Disclaimer: Rate 21+
Please close this part, if you are underage
-----Atmosfer ruangan yang berubah memanas secara drastis, bunyi pertemuan antara dua kulit dengan decitan kasur yang menyertainya, erangan dan desahan dari dua anak adam yang tengah diselimuti hawa nafsu birahi mereka yang semakin memuncak.
"Eunghh... Soonyoung!" Pekik si lelaki bertubuh mungil itu, tubuhnya bergetar hebat setelah ia berhasil mencapai putihnya. Pria itu menghentikan kegiatannya sejenak, kemudian mengecupi setiap inci tubuh seputih susu milik lelaki itu. Indah sekali dan ia orang pertama yang menyentuh tubuh cantik lelaki yang terkulai lemas di hadapannya tersebut.
Jihoon yang masih terlalu sensitif berkat pelepasannya yang kesekian kalinya, kembali dibuat mendesah dengan Soonyoung yang masih mencari titik kepuasannya. Ya, pria itu sama sekali belum keluar, padahal Jihoon sudah keluar berkali-kali hingga ia sudah kehabisan tenaga, bahkan suaranya benar-benar serak karena terus mendesah tanpa henti sedaritadi.
Ini pertama kalinya, Soonyoung melakukan hubungan tanpa menggunakan pengaman. Entahlah, melihat Jihoon apalagi dengan tubuh cantiknya itu, membuatnya ingin sekali memiliki lelaki itu seutuhnya. Soonyoung jatuh dalam pesona seorang lelaki yang belum terlalu lama di kenalnya, si penipu manis, Lee Jihoon.
Soonyoung menautkan jari-jemari mereka, lalu mengecup ringan bibir lelaki yang menatapnya dengan tatapan sayu. Sesekali ia terpejam, merasakan miliknya yang terhimpit di rektum lelaki manis itu, ia mendesis sembari mempercepat hujamannya.
"Akh! Jihoon! Sshhh...fuck!" Pria itu menyemburkan cairan miliknya jauh di dalam tubuh Jihoon. Bahkan, lelaki itu bisa merasakan ada sesuatu yang hangat mengalir di bawah sana, bahkan merembet keluar bersamaan dengan kehampaan saat Soonyoung mengeluarkan miliknya.
"Sialan..."lirih Jihoon sambil menatap Soonyoung dengan raut wajah lemas campur kesal.
"Bibirmu Jihoon—"
"Kau mengeluarkannya di dalam?" Dengan santainya, pria itu mengangguk lalu mengecup kening Jihoon.
Lelaki itu menghela nafasnya, lalu mendorong tubuh Soonyoung untuk menjauh darinya. Tapi, sangking lemas sekali bahkan usaha yang ia lakukan itu tak berhasil membuat tubuh pria itu berpindah dari tempatnya.
"Yah...menjauh—"
"Ayo sekali lagi—"
"Pria gila, aku benar-benar akan membunuhmu setelah misi ini selesai" Ujar Jihoon lirih namun penuh penekanan.
Soonyoung tersenyum, "Kau tidak akan melakukan itu, ingatlah...aku adalah ayah dari bayi yang kau kandung nantinya" Ujarnya penuh percaya dirinya.
"Diam, atau ku sobek mulutmu—"
"Hm? Kau ingin mencium ku, ah baiklah"
"Soonyoung!"
•••
Jihoon berjalan tertatih-tatih keluar dari kamar mandi, bagian bawahnya teramat sangat pedih padahal ia sudah mengolesinya dengan salep tadi setelah mandi. Ia melirik pria yang tengah duduk dengan santainya, di dekat jendela kamar hotel yang mereka tempati. Setelah misi ini selesai, Jihoon tak akan memaafkan pria itu.
"Kenapa masih berdiri disana, cepat duduk dan habiskan sarapan mu. Setelah itu, aku akan mengantarmu ke kantormu" Ujar pria itu, lalu kembali menatap layar ponsel yang ada di genggamannya.
Jihoon mendudukkan dirinya di hadapan Soonyoung, pria itu mengamati sosok lelaki di depannya. Ia tersenyum tipis, "Ah, selera ku tak seburuk itu ternyata...lihat, kau cocok memakai baju pilihan ku"
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Sides 2 || Soonhoon
Fanfiction[Version: 2/2] - "Love and happiness that changed him" - ⚠️ B×B Mpreg Rated [🔞] TW// many harsh words, murder, etc. Homophobic ❌ Tidak untuk ditiru, jadilah pembaca yang cermat. • Not for minor!! • - Happy Reading - © L I A J E O N N I E 2021