Semalaman Soonyoung terjaga guna menyusun rencana untuk menangkap ayahnya, sekaligus menghentikan jejak kejam pria itu agar tak ada lagi korban berjatuhan setelah ini. Ia memainkan korek api di tangannya, sembari bibirnya menghembuskan asap rokok yang ia hisap ke udara.
"Soonyoung-ah" Panggil seseorang yang tak lain dan tak bukan, adalah Seungyoun sepupunya.
Soonyoung melirik sedikit, kemudian mematikan rokok di tangannya sebelum akhirnya ia berbalik menatap pria itu, "Wae?"
"Aku sudah berhasil mengirim anak buah kita masuk ke markas ayahmu, mereka bisa memudahkan penyusupan kita besok. Ah, tapi apa kau yakin dengan hal ini? Ayahmu berada di markas utama, yang otomatis bawahannya juga lebih banyak" Ujar Seungyoun sedikit ragu, karena Soonyoung juga mengatakan hal ini secara tiba-tiba dan juga memberinya perintah.
"Ya, kenapa? kau tidak yakin dengan strategi yang ku berikan?" Tanya Soonyoung sembari menyandarkan dirinya di pagar rooftop rumahnya.
"Tentu saja, kau mengatakannya secara mendadak bodoh. Bagaimana aku bisa yakin?" Ujar Seungyoun.
Soonyoung tersenyum miring, kemudian berjalan ke arah Seungyoun sembari memegang kedua pundak pria itu, "Yah...aku Kwon Soonyoung. Otak ku ini pintar, bahkan lebih pintar dan licik dari pria tua itu. Kau tidak perlu khawatir"
Seungyoun menghela nafasnya, lalu menyingkirkan kedua tangan Soonyoung dari pundaknya, "Arraseo arraseo...How about plan b?"
"Plan B?...bukankah aku sudah menyuruhnya menyiapkan benda itu?"
Seungyoun menaikkan sebelah alisnya, "Kau benar-benar ingin menggunakan cara itu? Yah, bagaimana dengan Jihoon?"
Soonyoung menghela nafasnya, kemudian berbalik dan berjalan ke arah pagar rooftopnya. "Aku sudah menyiapkan segalanya dengan matang, hanya cara ini yang bisa ku lakukan untuk menyelamatkan Jihoon juga anakku"
Seungyoun tau maksud dan tujuan Soonyoung untuk membantu, juga melindungi Jihoon. Hanya saja, ada keraguan yang menyelimuti benaknya. Seungyoun tau, bagaimana sifat pamannya itu. Pria itu tidak mudah tertebak, tak jauh beda sebenarnya dengan Soonyoung. Tapi, otak licik pamannya serta kenekatan yang pria itu miliki lah, yang menjadi poin perhatiannya. Ia hanya berharap semuanya akan baik-baik saja setelah ini.
"Ya, aku paham...ku harap kau tidak mengecewakan ekspetasi ku, Kwon" Kata Seungyoun.
"Hmm, mau merokok?"
•••
Pagi ini seperti biasa Soonyoung mengantarkan Jihoon ke kantornya. Dan agenda Soonyoung hari ini adalah rapat, guna menjelaskan strategi yang sudah ia susun dan siapkan sedemikian rupa, serta strategi cadangan kalau-kalau ada yang meleset dari perkiraannya. Tentu saja, Jihoon tidak tau-menahu akan hal ini.
"Ah, mereka cepat sekali tumbuh disini. Lihat, perutku bahkan nyaris tak bisa ku sembunyikan" Ucap Jihoon seraya merapihkan jaket yang ia gunakan untuk menutupi perutnya buncitnya. Disana, Soonyoung hanya tersenyum sambil mengelus pucuk kepala Jihoon. "Itu bukti, kau sudah merawat mereka dengan baik, sayang"
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Sides 2 || Soonhoon
Fanfiction[Version: 2/2] - "Love and happiness that changed him" - ⚠️ B×B Mpreg Rated [🔞] TW// many harsh words, murder, etc. Homophobic ❌ Tidak untuk ditiru, jadilah pembaca yang cermat. • Not for minor!! • - Happy Reading - © L I A J E O N N I E 2021