Perfect Husband

PH 37

Hari ini Clo pergi kekampus dengan pengawasan Jo, tak hanya itu bahkan Jo juga menyiapkan sepasang pengawal untuk istrinya. Clo sempat menolak karena menurutnya itu sudah sangat berlebihan.

"Ingat apa yang aku sampaikan ," tanya Jo ditengah perjalanannya menuju kampus.

"Ingat hubby."

"Apa?"

"Nggak boleh makan sembarangan, jangan gerak macam-macam, nggak boleh kemana-mana tanpa ijin suami."

"Bagus, aku harap kamu ingat dan patuh."

"Iya."

"Ada apa ya sama hubby? kenapa rasanya ada yang dia sembunyikan, semua orang juga aneh hari ini," batiinnya.

Sampai didepan kampus, Jo segera pergi menuju perusahaannya. Seorang pengawal perempuan mengikuti kemanapun Clo pergi, bahkan saat Clo didalam kelas maka ia akan duduk menunggu didepan kelasnya. Semua orang menatap takjub dengan Clo yang datang dengan pengawalan, bagi mereka semua itu hanya terjadi pada novel-novel hingga mereka semua melihat CLo.

Sedang diperusahaannya, Risa tengah sangat fokus meneliti semua berkas saat sebuah email masuk dan mengganggu fokusnya.  Sebuah email yang  menampilkan semua datang juga profil dari Claura Anandita Admaja.

"Brengsek! Perempuan jalang."

"Berani sekali merebut Jonathan. Jonathan itu hanya milikku, milik Risa seorang," murkanya.

Tak ada niat lagi bagi Risa menyelesaikan semua pekerjaannya, karena kini hanya ada kemarahan dihati juga fikirannya. Nama Claura terus saja menari-nari difikirannya, ingin sekali ia datang dan menghancurkan CLo karena telah berani merebut Jonathannya.

"Tunggu saja, kita akan segera bertemu."

Ditempat lain kini Mitha tengah asik disebuah Cafe sambil fokus dengan tabletnya. Dan tanpa diduga Anta datang dan tiba-tiba menyiramkan Coffee panasnya tepat diatas kepala Mitha. Panas juga kaget bercampur saat Mitha berdiri dan menatap Anta didepannya.

Tanpa rasa bersalah bahkan Anta mendorong Mitha hingga tersungkur. Semua pengunjung Cafe kini menatap keduanya bahkan ada beberapa dari mereka mulai mengarahkan kameranya untuk merekam.

"Apa-apaan ini nona," kesal Mitha.

"Jauhin tunangan saya!"

Mitha tercengang mendengar ucapan Anta tersebut, ia tak mengenal wanita didepannya lalu bagaimana bisa ia menggoda tunangannya. Sungguh mengherankan hingga membuat Mitha hanya terdiam.

"Nggak usah sok polos loe," dorong Anta.

"Anda ini gila ya? Kenal anda aja saya tidak, bagaimana bisa gangguan tunangannya."

"Nggak usah bohong, semua orang juga udah tau-

"Tau apa nona?"

"Tau kalau Daniel itu adalah tunangan saya. Daniel yang selalu loe godain itu."

Mitha tak menyangka jika yang dimaksud tunangan wanita tersebut adalah Daniel, bukan karena merasa tertipu oleh Daniel melainkan rasa terkejut ada yang mengaku-ngaku sebagai tunangannya.

"Anda ini nggak usah main drama ya mbak, nggak disini tempatnya."

"Brengek ya loe!"

"Jangan-jangan dia Anta ya, yang pernah Daniel ceritain," batin Mitha,

Anta sangatlah marah melihat Mitha yang tak termakan oleh ucapannya, ia dengan sangat kasar mendorong tubuh Mitha hingga menabrak meja lalu terjatuh.

"Aww," pekik Mitha.

"Mampus loe," tawa Anta.

Sebuah tangan terulur, menarik tangga Mitha lalu merengkuh pinggangnya. Tangan itu dengan sangat posesif merengkuh erat wanitanya, seakan tak membiarkan ada orang lain mengganggunya.

"Siapa tunangan yang anda maksudkan nona Anta?"

Mitha hanya bisa mendongakkan wajahnya menatap wajah yang sedang serius bertanya pada wanita didepannya. Wajah yang selama ini selalu menghiasi hari-harinya.

"Daniel," gumam Anta.

"Jawab saya nona Anta yang terhormat. Siapa tunangan anda yang telah diganggu oleh tunangan saya ini."

"Biarkan saya yang menghukum tunangan saya," menatap intens Mitha,

.

.

.

.

.

Happy New Year all.. Semoga ditahun baru ini kita semua selalu dalam lindungan_Nya. Selalu diberi kesehatan juga umur panjang .. Sehat selalu dan love you guys ,,