PH 14

2.2K 113 2
                                    

Aluna serta Alex yang mendengar cerita kronologis dari Jo pun merasa geram dengan tingkah teman sekolah Claura itu. Alex yang kebetulan bermitra kerja dengan orang tua Ruyi segera menelpon asistennya dan memintanya untuk membatalkan semua kontrak kerjasama dengan perusahaa  mereka.

"Dokter .. " seru Jo saat melihat seorang dokter.

"Gimana istri saya dok ??"

"Tenang tuan muda ,, nona muda baik-baik saja. Luka dikepalanya untung saja tidak terlalu serius.. " jelasnya.

Semua yang mendengar penjelasan dari dokterpun merasa lega dengan kondisi Clo saat ini. Dan dengan segera Clo dipindahakan ke kamar khusus untuk keluarga Wijaya dilantai 4.

"Mah .. " Daniel yang melihat Aluna keluar kamar diam-diam segera menyusulnya.

"Hmm .. "

"Apa yang mama rencanain ??"

"Nggak ada .. mama hanya akan memberi dia sedikit pelajaran, agar dia tidak macam-macam lagi dengan anak gadis mama.. "

"Mah,, biar Niel aja yang beresin anak itu, jangan mama .. " bujuknya pada Aluna.

"Nggak !! Jangan kalian semua, , biar ini jadi urusan anak buah kita.. "

Aluna yang tak menggubria ucapan Daniel segera menelpon seseorang disebrang sana. Tampak serius saat dirinya memberikan perintah kepada anak buahnya itu. Sedang Daniel hanya diam mematung,, memperhatikan Aluna yang tengah berbicara itu.

"Semua akan baik-baik saja .. kamu nggak usah cemas .." berjalan menghampiri Daniel yang sedang menatapnya dengan kekhawatiran.

Walaupun Daniel bukan anak kandungnya, namun Aluna sudah menganggapnya seperti anak kandung.. ia tau kapan Daniel tengah berbohon dan kapan ia merasa cemas ..seperti saat ini ketika ia mencemaskan dirinya.

****

Siang hari sepulang sekolah,, tampak Ruyi dengan ketiga temannya tengah asyik mengendarai motor keluar dari sekolah. Dipersimpangan jalan, Ruyi berpisah dengan ketiga temannya itu.

Saking asyiknya mengendarai motor, ia sampai tak sadar tengah diikuti oleh sebuah mobil sedari tadi. Tiba dijalan sepi, tiba-tiba mobil tersebut menyenggol motor Ruyi hingga terjatuh.

"Woy !! Sialan loe !! Punya mata nggak loe ,, nyetir kok ugal-ugalan .. " marahnya sambil membersihkan bajunya yang kotor terkena tanah.

"Bawa dia !!" Perintab salah seorang laki-laki.

Tanpa menunggu lama, 2 orang laki-laki segera menyeret tubuh Ruyi kedalam mobil, sedang satu lagi pergi dengan motor milik Ruyi.

Disebuah gudang, duduk dengan tangan terikat dan mata tertutup. Ruyi yang semula sok berani sekarang menciut nyalinya. Meraung-raung seperti anak kecil yang meminta dibebaskan.

"Bisa diam nggak loe !!" Bentak salah seorang.

"Lepasin gue !! Siapa kalian .. beraninya main keroyok !!"

"Siapa kami bukan hal penting buat loe !! Yang terpenting adalah ,, apa loe masih bisa hidup setelah ini.. ??"

Ruyi yang mendengar penuturan laki-laki tersebut menjadi sangat panik. Dipaksanya tali yang mengikat tangannya itu untuk terlepas,, namun ikatan itu tak goyang sama sekali.

"Loe udah bikin bos marah besar ,, !! Berani sekali tangan kotor ini menyentuh nona kami yang berharga .. "

"Aaaaaaaahhhkkkk .. " teriaknya saat salah seorang menendang tangannya dengan keras.

"Dan mulut ini ,, lancang sekali menghina nona kami yang berharga .. "

Plakk .,, plakkk ..

"Kaki ini yang berani berjalan mendekati nona kami yang berharga .. "

"Akkkkkkkkhhhhhhh .. " teriakan kesakitan saat seseorang menendang kakinya dengan sangat keras.

"Bereskan dia !!" Perintahnya.

Dengan tatapan dinginnya,, ketiga laki-laki itu melakukan tugas sesuai instruksi dari bos nya tadi.

"Akhhhhhhhhhhkkhh .. " teriak Ruyi kesakitan saat tangannya dipatahkan.

"Selesai bos .. "

"Bagus ,, bawa dia kejalan tadi. Pastikan seperti kecelakaan,, jangan ada kesalahan.. "

Setelahnya,, ketiga orang itu membopong tubuh Ruyi yang pingsan kedalam mobil.

Sedangkan dirumah sakit, Jo masih dengan setia mendampingi Clo yang masih belum sadarkan diri.

"Loe makan dulu .. gue udah beliin ini tadi, "

"Loe aja yang makan ,, gue nggak lapar .. "

Daniel yang merasa penasaran dengan sikap Jo segera menghampirinya disamping ranjang Clo. Dengan tampang serius ia pun memberanikan diri bertanya.

"Loe cinta sama Clo ???"

Jo yang mendapat pertanyaan dadakan dari Daniel hanya menatapnya tanpa berucap. Ia sangat terkejut saat Daniel menanyakan hal yang ia sendiri tak tahu kebenarannya.

"Kenapa loe nanya gitu ??"

"Ya nggak sih ,, sikap loe kayak beneran suami orang gitu lo .. "

"Lah ,, emang gue suami orang kan ?? Gue suaminya Clo Niel ?? Loe lupa ??"

"Iya tau ,, bukan itu maksud gue. Sikap loe tu berkesan kalo loe cinta mati sama istri loe .. loe sampai marah-marah ,  emosi, cemas banget malah tadi .. "

"Kalo bukan gue yang merhatiin dia ,, terus siapa lagi ..? Dia udah ninggalin masa muda nya buat nikah sama gue,, lalu setelah menikah apa salah kalo gue perhatian sama dia ?? Apa salah kalo gue jatuh cinta sama istri gue sendiri ??" Tanya nya balik pada Daniel.

"Gue seneng loe sadar akan hal itu. Dan gue juga seneng kalo akhirnya loe bisa jatuh cinta sama Clo, itu artinya loe bener-bener udah lupa sama .. "

"Jangan diterusin !! Gue nggak mau bahas apapun tentang masa lalu gue Niel !! Tolong jangan dibahas.. "

Daniel yang belum sempat menyelesaikan ucapannya karena disela Jo, akhirnya hanya diam. Ia tak mau membuat adik laki-lakinya itu bersedih kembali.

Perfect HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang