PH 35

852 50 3
                                    

Jo memutuskan untuk segera kembali ke Jakarta, ia sangat mengkhawatirkan kondisi istri juga calon bayi yang saat ini tengah berada dinegara orang. Tak hanya itu saja, Jo bahkan meminta Ramitha untuk kembali tinggal bersama nya dan membantunya menjaga Clo jika dirinya tak ada dirumah.

Perjalanan yang sangat melelahkan, Clo yang saat ini berbadan dua merasa tubuhnya remuk redam hingga membuatnya merengek pada suaminya. Jo dibantu dengan Ramitha berusaha menenangkan emosi Clo yang saat ini meledak-ledak akibat kelelahan, bahkan Clo bisa tiba-tiba diam menangis kemudian kembali uring-uringan.

Membuat Jo benar-benar sakit kepala dibuatnya.

Setibanya di Jakarta, Aluna menyambut mereka dengan pelukan keriduannya. Ia juga suaminya begitu terkejut saat mendengar kabar jika anaknya menunda semua pertemuan dan kembali ke Jakarta. Tak tahu alasan apa yang dimiliki anaknya, namun Aluna bahagia bisa bertemu kembali dengan menantu kesayangannya.

"Mama, Clo lapar banget ini," manjanya.

"Aduh manjanya anak mama ini. Mau makan apa nak?"

"Mau makan iga bakar, terus sama ayam bakar madu ya mah."

"Yaudah, biar mama suruh mbak Jum buatin dulu ya."

"Nggak mau mbak Jum, mah," rengeknya membuat Jo hanya bisa menghela nafas pasrahnya saja.

"Terus gimana nak," bingung Aluna bergantian menatap suaminya.

"Maunya beli, tapi di resto langganan papa itu loh pah."

"Yang di Bogor," tanya Alex memastikan.

Dengan riang dan senyum sumringahnya Clo mengiyakan, rasanya ia begitu bahagia saat akan mendapatkan apa yang diinginkannya. Entahlah, ini adalah pertama kali ia sangat ingin memakan sesuatu hingga harus terpenuhi.

"Nanti ya kita beli, sekarang kita istirahat dulu," ajak Jo yang sudah bangkit dan menarik tangan istrinya.

Namun Clo hanya diam ditempat tak ingin beranjak, air matanya tiba-tiba saja dengan deras mengalir wajah cantiknya.

"Astagaa, ibu hamil ini susah bener dikasih taunya," kesal Jo yang kembali duduk dan mengusap kasar wajahnya.

"Turutin aja nak, itu namanya ngidam," sahut Aluna tanpa sadar.

"Ngidam?" ulang Alex juga Aluna secara bersamaan dengan ekspresi kagetnya.

"Apaan sih mah, pah?"

"Siapa yang hamil ini ha? Siapa? Kasih tau mama nak," panik Aluna.

"Clo mah. Clo lagi hamil 3 bulan ini," bahagia Jo saat menyampaikan kabar bahagianya hingga matanya berkaca-kaca sambil mengusap perut istrinya.

Aluna terharu, ia segera memeluk Clo dengan begitu rasa terima kasihnya, rasanya ia sangat bahagia hingga menitikan air matanya begitu juga dengan Alex  yang juga tersenyum begitu lebar.

"Kamu mau apa nak tadi, biar papa belikan ya sekarang ," ucap Alex begitu antusias.

"Iya, kamu mandi bersih-bersih terus istirahat ya. Biar papa sama mama pergi beli dulu."

"Makasih ya papa mama."

Kini semua orang tengah melakukan aktivitasnya masing-masing, Clo kini juga tengah menikmati berendamnya dengan wewangian lemon kesukaanya yang tiba-tiba. Saking menikmatinya tanpa sadar Clo memejamkan matanya dan tertidur.

Hampir satu jam ternyata Clo berendam, Jo mulai panik saat istrinya itu tak kunjung keluar dari dalam kamar mandinya.

"Udah lama banget ini, ngapain sih dia," menatap arloji yang digunakannya.

Masih dengan telanjang dada dengan celana pendeknya, Jo menghampiri Clo mengetuk berkali-kali pintu yang tak ada sahutannya tersebut. Jo mulai dilanda pikiran-pikiran yang buruk, rasa takut mulai menghantuinya hingga ia terus mengetuk pintu hingga menggedornya.

"Sayang aku masuk ya," teriaknya. Namun tak ada sahutan sama sekali.

Jo menerobos masuk kedalam kamar mandinya, dan betapa ia terkejut saat melihat istri tercintanya tengah tertidur pulas dengan busa-busa memenuhi tubuhnya.

"Ini kalau tenggelam gimana coba," menepuk dahinya.

Dengan terpaksa Jo yang membersihkan tubuh istrinya yang penuh busa, sebab Clo yang sejak tadi dibangunkan tak kunjung bangun dan malah memeluknya layaknya bantal yang nyaman. Entahlah, mungkin ini adalah bawaan bayi yang sendang Clo kandung. Bawaan yang selalu susah untuk dibangunkan







- Hai, aku kembali lagi. Jangan bosen-bosen baca cerita ini ya dan maaf jika membuat kalian menunggu sangat lama -

Perfect HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang