Tak lama bel istirahat berbunyi, Oliv dan ketiga temannya termasuk Karel hanya diam dan sesekali memakan makanan mereka sambil melihat orang orang yang masuk ke dalam area kantin.
Sampai mereka melihat dua orang yang baru saja masuk kedalam area kantin.
Oliv memicingkan matanya, bukan karna ia terkejut dengan Alaska namun ia tak percaya dengan apa yang ia liat.
Devan dan Alaska, ah itu sudah pasti karna Karel sedang dihukum, namun kenapa ada perempuan disamping Alaska.
Karel menyadari tatapan Oliv yang dari tadi melihat Michelle datang bersama Alaska
" Udah, mana mau si bos sama cewe kaya dia " Karel menepuk pundak Oliv
" Hola kembali lagi dengan kembaran-"
"Monyet-!" Salsa dan Acha kompak mengucapkan nama hewan itu.
"Pfttt anjir kalian jujur banget ahaha" Karel mengacungkan jari jempol
" Anjg ganteng ganteng gini dibilang monyet " Devan menjitak kepala Acha
" Ko Acha aja kan salsa juga " Devan menatap Salsa dengan teduh
" Dia cewe gue, dan ga akan gue sakitin " mereka semua melotot tak percaya apa yang dikatakan Devan
" Hahaha halu lu bang mana mau Salsa sama lo" Salsa hanya diam dan memegang tangan Oliv.
Alaska tidak mau ikut campur dirinya hanya ingin tenang, " berisik"
"Ya namanya juga kantin " oliv menjawab dengan jutek.
" Alaska kamu makan apa ?" Akhirnya Michelle mengeluarkan suaranya.
" Ga " singkat padat dan menyakitkan, itu lah yang dirasakan Michelle.
"Eh neng chell mending neng chell pergi deh" Michelle mengangkat alisnya
" Ga mau gue mau sama Alaska " Michelle bergelayut manja di pundak Alaska.
"Lepas "
"Gamau sayang "
"Chell sejak kapan lo jadi gatel gini hah?! " Emang ya si salsa , ucapannya ga pernah bisa santai selalu ngegas.
"Ko jadi lo yang sewot "
"Jelas lah alaska itu sahabat kita "
Michelle menatap semuanya " sahabat aja kan?" Tersenyum sinis " bukan ortu atau pacarnya"
Alaska hanya memperhatikan Oliv yang sedang memakan makanan nya,
Michelle tau arah pandangan Alaska, dia berdiri dan berjalan membeli makanan." Pergi apa lo anjing-! Pergi-!" Karel berlagak menendang Michelle.
"Ahaha bibit pelakor dah muncul " Oliv hanya tersenyum
" Yaelah Liv ga akan diembat Aska nya" Oliv menggelengkan kepalanya,menandakan tidak setuju dengan ucapan salsa.
"Ga peduli" Oliv melanjutkan makannya
Alaska menelan ludah nya dengan susah payah, bisa ia banyangkan gimana nanti dirumah diri nya pasti kena siraman qolbu dari Oliv.
Diam diam Aska memperlihatkan oliv,mata nya menggambarkan memohon ampunan dari Oliv, sedangkan Oliv hanya membalas acuh.
Tak lama Michelle datang dengan makanan ditangannya, dia duduk ditempat sebelumnya. Michelle menaruh makanan dimeja memberi satu piring somay ke alaska.
"Aska kamu makan dulu ya" Alaska hanya diam.
sedangkan Devan dan Karel berusaha menahan tangannya untuk tidak ambil makanan untuk Alaska itu, Oliv memperhatikan gatal gerik Michelle.
"Ga " Michelle sudah tau pasti jawaban itu yang keluar dari mulut aska, tapi dirinya tidak habis akal.
Diambil beberapa potong somay dan mengarahkan kemulut Aska. " Aaaa biar aku yang suapin kamu"
Oliv melotot "ngajak war ni orang ya" dalam hati Oliv geram sekali
"Bentar lagi ada perang dunia ketiga Cha "
" Gue itung sampe tiga bakalan terjadi ini sal"
"Anj gue takut Bu bos ngamok"
"Van kabur yu "
Bisik bisik dari keempat temannya itu terdengar di kuping oliv. Dengan cepat Oliv melemparkan tatapan tajam ke arah empat temannya.
"livv gue ga ikutan ya..." Devan dan Karel melanjutkan makannya, begitu pula dengan Acha dan salsa
"Ayo Alaska makan dulu" Michelle menegang bibir bawah Alaska dan membuka mulut Alaska. " Bagus selamat makan sayang" Michelle hampir mencium pipi alaska.
"Mampus lo bos mampus " Devan sudah menutupi wajah nya dengan tangan.
" Aska mati kamu ditangan Oliv " salsa berdegik ketakutan
Oliv masih menatap mereka berdua dengan tajam. Michelle kembali memberikan suapan kepada Alaska "Gue bisa sendiri ". Alaska merebut sendok dan memasukan kedalam mulut nya.
"Chell lo dicariin Bu Zie " itu Erlan dia anak ambis dan pintar disekolah. Michelle mengangguk dan berdiri "aku ke Bu Zie dulu ya bye "
Michelle pergi tapi tidak dengan erlan ,dia masuk berdiri dan menatap Oliv dengan tatapan yang susah diartikan
" Ngapain ?" Devan bertanya dengan suara yang tak suka. Erlan menggelengkan kepalanya dan segera pergi dari tempat itu.
" Ekhm enak kali ya dapat cogan terus suap suapan " semua meringis ketakutan.
" Enak banget Liv apalagi tu cewe montok sex-" aduh Karel Karel ini mulut ga ada rem nya
Alaska menatap tajam ke arah Karel "rumah sakit, neraka?"
" Itu pipi ga papa kan? atau minta nambah?" Oliv tidak memperdulikan ucapan karel.
" Sayang gue ga suka dia"
"Siying gui gi siki dii" Acha dan salsa mengikuti ucapan Alaska.
" Salsa sayang bang Devan mah ga gitu " salsa menengok dan membuang muka kembali
" Ga gitu , tapi setiap akun cewe di like follow"
Oliv berdiri dari tempatnya dan duduk disamping Alaska, Alaska tersenyum karna dirinya tidak jadi terkena siraman qolbu
" Liat sini " dengan pelan Alaska menengok ke arah oliv.
Oliv menarik kuping Alaska dengan kencang " lagi kamu ya jalan sama sama cabe itu -!!"
Oliv tidak sadar perbuatannya itu memancing perhatian di kantin, "yang lepasin inget ini dikantin "
Oliv tersadar dan melepaskan jewerannya ditelinga Alaska. Bisik bisik terdengar dikuping Oliv ada yang tak suka ada pula yang iri.
"Lanjut dirumah" Oliv menatap tajam dan beranjak pergi dari kantin.
" EHH WOII RENCANA KITA GIMANA ANJ" Karel berteriak kencang
Salsa menepuk pundak karel, " pulang sekolah kita omongin di rumah aska"
"Gue terus yang kena " salsa dan Acha mengangkat bahunya nya dan pergi meninggalkan kantin.
Haii semua -!!
Ada yang ganti nya dari sampul alaska, yaa itu karna ada problem.Oke jangan lupa vote and comen ♡︎♡︎
KAMU SEDANG MEMBACA
ALASKA MY HUSBAND
Teen FictionBagaimana rasanya dijodohkan dengan ketua geng yang paling menakutkan di Jakarta? Dia bahkan hanya mengenal namanya dan juga ketangguhannya dalam berkelahi serta membawa motor. Bimbang, takut, dan banyak lagi perasaan yang dirasakan oleh Olivia Ange...