Semalaman penuh ketiganya terjaga untuk mencari informasi dan bukti tambahan untuk bahan penyelidikan mereka. Kasus yang mereka tangani, bukanlah kasus biasa dan mudah untuk mereka tangani. GD, pelaku yang begitu dikenal dikalangan para detektif dan kepolisian, karena pria itu cukup sulit untuk ditembus dan dijangkau keberadaannya, sekalipun ada jalan maka dalam hitungan detik jalan itu akan hilang dan sekejap. GD, pria itu terlalu licin dan pandai mengecoh aparat dengan kekuatan yang ia punya.
Jihoon membaca kertas-kertas berisi keterangan informasi itu dengan seksama, sedangkan Seungcheol dan Jeonghan sibuk mencari data-data tambahan dari komputer mereka. Kemudian, ia menghela nafasnya dan menyandarkan tubuhnya di kursi miliknya. Tak lama kemudian, datanglah dua orang pria dengan menggunakan jas dokter dan salah satunya membawa plastik berisi kopi, lalu diletakkannya satu persatu diatas meja teman-temannya.
"Dari wajah Jihoon hyung, sepertinya kasus kali ini cukup berat?" Ujar Seokmin seraya meletakkan segelas kopi yang baru saja ia beli bersama Wonwoo, diatas meja Jihoon.
"Ya, kau tau pria bernama GD? Dia kembali membuat kasus, dan kami yang mendapat kepercayaan untuk menyelesaikannya" Sahut Seungcheol, mendengar itu kedua ahli forensik itu lantas membulatkan mata mereka kagum. Ya karena, selama bertahun-tahun mereka bekerja, mereka tak jarang mendengar perihal kasus pria bernama GD itu dalam kategori kasus tersulit, yang pernah ditangani pihak kepolisian, bahkan sampai sekarang pun belum ada yang berhasil menangkap pria bernama GD tersebut.
"Kalian yakin bisa menyelesaikan kasus ini?" Pria berkaca mata itu membuka suaranya, usai meneguk segelas cappucino latte ditangannya.
"Ey~ lihatlah kita punya siapa..." Pria bermarga Yoon itu berdiri dari kursinya, lalu menghampiri Jihoon dan mengusap kepala pria yang lebih muda darinya itu, "Lee Jihoon... detektif terbaik kita–"
Jihoon menyingkirkan tangan pria itu dari atas kepalanya, "hentikan hyung...kembalilah ke mejamu" Ujar pria itu singkat, dan Jeonghan mengerucutkan bibirnya sebal, lalu kembali ke mejanya lagi.
"Ah! Aku menemukan lokasi dimana mereka beraksi" Semua mata tertuju pada Seungcheol. Jihoon beranjak dari kursinya, lalu menghampiri pria itu segera dan melihat layar komputer yang ada didepan mereka.
"Lacak lokasinya, secepat mungkin kita harus menyelidiki tempat itu" Perintah Jihoon.
"Baik, segera aku lacak"Sahut Seungcheol.
"Jeonghan hyung, tolong nanti cek bagaimana tempat itu sebelum kita melakukan penyelidikan" Ujar Jihoon pada Jeonghan.
"Baiklah"
Sedangkan kedua pria berjas dokter itu menggelengkan kepala mereka, seraya menyesap segelas kopi yang mereka pegang.
"Rasanya aku ingin ganti profesi saja" Celetuk Seokmin.
"Menjadi seperti mereka mempertaruhkan nyawa seok, jika kau mau mati cepat lakukanlah..."Ujar Wonwoo, lalu beranjak pergi meninggalkan Seokmin.
"Yah, Wonwoo hyung! Tunggu aku!" Pekik Seokmin, lalu pergi menyusul Wonwoo yang baru saja keluar dari ruangan teman-temannya tersebut.
•••
Mobil mereka terhenti di depan sebuah gedung club malam yang lumayan terkenal, karena pelanggannya yang rata-rata dari kalangan artis, pejabat dan orang-orang penting. Selain itu juga, club malam ini terkenal dengan kasus-kasusnya terutama perjudian, perbuatan asusila, dan penjualan obat ilegal yang masih sering terjadi.
"Here we go again..." Celetuk Jeonghan seraya memasang masker miliknya.
"Seungcheol hyung, tolong awasi ketika kami masuk. Dan, Jeonghan hyung...kabari aku jika kau melihat yang aneh-aneh" Perintah Jihoon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Sides 2 || Soonhoon
Fanfiction[Version: 2/2] - "Love and happiness that changed him" - ⚠️ B×B Mpreg Rated [🔞] TW// many harsh words, murder, etc. Homophobic ❌ Tidak untuk ditiru, jadilah pembaca yang cermat. • Not for minor!! • - Happy Reading - © L I A J E O N N I E 2021