Karel keluar dari kelas dengan mulut yang tak berhenti bicara. Sampai di taman dirinya melihat sekitar
"Demi apa si! Sekolah semewah ini tapi taman kotor kaya gini!" Karel menghentakkan kakinya dan duduk dibawah pohon.
Sambil mencabuti rumput liar ditaman dengan mulut yang menyumpahi pa buncit. "Ini semua garagara Devanyet-!!"
Cuaca semakin panas membuat Karel menuju kantin padahal jam pelajaran belum usai, lagi pula dari tadi yang ia kerjakan hanya mencibir pa buncit dan Devan.
" Bodo amat bodo, gua ga peduli-!" Kaki nya menuju ke kantin tapi mulut nya henti berbicara.
"Lagian harusnya si Devan yang kena, ko malah gue si-!!" Sampai di kantin dirinya mendudukkan dirinya di meja yang biasa ditempati teman temannya.
******
Di kelas Oliv dan sahabatnya sedang free, maka dari itu kelas berisik dan tidak beraturan, ada yang makan ,ada yang tidur ,ada yang berpacaran, dll.
Putri berjalan ke arah Oliv dan temannya. " Hai Oliv" putri menyapa Oliv
" Oliv aja ?" Acha menyindir putri, dirinya sudah tau pasti Putri ingin bertanya.
"Eh ga gitu Caca,maksud aku hai semua " putri tersenyum so baik.
" hai juga ,kenapa put?" Putri tersenyum dan langsung duduk di depan Oliv.
" Jadi gini Liv ,tadi kan gue liat lo berangkat sama ketua luvos itu" salsa membuang wajah malas nya.
" sudah KUDUGONG-!!!" Salsa menggebrak meja didepan nya, hal itu membuat seisi kelas terdiam
"Putri bisa ga si lu tuh ga usah ikut campur-!!" Acha menegur putri.
" Lho ko jadi kalian yang marah ,gue nanya bener lho sama Oliv" putri melipat kedua tangannya di depan dada.
" Sutt udh Cha sal dia cuman nanya aja ko" Oliv mengajak kedua sahabatnya duduk kembali
" Kenapa memang put kalo gue berangkat bareng ketua luvos?" Putri tersenyum licik
" Ah gapapa si Liv, cuman kaget aja gitu"
Oliv menaikan alisnya" kaget? kaget kenapa?"
"Yalah kaget secara ga ada yang berani dekat sama Alaska dan teman temannya"
" MAKSUD LO APA?!" Acha tidak terima karna ada kata ' temannya' artinya twinsnya juga .
"Lo kenapa si cha ngegas terus sama gue " Acha merubah mimik wajah nya.
"Ga penting kan" Oliv beranjak dari tempat duduknya.
"Kemana ?" Acha bertanya pada Oliv yang ingin keluar kelas "toilet"
Acha dan salsa ikut beranjak dari tempat duduknya dan pergi ke toilet. Namun bukan kearah toilet mereka malah ke arah kantin.
"Huft males banget gue dikelas-!" Acha dan salsa mengangguk kepalanya.
" Ya apalagi sama si putri, masa Abang gue dikata kek gitu"
Salsa membuka handphone nya mengecek ig nya tidak sengaja melihat laman gosip AHS.
"Oliv Lo harus liat ig gosip skrng-!"
Oliv menuruti perintah salsa dan Acha yang dibuat penasaran langsung ikut mengecek ig gosip sekolah.
"Apaan ini, ga sudi banget gue-!"
"Tapi Liv kalo di liat liat emang Michelle tuh suka sama Aska deh liv"
"Ya Liv gue setuju sama acha,masa kalo ga suka di rela sii sampe kek gini"
Dari kejauhan Karel melihat istri dari sahabatnya, ngapain mereka disini bolos kah?
Karel menghampiri mereka bertiga " hayo-! ngapain kalian "
"Karel Lo tuh ya bikin kaget aja tau ga-!" Acha mengomel ketika karel datang dan membuat terkejut.
"Eh ada neng acha, ngapain bolos hum?" Acha hanya acuh dan mengangkat bahunya.
"Lo ko bisa keluar kenapa?" Karel duduk bergabung dengan mereka bertiga
"Biasa di hukum pa buncit " Karel menyeruput minuman Oliv itu membuat Oliv menabok lengan Karel.
"Minuman gue-!"
"Kenapa lagi?" Salsa sudah tau pasti dirinya berbuat ulah
" Gue nabrak dia dan kena perut buncitnya"
"Goblok banget astagaa" Acha tertawa renyah
" Eh terus gimana lo jatoh kan hahaha" Karel menjitak kepala salsa.
"Ga lah anj, malah makan dari neng chell berantakan tuh"
"Makanan dari Michelle" Oliv bertanya pada Karel
"Ya tadinya buat suami lo tapi di tolak sama bos"
" Tuhkan kan Liv gue bilang juga apa "
Karel mengerutkan keningnya " apa?"
Acha terdiam sebentar " jadi dari sini gue ambil kesimpulan, kalo si Michelle ngejar laki lo"
"Lah kalian dari mana aja somplak" ketiga menatap Karel dalam
"Apanya rel" Karel yang di tatap seperti itu hanya tersenyum kikuk
" Ah a- anu "
"Anu apa Karel" acha gemas ,ia sudah pastikan kalo kesimpulannya benar.
" Iya Michelle suka sama Alaska"
"NAHKAN LIP" salsa dan acha berteriak kompak
" Anjir kuping gue" Karel mengusap kupingnya
" Huaaaaa bunda " Oliv meringis baru saja dirinya hangat dengan Aska malah ada saja yang mau buat masalah.
" Tapi tenang liv Michelle ga akan berani ambil Aska dari lo" Oliv menganggukkan kepalanya
Karel memegang tangan acha " neng acha malam sibuk ga" Acha menggeleng
" Ke pasar malam yuk" Acha diajak seperti itu sangat senang
" Boleh tapi lo yang ijin ke bokap?"
" Ck sama abang lo lah"
" Lagian emang ada ya malam ini?" Salsa bingung dimana ada pasar malam
" Ada sal lo ajak abang gue nanti gue sama karel"
" Cieeee mau sama karet ban" Acha gugup dan pipinya sudah merah.
" Kita bareng bareng gimana?" Semua mengangguk kompak
" Semoga bisa malam ini--!" Karel berusaha menyemangati diri nya sendiri
KAMU SEDANG MEMBACA
ALASKA MY HUSBAND
Teen FictionBagaimana rasanya dijodohkan dengan ketua geng yang paling menakutkan di Jakarta? Dia bahkan hanya mengenal namanya dan juga ketangguhannya dalam berkelahi serta membawa motor. Bimbang, takut, dan banyak lagi perasaan yang dirasakan oleh Olivia Ange...