PH 31

1.7K 80 4
                                    

Kini ketiganya tengah berada di lobby bandara menunggu panggilan keberangkatan pesawat yang akan mereka tumpangi.

"Mithaa ..???" Kaget Daniel saat melihat kedatangan Ramitha menarik koper berjalan kearahnya.

Daniel hanya diam menatap Mitha yang saat ini tengah dipeluk erat oleh Clo yang kegirangan. Namun kini matanya beralih menatap Jo disebelahnya mencari jawaban.

"Gue yang ajak dia, mana gue tega liat saudara gue merana pas gue lagi sayang-sayangan.. " bisiknya pelan ditelinga Daniel.

"Sialan loe!!" Serunya tanpa sadar mendorong dada Jo menggunakan sikunya.

"Siapa yang sialan??" Tatapan membunuh Clo saat ini menatap keduanya dengan dengan penuh selidik.

"Nggak yank, dia hanya seneng aja pacarnya bisa ikut kita pergi.. " Jo yang tau istrinya mulai merajuk segera memeluk pinggang rampingnya dan membawanya pergi meninggalkan koper-koper mereka.

"Jangan lupa dibawa.." teriak Jo seraya berjalan menjauhi keduanya.

"Sialan tu anak dipikir gue pembantunya apa !!" Kesalnya namun kedua tangannya mulai menatap koper-koper itu pada troly dihadapannya.

Dan terakhir ia meminta koper Mitha untuk diletakkannya di troly. Dan tanpa sadar pandangan mereka sempat bertemu dan terkunci beberapa detik.

"Kenapa nggak bilang kalo ikut ??"

"Jo ngelarang aku buat kasih tau kamu apalagi Clo. Surprise katanya.."

"Tu anak emang paling bisa kalo ngagetin orang.. "

"Kenapa? Kamu keberatan aku ikut ??"

"Mana ada enggak lah, aku justru seneng kamu ikut.."

"Syukurlah.."

"Aku jadi makin malas buat kerja.."

"Lah kok gitu??"

"Iya biar kita bisa berlama-lama jalan disana.."

"Nanti dimarahin Jo loh kalo lama-lama.."

"Nggak masalah asalkan bisa ngabisin waktu sama cewek cantik kayak kamu.."

"Idih gombal banget deh.. "

Dengan penuh canda tawa keduanya berjalan dengan riang. Tak ada celah sedikitpun atas rasa canggung yang dulu sempat ada.

London

Sesampainya mereka di London, beberapa anak buah Jo segera menjemput dan membawa mereka kerumah yang telah disiapkan.

Selama perjalanan mata Clo juga Mitha tak lepas dari pemandangan luar yang mereka lewati. Hamparan rerumputan hijau diperbukitan, juga taman bungan yang mereka lewati menjadi pengobat lelah mereka diperjalanan.

"Hubbie ini rumah siapa??" Tanya Clo saat kini mereka tengah sampai disebuah rumah berlantai 1 dengan suasana asri dengan banyak pepohonan.

"Jo, rumah siapa ini?" Sahut Daniel yang juga penasaran.

"Tentu saja rumah istri gue ini.. " mencolek puncak hidung Clo dengan gemas.

"Beneran ??" Tanyanya saat Jo mengajaknya melangkah mendekati pintu rumah.

"Kapan aku pernah bohong??"

"Hubbie.. " dengan gembira Clo menjatuhkan dirinya pada pelukan hangat sang suami, dan entah siapa yang memulai kini mereka saling berpagut dengan mesra tanpa memperdulikan sekitar.

"Ekhmm ekhmmm .. masih ada orang.." tegur Daniel membuyarkan aksi keduanya.

Claura yang malu segera menyembunyikan wajahnya pada dada bidang suaminya, sedang Jo yang tak tahu malu segera menyerang Daniel dengan pernyataanya.

"Kalo pengen tuh ada Mitha.. "

"Sialan loe!!"

Ramitha yang mendengar candaan dadi Jo kini wajahnya bersemua merah karena malu. Ia tak tahu kenapa rasa-rasanya wajahnya terasa panas seperti terbakar.

"Jangan didengerin, biasa otaknya lagi konslet.. " seru Jo tanpa menatap Mitha dibelakangnya, karena sejujurnya ia juga malu dengan candaan yang baru saja Jo lontarkan.

Banyak pelayan yang menyambut kedatangan mereka, dan satu persatu dari mereka dituntun menuju kamar masing-masing.

Daniel juga Mitha yang merasa bosan segera keluar kamar, dan tanpa diduga secara bersamaan bertemu didepan pintu.

"Mau kemana ??" Tanya Daniel.

"Nggak tau, bosen dikamar.."

"Nyari Jo sama Clo aja yuk,"

"Yuklah.. "

Keduanyapun kini masuk kedalam kamar milik Jo juga Clo tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.

Disana terlihat Jo juga Clo tengah tertidur tanpa melepas hoodie yang mereka gunakan diperjalanan, bahkan mereka juga masih menggenggam ponsel masing-masing.

"Mereka tidur, yuk keluar aja.." ajak Mitha yang merasa sungkan.

"Bentar.. "

"Mau ngapain??"

"Aku foto mereka dulu, bagus tau nggak ini posisinya.. "

Setelah puas mengambil foto, keduanya mengendap-endap layaknya maling keluar dari kamar membiarkan pasangan suami istri itu untuk beristirahat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah puas mengambil foto, keduanya mengendap-endap layaknya maling keluar dari kamar membiarkan pasangan suami istri itu untuk beristirahat.

_____________________________________________

Hai semua .. welcome back to my novel,
Udah balik lagi nih, jangan lupa tetep tinggalkan jejak kalian di like komen and vote nya ya😄😄 .,

Happy reading my readers 📖📚😉

NB: Enaknya kita bikin part lanjutnya masih edisi london yang bahagia.. apa kita kasih lanjutan konflik ya ..

Yuk bantu pilih dan isi dikolom komentar ya🤭

Perfect HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang