini?”

“maaf harusnya ga kelewat gini, maaf bunda”

“pergi”

“hei, maaf. maaf kelewatan maaf Uda buat luka maaf maaf” ucapan itu terus terucap dari bibir Alaska.

mencoba mendekat dan perlahan kembali mendekap tubuh Oliv. “maaf, jangan usir aku. aku minta maaf selama ini ga ada aku disamping kamu sampai xynerva lahir didunia ini”

“kamu kenapa pura pura lupa aku hah!" tangan nya terus memukul dada Alaska dan tangisan yang teruss keluar.

“maaf yaa cantik, aku ga tau harus kasih di keadaan aku kek gini, terus aku dapet ide dari salah satu anak tander. sialan malah kek gini, biarin aku sembuh aku matiin tuh anak”

“itu kamu yang bego Aska!!” susah sudah entah kenapa suami nya ini bego setelah koma.

“maaf sayang” entah kemana rasa kesal Oliv, jauh di hati nya dirinya sangat rindu Alaska namun ada sedikit kemarahan karna ucapan dan tingkah laku suami nya itu yang nurut pada anggotanya.

lama dalam dekapan Alaska yang terus mengecup kening dan mengusap rambutnya, Oliv menjadi teringat satu hal.

"kamu ingat anniversary kita?” Alaska hanya mengangguk kepala dan terkekeh kecil.

mata nya menangkap bayi yang sedang tertidur nyaman di dalam box. “ck, cakep banget anak gua”

melepas pelukan dengan kasar, Oliv menatap Alaska dengan permusuhan. “anak Erlan!!"

Alaska membelakkan mata nya. “sayang!”

“kan bener dulu kamu ngga mau tuh ngaku ini anak kamu kan?”

“inget aja, udah ya bunda xy yang cantik ini” dengan toelan di dagu membuat pipi Oliv bersemu merah.

“ga jelas!”

“namanya Xynerva Agline Dirgantara”

“dih anak orang main kasih nama aja!”

“sekali lagi ucap itu kamu aku telen loh yang”

“iya mas maaf, namanya bagus hehe” kikuk Oliv karna kata yang barusan dirinya ucap.

“apa? ga dengar”

“namanya bagus, kuping kamu bermasalah juga?”

“ck bukan yang itu”

“loh?”

“sayang”

“iya mas”

ALASKA MY HUSBAND Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang