Tatapan bak nya ingin membunuh musuhnya yang diberikan salah satu dari ketiga cowo itu, Oliv merasakan hawa dingin ketika menatap lelaki itu, pikirannnya kembali di pagi tadi, dimana dirinya yan menabrak namun, dirinya pula yang marah marah dengan lelaki itu.
Berbeda dengan lelaki itu, kedua teman dari lelaki itu sangat tidak bisa diam, memberikan senyuman sana sini dan gombalan receh yang diberikan kedua nya. Devan salah satu dari mereka berjalan terlebih dahulu dan duduk disamping Salsa dengan senyuman manis yang tercetak di bibirnya.
"Halo neng Salsa, makin cantik aja nih." Dengan gombalannya Devan menggoda Salsa, wanita yang ia idamkan sejak lama, mereka berdua memang sepat berpacaran namun tidak tahan lama.
Tak lama Alaska dan Karel menyusul lalu duduk, dengan Karel yang duduk di samping Acha dan Oliv yang berhadapan dengan Alaska. cowo yang masih memberikannya tatapan dingin yang membuat Oliv berdigik ketakutan.
Devan menatap adik kembarnya, Acha. "Dek, lo pulang sendiri ya?" Titah Devan kepada Acha yang memang selalu bareng, mau itu pulang dan berangkat sekolah, sampai menangani kasus sekolah pun mereka bersama.
Acha menatap Abangnya tajam dengan gelengan kepala Acha menjawa. "Ogah yang ada nanti gue naik angkot." Ucap Acha dengan nada judes.
"Sama karel aja, gratis, hemat duit juga Cha." Devan mengucapkan itu yang diakhiri dengan kekehan.
"Ogah!"Acha menolak mentah-mentah ucapan Devan lalu menatap Karel yang ada disampingnya. "Males gue sama karet ban kek dia."
"Dih lu kira gue mau, tapi kalo lo boncengannya bisa dibicarakan." Ucap Karel dengan alis yang dinaik turunkan. "Ogah, mending naik grab !"
"Yaudah sebebas lo dah, yang penting jaga diri." Devan tidak lupa untuk memberikan nasehat dan senyuman pada kembarannya itu.
Acha menganggukkan kepalanya. "Lagian lo mau kemana si?" Tanya Acha dengan heran.
"Mau anterin neng Salsa" Devan menoleh pada lalu tersenyum. "Sal lu pulang bareng gua ya."ajak devan dengan senyuman manis nya yang membuat semua wanita terpesona dengan senyuman nya itu
Aduh gila senyuman devan meleleh gua . Batin salsa. Salsa menganggukkan kepalanya memberi jawaban ia
Acha mencibirkan bibirnya. "Giliran adeknya gak mau dianterin, giliran anak orang aja dianterin awas aja, kalo mama papa pulang gua aduin lo" ancam acha tak terima dengan kelakukan abanga itu yang membuatnya jengah
"Bodo, wlee" Devan merasa tak peduli dengan ancaman dari adiknya itu dan masih menunggu jawaban dari gadis didepannya ini.
Salsa menoleh kearah Oliv. "Oliv gue ga bisa bareng, gapapa kan?" Salsa merasa tidak enak dengan Oliv, sedangkan Oliv anya tersenyum lalu menganggukkan kepalanya.
"Sans, gue bisa pulang sendiri." Ucap Oliv dengan senyuman yang tercetak di wajahnya.
Dan tanpa Oliv sadari lelaki didepannya ini terpanah dengan senyumannya.
Manis juga senyumannya. batin Alaska.
Benar, didepan Oliv adalah Alaska atau yang sering mendapatkan julukan Singa berkutup. dengan senyuman yang sangat tipis bahkan saking tipisnya tidak ada yang menyadari kalau Alaska sedang tersenyum emandangi gadis didepannya ini.
Oliv melihat jam yang ada dipergelangan tangannya, lalu menatap teman temannya yang sedang bercanda ria. "Guys ke kelas yuk." Ajak Oliv kepada para sahabat. Semuanya menganggukkan kepalanya memberi jawaban.
Sampai jam pulang tiba mereka semua berada diparkiran dengan Acha yang masih mencibirkan bibirnya karna sang kakak yang pulang dengan gebetannya yang notabanenya ada sahabatnya sendiri.
"Acha gue duluan ya!" pamit Devan yang sengaja meledek adiknya itu, Acha hanya menatap sinis lalu mengayunkan kaki nya seolah lah sedang menendang kakaknya itu.
Karel berhenti didepan Acha dengan tangan yang memberikan satu helm untuk Acha, Namun Acha menatap helm itu dengan datar. "Apaan ni?"
"Yaelah ga peka amat lo jadi cewe, ayo bareng gue pulang"Karel mengajak Acha untuk pulang bareng, dari pada harus menunggu ojek online.
namun tak lama ojol pesaan Acha datang dengan ramah sambil mengucapan. "Kak Acha kan?"
Acha menganggukkan kepalanya dan membalas senyuman dari mas Ojol itu."Ojol gue udah dateng." ucap Acha seraya naik keatas motor ojol itu.
"Mas sabar ya, cinta memang menyakitkan tapi sebuah candu" Ucap Mas ojol itu sebelum pergi dari sana. "ITU KATA KATA SAYA HARI INI, CABUT!!!" Teriakan abang ojol mampu terdengar satu parkiran dan membuat yang lain menggelengkan kepalanya.
- Alaska -
jika biasanya rumah selalu sepi dan hanya ramai dengan teriakan satu wanita yang sangat disayang di dalam rumah ini.
"Assalamualaikum!!!!" teriakan khas dari wanita yang selalu hadir dirumah ini.
"udah dong jangan teriakan gitu. kebiasaan" sahut wanita yang udah berumur namun tetap cantik dan berwibawa.
Oliv tertawa mendengar ucapan dari ibunya itu, dengan sigap dirinya datang lalu mengecup tangan. "iya mommy ku yang paling cantik." ucapnya dengan penuh godaan.
"sana gih masuk kamar terus mandi." ucap ibunya.
"
KAMU SEDANG MEMBACA
ALASKA MY HUSBAND
Teen FictionBagaimana rasanya dijodohkan dengan ketua geng yang paling menakutkan di Jakarta? Dia bahkan hanya mengenal namanya dan juga ketangguhannya dalam berkelahi serta membawa motor. Bimbang, takut, dan banyak lagi perasaan yang dirasakan oleh Olivia Ange...