Xiao Fei berhenti sejenak dari langkahnya yang jauh jauh mencari sumber air. Menurut pendengarannya,sumber air alias sungai itu tidak jauh tapi kenapa? Saat dia sudah melangkah mendekat suaranya malah semakin jauh?
"Aaahhh rasanya aku ingin mengembalikan waktu dimana aku tidak akan keluyuran ke pasar bertemu gadis kecil manis lalu bertemu orang orang aneh yang menganggap aku putri,"keluh Xiao Fei dengan raut kesal.
"Tunggu!" Wajahnya tiba tiba berubah menjadi secerah cahaya. "Apa jika aku putri maka aku bisa mengeluarkan sihir?"tanyanya pada dirinya sendiri. Suara Xiao Fei terdengar bersemangat ketika mengatakan hal itu.
Gadis itu membayangkan dirinya yang menyelamatkan seorang anjing kecil milik anak gadis lalu dipuji akan kehebatannya. Disanjung oleh semua orang di desa yang mengadakan festival khusus untuknya. Dimana semua makanan lezat akan berkumpul tanpa perlu repot-repot membeli ataupun mengemis. Bahkan kaisarnya itu akan berlutut kemudian menanyakan satu hal yang akan dia wujudkan. Xiao Fei cengengesan sendiri membayangkan hal hal baik itu seandainya kebenaran ini bukan hanya ekspetasi. Sayang kenyataan sedang ingin mengujinya lebih keras.
Xiao Fei mencebik pelan,"cih hutan 'tanpa arah'sialan! Harusnya aku sudah makan enak di kediaman tuan Chen buat apa aku terjebak disini!"keluhnya sembari menendang batang pohon disampingnya dengan kesal.
"Ow!"
Suara pekikan yang keras dan tertahan itu seketika membuat Xiao Fei bungkam. Setahunya hanya dirinya yang ada di hutan ini mengingat pengunjung hutan haruslah di seleksi oleh hutan itu sendiri(memang hutan aneh yang harusnya disebut hutan aneh daripada tanpa arah). Xiao Fei mengedarkan pandangannya ke segala arah,mencari asal sumber suara pekikan yang membuat bulu romanya seketika berdiri merinding.
"S-siapa disitu!? Jangan main main ya kamu saya mahir taekwondo semasa sekolah dasar dahulu!"teriak Xiao Fei dengan lantang. Gadis itu bersiap menggunakan kuda kuda nya dan menatap bergetar nan waspada kesegala arah yang memungkinkan adanya serangan kejutan seperti dalam film film,novel,bahkan manhua yang sering dia baca dahulu.
"Keluar kamu! Jangan bersembunyi layaknya pengecut!"tantang Xiao Fei bergetar. Untung saja dia masih tahu diri untuk tidak menangis disaat saat seperti ini.
"Oi nona! Kau mencari siapa?"suara itu kembali bergema.
Suaranya sangat susah untuk dideteksi karena suaranya seolah olah mengelilingi tubuh Xiao Fei dan memerangkapnya sengaja membuat bingung. "K-kamu bertanya dengan salah! Kenapa kamu tidak keluar dan menghadapiku secara langsung?"seru Xiao Fei.
"Aaah saya tau,saya pasti terlalu hebat untuk kamu lawan ya? Saya tau saya ini cantik seperti Dewi dan kamu jika melawan akan menyesal. Yeah itu kesimpulan yang bagus,"cemooh Xiao Fei mengedikkan bahunya berusaha acuh tak acuh. Wajahnya dibuat se sombong mungkin untuk menyamarkan rasa takutnya.
Gadis itu kemudian membalik lagi wajahnya yang sombong itu. Seketika matanya terbuka langsung mulutnya memekik keras,"aaaakkkk!"gadis itu mundur beberapa langkah menjauh karena kaget dengan ranting pohon yang berbentuk tangan di hadapannya.
Tak melihat sesuatu yang aneh,setelah diam beberapa saat Xiao Fei kembali mendekat. "Astaga kenapa aku bisa sangat lemah hanya melihat ranting rapuh ini?"gumamnya dengan geli mengingat reaksinya yang berlebihan seolah melihat babi berbadan ular dan memiliki kaki kuda.
Tangan putihnya menelusuri ranting itu dan menepuk nepuknya pelan. "Sayang sekali pemilik suara tadi masih bersembunyi seperti pengecut ya..."gumam Xiao Fei dengan pelan. "Yah! Jika kau mendengar ini dimana pun,aku tegaskan kamu adalah seorang yang pengecut! Payah! Penakut dan lemah! Berhadapan langsung saja tidak berani cih!"cemooh Xiao Fei dengan lagak sombong nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
EMPEROR! I LOVE YOU!(Hiatus)
Historical FictionGadis masa depan yang ceria dan pintar menyanyi juga medis harus dikirim ke masa lalu karena takdir cinta. Luo Xiao Fei,nama gadis itu. Zaman yang ia pijaki nantinya akan sangat berbeda dengan masa dimana ia seharusnya tumbuh. Melihat keadaannya,Xia...