"KAREL AWAS ANJING!!" Devan yang tidur dibawah Karel seperti ditindih ribuan balok, sungguh pagi ini badan nya sudah sakit semua, sudah tadi malam susah untuk tidur ditambah bangun bangun badannya remuk.
Devan mendorong kuat badan Karel namun sama saja dirinya kalah. "ANAK BAPAK UJANG BANGUN ANJIR BADAN GUE SAKIT!!!!" Teriak Devan dikuping karel
Ya cara itu ampuh untuk membuat Karel pindah dari atas badannya dan juga membuat Salsa dan Acha keluar dari kamar mereka dan menatap dari depan kamar dengan wajah khas orang bangun tidur.
"Apasih bang berisik banget." Ucap Acha dengan suara serak. Devan menoleh kearah suara Acha."Lo ga liat ni Cha pacar lu." sewot Devan yang berusaha untuk bangun dari tidur nya.
"Gak punya pacar" ucap Acha asal membuat Karel refleks duduk namun dnegan kondisi mata masih tertutup. "Gue kan pacar lo Cha "
Acha berusaha mengumpulkan nyawanya lalu menggaruk kepalanya dan masuk kedalam kamar kembali. "Iya gue pacar lo." Membuat Karel mengangkat jempol nya
Dari arah tangga sudah terlihat dua sejoli yang sudah rapih dengan pakaian training nya. Devan dan Karel menatap dua sejoli ini dengan tatapan bingung. "Lo berdua mau kemana?" Tanya Devan
"Lah lupa lo pada? kita kan mau joging" Devan dan Karel saling menatap satu sama lain dan dengann cepat berhamburan lari ke kamar mandi
"Gue duluan Van"
"Apaan lo gue duluan awas lo."Devan mendong karel dan dengan cepat menutup pintu kamar mandi alhasil Karel terkena pintu kamar mandi. "Oasu." Dumel Karel
Karel berjalan kearah Alaska dan yang lainnya dan duduk didepannya. "Ngapa lu?" Tanya Oliv
"gue kagak mandi dah, ayo berangkat" Ajak Karel mereka semua menganggukkan kepalanya lalu bergegas bangun
Salsa memberhentikan langkahnya lalu menatap semua nya. "Kek ada yang kurang ya ga sih?"
Semua menatap satu sama lain, Karel mengandeng tangan Acha dan segera keluar rumah begitu pula dengan Alaska dan pastinya Oliv sedangkan Salsa menatap dirinya sendiri lalu mencari satu orang lagi.
"HEH!!! "Teriak Salsa membuat semua menatap nya bingung. "Apa lagi sih Sal, ini udah siang nanti ga jadi joging kita" Ucap Oliv
"COWO GUE!!!!" Salsa lari ke arah kamar mandi dapur. "Lah iye si Devan masih kamar mandi" Karel terkekeh
"Anjir jahat lo, gitu gitu abang gue" Ucap Acha lalu memukul tangan Karel, sedangkan Karel hanya menyengir tidak bersalah.
"Yaudah ayo kita nunggu di luar"Titah Oliv dan diangguki setuju oleh semua nya.
Semua berjalan bareng keluar bebarengan dan memakai sepatu diluar dengan cahaya mathari yang mengarah ke rumah Oliv dan Alaska.
"Pagi ku, cerah ku matahari bersinar." Senandu Karel membuat semua menggelengkan kepalanya. "Ku lihat janda depan rumah sedang nyapu" Lanjut nya dan diakhiri dengan tawaan
"Goblok, janda aja pikiran lo!" Ucap Acha sambil menoyor kepala Karel
"Ga sayang, pikiran aku cuman ada kamu seorang" ucap Karel lalu mengedipkan matanya.
"NAJIS!!!" Sewot Acha lalu berekspresi ingin memuntah.
"Anjir Cha kasian dikit, kasian si Karel." Ucap Oliv di sela sela tawa nya, sedangkan Karel hanya mengelus dada nya menerima nasib.
"Sabar ya sayang" Acha meledek Karel smabil mencubit pipi nya, Acha keluar hamalan terlebih dahulu.
"Aduduh cian, yuk mas" Ajak Oliv sambil menarik tangan Alaska dan dianggukan oleh sang empu
KAMU SEDANG MEMBACA
ALASKA MY HUSBAND
Teen FictionBagaimana rasanya dijodohkan dengan ketua geng yang paling menakutkan di Jakarta? Dia bahkan hanya mengenal namanya dan juga ketangguhannya dalam berkelahi serta membawa motor. Bimbang, takut, dan banyak lagi perasaan yang dirasakan oleh Olivia Ange...