PH 2

3.6K 143 1
                                    

Disisi lain kota Surabaya, terlihat seorang gadis sedang bersenda gurau bersama teman-teman sekolahnya. Dialah Claura, remaja yang akan dinikahkan dengan Jonathan.

"Non, pulang sekarang ..??" tanya mang Husen sembari membungkukan badannya.

"Gue pulang duluan ya temen-temen .. byee .. byee .. mari mang ." berjalan mendahului supirnya itu.

Sesampainnya dirumah, Claura merasa heran saat melihat mobil ayahnya terparkir dihalaman rumah.

"Ayah ?? Tumben jam segini udah dirumah??" gumamnya sambil berjalan memasuki rumah.

"Bundaaaa ,, Ayahhh .. anak cantik pulang .." teriaknya menaiki tangga rumahnya.

"Clo .. " kesal Dita saat mendengar suara teriakan anak gadisnya.

"Bun .. santai aja dong, jangan kesel-kesel kasihan si dedek nanti ketekan loh,, " ucap Dito memperingatkan istrinya yang tengah berbadan dua itu.

"Ayah sih selalu saja memanjakannya, lihatlah dia sekarang jadi menyebalkan sekali .. " omelnya tanpa henti

Dita saat ini memang sedang mengandung anak keduanya, dan entah kenapa semenjak ia hamil ia sering sekali merasa kesal dengan suaminya juga Claura anaknya. Bahkan Dito dan Claura terkadang harus menerima siraman rohani dari Dita saat moodnya jelek.

"Hai bunda cantik ,, hai adik kecilku.." mencium pipi Dita dan perutnya dengan sayang.

"Ayah .. kok tumben jam segini udah pulang ??" mendudukan dirinya disamping Dito

"Ayah mau ngomong sesuatu sama kamu sayang .. " menarik kursi untuk diduduki istrinya sambil menatap Clo, sapaan Claura

"Mau ngomong apa yah, tumben " memakan omelet didepannya.

"Mau ayah apa bunda nih yang ngomong ??"     mandang wajah istrinya

"Ayah aja, nanti bunda kesel lagi kalo Clo teriak-teriak.." acuhnya sembari memasukan omelet kedalam mulutnya

"Ya Allah bunda, tega bener sama anak cantiknya ini.. " melas Clo

"Huekkkkkkk .. "

"Bunda kenapa ..??" khawatir Dito

"Gapapa .. cuma eneg aja tadi.." sindirnya pada anak gadisnya, sedang yang disindir hanya membuang muka malasnya.

"Clo, kamu dengerin ayah baik-baik ya sayang. Kamu tau om Alex kan ??"

"Om Alex sahabat ayah yang di Jakarta ??"

"Hmm. Om Alex kemarin nelpon ayah nanyain kamu. "

"Nanya Clo?? Kenapa yah ??"

"Ah ayah lama nih gak seru. Clo denger bunda ya nak, minggu depan kamu akan menikah dengan anaknya om Alex." Dita yang tak sabarpun akhirnya menyela ucapan suaminya.

JEDAAAARRRRR ..

"Nikah ..???" teriaknya

"Gak usah teriak juga kali Clo ! Bunda jadi kesel lagi kan." gerutunya pada anaknya

"Ya bunda aneh-aneh aja kalo ngomong, masak anak masih sekolah mau dinikahin.. yang masuk akal dong bun kalo bercanda." kesalnya melipat tangan didada

"Bunda sama ayah serius nak, minggu depan kamu akan menikah dengan kak Jo. Dan setelah itu kamu akan pindah ke Jakarta." membelai rambut anaknya yang mulai bercucuran air mata.

"Kok nangis sih sayang, haruanya kamu seneng loh. Kamu tau kan Jo itu udah mapan, ganteng, baik lagi pokoknya paket komplit deh." jelas Dita kegirangan namun membuat Dito merasa kesal.

"Bunda kira makanan pakek acara paket komplit segala .." mengusap ingusnya yang mulai keluar.

Merasa tak tega, akhirnya Dita pun beranjak memeluk erat tubuh putrinya yang sedang menangis tersedu-sedu.

"Bunda .. Clo gak mau nikah, Clo gak mau pisah sama ayah sama bunda." ucapnya disela-sela tangisannya dengan masih memeluk pinggang bundanya

"Sayang ,, bukan maksud bunda dan ayah ingin jauh dari kamu nak. Kami hanya ingin memenuhi keinginan kamu untuk kuliah di Jakarta, dan lagi perjodohan ini sebenarnya diatur oleh almarhum kakekmu." membelai kepala putrinya itu.

Mendengar nama kakeknya disebut membuat Clo menghentikan sejenak tangisannya. Memang sebelum kepergian kakeknya, Clo sempat berjanji akan memenuhi keinginan kakeknya itu .. namun ia tak tahu kalo keinginannya adalah ini.

"Apa benar kakek yang mau ini ??" menengadahkan wajahnya

"Tentu, apa pernah ayah dan bunda membohongimu ..??"sambung Dito ikut membelai kepala anaknya.

"Baiklah .. Clo dulu sempat berjanji dengan kakek kalo Clo akan mengabulkan keinginannya. Jadi Clo akan terima pernikahan ini. " ucapnya dengan menundukan kepalanya, menyembunyikan air mata yang semakin deras itu.

Mereka bertiga pun akhirnya saling berpelukan dengan rasa haru masing-masing.






Hai kakak readers, jangan lupa tekan like, vote dan isi komennya yha .. 😉

Perfect HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang