Rendy yang melihat adik nya sedang mengecup kening adiknya membuat nya menatap kesal lalu dirinya memegang kepala adiknya dan menjauhkan dari calon adik iparnya itu.
"Tahan bang belum hahal." ucapnya seraya menarik kepala adiknya, Alaska dengan segera menyiu perut abang ya itu.
"Anjing!!!" Rendy refleks mengatakan itu samil memegang perutnya, matanya tertuju adiknya dengan ringisan dan tatapan yang sudah berair berjalan perlahan ke bunda nya.
Rina yang melihat itu menggelengkan kepalanya. "Makannya ga usah jail bang." Ucap Rina sambil mengusap rambut anak sulung nya. "Ayo pulang, sakit."
"Manja." Ucap Alaska yang menatap malas abang nya itu karna sangat manja. gede doang, tapi manja-batin Alaska
"shutt malu, ayo cepet pulang." Rina menegur anaknya itu, Alaska menatap Oliv dan tersenyum lalu melangkah keluar bersama yang lainnya.
********
Pagi ini berbeda dengan sebelumnya, karna Oliv pergi kesekolah dengan sopirnya, biasanya pagi pagi penuh keheningan dalam mobil kali ini tidak, karna sopir pribadinya itu menyetel lagu dari radionya.
Sampai depan gerbang Oliv turun dari mobil. "Makasih pa" Oliv menatap sekitar kemudian berjalan menyusuri lorong yang dipenuhi siswa lain yang mengobrol didepan kelas .Selama diperjalanan banyak pasang mata yang melihat Oliv, Oliv yang sudah sering ditatap seperti itu biasa saja.
“OLIVIA-!!” Oliv terkejut mendengar teriakan cempreng itu yang berasal dari Salsa yang berusaha mengejarnya. “Huft, gila lu jalan cepet banget njir” Salsa yang berhasil menyamai langkahnya dengan Oliv
Oliv mengerutkan keningnya lalu menggelengkan kepalanya. “Ga tuh biasa aja” Salsa hanya mencibirkan mulut nya, mereka berdua melanjukan berjalan berdua ke kelas,
Sampai didepan kelas mereka melihat tiga serangkai ada didepan pintu. Dengan Alaska yang melipatkan tangan di dada dan menyender tembok, beda dengan dua cungkuk itu mereka asik menggoda cewe yang lewat di depannya. Devan memberhentikan aksinya karena melihat Salsa bersama Oliv jalan ke arah mereka.
"Udah gombalinnya?" Pertanyaan yang keluar dari mulut salsa membuat Devan seketika kicep lalu menggelengkan kepalanya.
"Ga gitu Sal, gue diajak sama ni kunyuk” Ucap Devan sambil menepuk punggung Karel, membuat sang empu ngeringis kesakitan.
"Nyenyenyee, ga denger pake masker” Ucap Salsa asal lalu masuk kedalam kelas meninggalkan Oliv yang sedang menatap Alaska dengan tajam, sedangkan Alaska membalasnya dengan datar.
Alaska memdekat kearah Oliv lalu mensejajarkan tingginya. "Hai calon" sapaan Alaska membuat semua menoleh kearahnya lalu menatapnya dengan bingung
"Calon? Calon apa bos? " Karel bertanya karna jiwa kepo bin pengen tau selalu meronta disetiap saat dan tida lupa Karel selalu mendapatkan berita terbaru.
"Istri" Jawab Alaska dengan santai dengan tatapan yang tak beralih dari Oliv
"Kita ga boleh ketemu sampai hari H" setelah mengucapkan itu Oliv masuk kekelasnya meninggalkan Alaska bersama teman temannya diluar.
Namun bukan Alaska namanya jika tidak mendapatkan apa yang ia ingin kan, Alaska masuk ke dalam kelas Oliv membuat semua mata tertuju pada nya.
Devan melihat sekeliling lalu mengerutkan kening nya. “Salsa mana?” Tanya devan pada Oliv. Oliv menunjuk dengan dagu nya ke ujung kelas dekat lemari buku.
“Mau jadi cicak dia disitu?” Oliv mengangkat bahunya sambil menggelengkan kepalanya, Devan mendekat kearah Salsa kemudian duduk didepannya.
Alasa duduk dilantai sambil memegang tangan Oliv lalu tersenyum manis. “Ngapain si kan ga boleh ketemu, terus ini kelas gua, sana pergi!” Oliv kesal dengan Alaska yang dengan enaknya bicara istri didepan umum
KAMU SEDANG MEMBACA
ALASKA MY HUSBAND
Teen FictionBagaimana rasanya dijodohkan dengan ketua geng yang paling menakutkan di Jakarta? Dia bahkan hanya mengenal namanya dan juga ketangguhannya dalam berkelahi serta membawa motor. Bimbang, takut, dan banyak lagi perasaan yang dirasakan oleh Olivia Ange...