PH 22

1.7K 95 4
                                    

Jo merasa kepalanya terasa sakit karena sampai saat ini ia belum bisa menemukan istrinya. Hatinya hancur saat mengingat suara bergetar istrinya meminta pertolongannya juga kondisi mobil istrinya yang mengenaskan.

"Loe harus yakin kita pasti bisa menemukan Claura Jo .. !!" Ucap Daniel menepuk bahu Jo berusaha menguatkannya.

"Kau lihat sendiri kondisi mobilnya ,, dia pasti terluka dan aku belum menemukannya !! Suami macam apa aku ini .. " kesalnya menjambak rambutnya.

Namun tak berapa lama suara dering ponsel mengejutkan Jo serta Daniel. Dari nomor yang tak dikenalnya, ia ragu untuk mengangkatnya namun saat Daniel berucap kemungkinan itu Clo ia segera mengangkatnya.

"Halo .. " serunya dengan suara beratnya.

"Hubbie .. " lirihnya Clo berucap juga karena air mata yang tak mampu ia bendung.

"Sayang .. sayang ini kamu ?? Kamu dimana sekarang yank ?? Aku nyari kamu kemana-mana .. " tanpa ia sadar air mata mulai mengalir membasahi pipinya, Daniel begitu terharu dengan semua perhatian yang Jo berikan untuk istrinya.

"Halo pak.. " ucap suara laki-laki yang membuat mimik wajah Jo berubah dingin.

"Siapa anda dimana istri saya.. !!" Tanyanya dengan nada dingginnya.

"Kami berada dirumah sakit Kusuma ,, istri anda berada di ICU saat ini .. " tiba-tiba saja sambungan terputus karena Jo mematikan ponselnya.

"Kenapa ??" Tanya Clo penasaran.

Saat ini Clo tengah berada di ruang ICU ditemani oleh Bray laki-laki yang telah menyelamatkannya dari kecelakaannya tadi.

"Sepertinya suami anda sangat panik hingga langsung mematikan ponselnya.. " mengangkat kedua bahunya sebagai candaan.

"Anda salah ,, ia pasti cemburu karena anda berbicara dengannya tadi ditelpon .. hhehhe,, " kekeh Clo menjelaskan.

Tak berapa lama masuklah Jo beserta Daniel kedalam ruang ICU tempat Clo dirawat.

"Hubbie .. " panggilnya sambil menorehkan senyumnya.

Jo hanya berdiam diri, ia menatap istrinya yang sedang merentangkan kedua tangannya meminta pelukan. Dilihatnya sekujur tubuh Clo, luka dipelipis, pipi serta tangannya membuat Jo merasa semakin bersalah. Dengan segera  Jo berjalan memeluk erat tubuh Clo.

"Kau mau membuatku mati dan kau bebas menjadi duda hubbie !!" Kesal Clo berucap memebuat Daniel serta Bray menggelengkan kepalanya.

"Apa yang kamu ucapkan yank!! Kamu tau gimana gilanya aku saat lihat mobil kamu terguling dan kamu nggak ada .. " kesalnya balik pada Clo, namun hanya ditanggapi tawa oleh Clo.

Daniel mengajak Bray keluar dari ruang ICU, duduk dikursi taman .. Daniel memaksa Bray untuk menceritakan semua kejadian yang diketahuinya.

"Begitulah ,, aku hanya melihat ketika mereka semua pergi. Lalu saat aku mendengar lirih seseorang meminta pertolongan aku langsung menolongnya dan membawanya kerumah sakit .. " ceritanya sambil menghisap puntung rokok ditangannya.

"Terima kasih karena telah menolong adik saya .. " tulus Daniel ingin menjabat tangan Bray.

"Suatu kehormatan bagi saya bisa mengenal sosok nyonya Jonathan yang belum diketahui publik .. " menjabat tangan Daniel dengan seulas senyumnya.

****

Aluna juga Alex yang mengetahui kondisi menantunya segera mendatangi mereka dikediamannya. Jo memilih membawa Clo pulang dan menyiapkan semua keperluan kesehatnnya juga penjagaan yang ketat untuknya.

"Nggak sekalian aja didalam kamar dikasih bodyguard !!" Ketus Clo bertanya, membuat Jo segera menghampiri dan mengelus kepalanya.

"Jangan dong yank .. nanti kalo ada bodyguard disini kamu nggak bisa minta patok sama bangau peliharaan aku lagi .. " goda Jo mengedipkan sebelah matanya.

"Kenapa tuh mata !! Kelilipan bohlam lampu .." ketusnya.

"Kelilipan cinta kamu sayang .. " mengecup singkat bibir Clo yang manyun.

"Dasar mesum .." teriaknya kesal pada Jo yang tertawa sambil meninggalkan kamar.

Namun saat ia akan menuruni tangga Jo melihat kedua orang tuanya datang. Ia segera menghampirinya, namun siapa sangka ia malah mendapat jeweran dari sang mama.

"Aduhh .. sakit mah. Jo bukan anak kecil yang harua dijewer. ." Kesalnya saat Aluna menjewernya dan menyeretnya masuk kedalam kamar.

Bughh ..
Sebuah bantal melayang tepat mengenai perut milik Alex. Jo menahan tawanya saat menatap wajah pucat serta takut istrinya karena tak sengaja melempar bantal pada mertuanya.

"Papaaa .. " lirih Clo dengan mata berkaca-kaca.

"Kenapa nak ?? Kenapa papa baru masuk udah dilempari bantal aja ??" Tanya Alex lembut mendudukan dirinya dipinggiran ranjang Clo.

"Kak Jo godain Clo terus pah,, Clo kam jadi kesel mana Clo ngak boleh banyak gerak katanya .. " adunya, Clo yang selalu memanggil Jo dengam sebutan kakak saat bersama keluarganya menatap sinis pada suaminya yang duduk dibelakang sang mama.

"Dih curang pakai air mata buaya !! Lebay deh kamu yank .." ejek balik Jo pada Clo, namun diluar dugaannya Clo yang biasanya akan membalas malah menangis tersedu-sedu membuat semuanya panik.

"Astaga sayang jangan nangis gini dong .. Jo!! Ini gara-gara kamu ya !!" Marah Aluna pada Jo.

"Tumben yank nangis .. biasanya juga ngebales. Kamu kok jadi sensitif amat sih.. " protes Jo yang membuat Clo makin jadi tangisannya.

Perfect HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang