EMPEROR! I LOVE YOU!(Hiatus)

chapter 25

Happy reading〜(꒪꒳꒪)〜
Ak up cpt hore🥳

( ◜‿◝ )♡

"Hm,tugas selesai,"ucap Jia Feng bermonolog. Ia melangkah ceria ke kediamannya di kediaman Scorpio.

Jia Feng adalah pangeran tampan yang rendah hati. Dia pemimpin zodiak Scorpio yang begitu menawan hati. Entah itu gadis muda ataupun nenek tua akan terpikat oleh pesona Jia Feng.

Yeah. Keluarga kerajaan memang mempesona dengan perawatan lulur mereka yang terkenal ke penjuru negri. Sangat terawat.

"Memberi hormat pada pangeran Jia,"sapa pelayan yang berpapasan dengan Jia Feng.

"Haii!!"Jia Feng membalas sapaan itu dengan ceria. Senyuman lebar mengembang di wajahnya.

"Wangye!!!!"seruan itu menghentikan langkah Jia Feng. Pria muda itu membalikkan tubuhnya menuju sumber suara.

"Ada apa Kasim Hua? Kau seperti dikejar babi saja xixixi,"Jia Feng terkikik geli ketika membayangkan Kasim Hua yang gendut berlarian dikejar babi. Acara yang seru di istana bukan?

"Hosh... Hosh... Hosh,Chen wangye mencari anda,"ucap Kasim Hua dengan ngos ngosan. Yeah, sepertinya setelah ini ia harus melahap beberapa kue beras untuk perutnya. Bayangkan saja,dari kediaman Libra dia berlari sampai ke istana Scorpio yang jauhnya bisa sampai 50 rumah!
Melelahkan...

"Ada apa paman kekaisaran saya mencari?"tanya Jia Feng bermonolog.

"Bawahan tidak tahu pangeran,beliau meminta anda mendatangi kediaman Libra jika luang,"jawab Kasim Hua.

"Mm,baiklah nanti aku akan berkunjung setelah mandi,katakan itu pada paman kekaisaran atau kau kusuruh berlari dengan anjing yang mengejarmu,"canda Jia Feng sembari menahan senyumannya.

Kasim Hua bergidik. Tidak tidak,dia tak mau berlarian lagi malam ini cukup titah raja Chen saja... Bukankah pangeran Jia Feng dikenal sebagai pangeran yang murah hati?

"Ampuni hamba pangeran,"Kasim Hua segera berlutut dihadapan Jia Feng. Wajahnya seperti hendak menangis,ia mendongak menatap Jia Feng berharap mendapat pengampunan. "Ya ya ya,pergilah,"usir Jia Feng dengan nada seperti biasanya.

Mendapatkan hati! Kasim Hua bangkit dan tersenyum lebar sampai sampai pipi lebar Kasim itu tambah lebar. "Keputusan anda bijak Yang Mulia,"Kasim Hua segera membungkuk hormat dan pergi sebelum Jia Feng berubah pikiran mungkin?

Sedetik kemudian Jia Feng tergelak. "Hahaha Kasim bodoh! Mana mungkin aku menghukummu,"ucap Jia Feng disela tawanya. Pria itu kemudian melanjutkan langkahnya untuk pergi ke kediamannya.

"Selamat datang kembali Jia wangye," para pelayan menyambut kedatangan tuan mereka didepan pintu peraduannya. Jia Feng hanya mengangguk dan masuk ke kamarnya.

Pintu kayu itu tertutup lagi saat Jia Feng sudah didalamnya.

"Kira kira ada apa paman kekaisaran memanggil ya? Apa ada sesuatu yang penting?"Jia Feng mengambil duduk ditepi ranjangnya.

Beberapa detik kemudian seorang pelayan masuk dan memberi hormat. "Bawahan memberi hormat kepada wangye."

"Berdiri,"jawab Jia Feng seketika buyar dari lamunannya.

"Air anda sudah siap pangeran,"ucap pelayan itu pelan.

"Ya aku akan segera kesana sebentar lagi,"jawab Jia Feng kemudian. Sang pelayan mengangguk mengerti kemudian undur diri. Pintu ruangan itu tertutup lagi.