Jihoon membuka file yang baru saja Mingyu kirimkan padanya, file itu berisi data diri dan informasi lebih yang berhasil Mingyu kumpulkan kurang lebih selama dua harian. Data-data dan informasi yang ia kumpulkan, lumayan lengkap Jihoon akui, Mingyu handal dalam hal ini.
"Apa itu cukup hyung?" Tanya Mingyu memastikan, Jihoon mengangguk kecil dengan matanya yang masih fokus membaca isi file yang Mingyu kirimkan padanya.
"Edward Kwon?" Jihoon menyipitkan matanya, lalu memperbesar salah satu foto yang di lampirkan Mingyu dalam filenya. Agaknya, ia tak asing dengan wajah pria tersebut.
"Wah...sial" Umpat Jihoon. Benar saja, itu pria yang waktu itu menghampirinya tempo hari dan menawarkannya minuman hingga membuatnya mabuk, karena itu pertama kalinya ia minum. Jika tau, pria itu adalah pemilik baru tempat hiburan malam tersebut, saat itu juga ia interogasi pria aneh itu di tempat.
Eh, tunggu sebentar...
Jihoon mengambil salah satu map, dari tumpukan yang ada sisi kiri mejanya. Kemudian, ia membuka sebuah map berwarna biru yang berisikan data dan informasi tentang seorang pria berinisial GD, yang telah lama dikumpulkan selama penyelidikan kasus ini berlangsung.
"Kwon Jiyoung?" Jihoon mengetukkan jari-jarinya di meja, matanya menatap layar dan kertas berisi data di depannya secara bergantian.
"Ah, mungkin kah?" Gumamnya, sambil menaikkan kedua alisnya.
•••
Soonyoung melempar kertas-kertas itu ke atas mejanya, haruskah ia terlibat misi besar ini dan menjadi tameng ayahnya lagi dan lagi? Ia tak habis pikir dengan pria tua satu itu, apa ini fungsi sebagai seorang putra, mengabdi untuk di korbankan, serta menanggung semua konsekuensinya. Jika begini, lebih baik Soonyoung mati saja, daripada hidup sebagai budak ayahnya sendiri.
"Yah, Kim Doyoung...kau tangan kanannya juga, tapi kenapa harus aku yang menangani misi ini?" Protes Soonyoung kepada pria berjas yang berdiri tepat, di hadapannya.
"Maaf tuan, ini perintah dari Tuan besar Kwon. Jika anda ingin protes pada saya, tidak akan ada gunanya."
"Ah, bajingan..." Soonyoung cukup kesal sekarang. Ia ingin menikmati waktu untuk bersantai, bukan hanya bekerja dan mengabdikan diri sebuah misi berbahaya milik ayahnya.
Pria itu merogoh saku celananya, mengambil benda pipih berwarna hitam dengan logo apel koyak tersebut. Kemudian menelpon kontak yang ia tuju, ayahnya.
"Wae?"
"Aku ingin istirahat dari misi mu. Aku tidak peduli dengan protesan mu, aku hanya akan mengawasi saja dari sini tanpa terlibat banyak. Lebih baik, suruh Doyoung yang menanganinya—"
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Sides 2 || Soonhoon
Fanfiction[Version: 2/2] - "Love and happiness that changed him" - ⚠️ B×B Mpreg Rated [🔞] TW// many harsh words, murder, etc. Homophobic ❌ Tidak untuk ditiru, jadilah pembaca yang cermat. • Not for minor!! • - Happy Reading - © L I A J E O N N I E 2021