chapter 04

1.4K 94 2
                                    

'Bisakah ada sebuah kebetulan yang terasa aneh seperti ini?'
― Xiao Fei

Xiao Fei merasakan pegal di seluruh tubuhnya. Ia merasa bahwa ada yang memperhatikannya saat sedang tidur. Kemudian ia membuka matanya,menemukan wanita agak gendut sedang mengamatinya.

Spontan saja Xiao Fei berteriak takut." Aiyaaa!!!"Xiao Fei menutup matanya dengan kedua telapak tangannya.

Dengan takut takut,perlahan dibuka matanya dan kedua telapak tangannya diturunkan.

"Si-siapa kau?"tanya Xiao Fei takut.

"Jangan takut nona,saya kepala pelayan kediaman tuan Chen,"jawabnya.

"A-apa?! Siapa tuan Chen?"tanya Xiao Fei bingung. Namanya terdengar asing di telinganya.

"Ah itu..."sang kepala pelayan terlihat kesusahan untuk menjelaskannya. Jadi Xiao Fei kembali bertanya.

"Kau bilang aku dimana?"tanya Xiao Fei lagi. "Dalam kediaman tuan Chen di istana Huang,nona,"ujarnya sopan.

"Apa?! Istana??!!"Xiao Fei memekik pelan. Sungguh terkejut bukan main ia ada diistana sungguhan. Xiao Fei memperhatikan pakaiannya. Hanfu biru muda berpadu pink yang manis. Rambut coklat pudar panjang yang sebagian diikat rumit.

Xiao Fei bangkit dari duduknya kemudian berjalan mondar mandir sembari menggigiti kukunya. Ini kebiasaan Xiao Fei saat kebingungan.

Kemudian ia ingat dengan tasnya." Dimana tasku?"tanya Xiao Fei buru buru.

"Ah maksud anda benda aneh itu? Sebentar saya ambilkan,"ujarnya berlalu dibalik tirai.

"Enak saja mengatakan benda aneh! Itu berharga mahal tau!" Maki Xiao Fei pelan.

Xiao Fei kembali duduk. Saat kepala pelayan itu kembali dengan nampan yang berisi sweater coklat susu dan kardigan pink serta celana jeans pertengahan paha. Sepatu kets putih dan tas selempang hitamnya. Ia langsung menyambar tas selempangnya. Mengecek isinya. Masih utuh. Dan kering.

Mata Xiao Fei berbinar saat melihat sebuah benda kotak yang menyimpan berbagai memori. Handphone.

Xiao Fei meraih benda itu dan menyalakannya. Masih menyala.

Diam diam ia mengecek GPS dan mengecek dimana ia sekarang.

Data tak ditemukan?! Bagaimana mungkin! Ini mustahil!! Apa ia berada jauuuhhh sekali dari rumah?

Atau GPS nya saja yang sedang eror?

Xiao Fei bangkit. "Hei! Aku tau ini acara show kan? Ayolah nyalakan jaringan WiFi nya! Aku ingin pulang,"ujarnya mengamati seluruh ruangan. Siapa tau ada kamera yang siap merekam bersembunyi.

"Keluarlah ini tidak lucu!!"Xiao Fei mulai kesal. Ia mengerucutkan bibirnya dan menggembungkan pipinya.
Ia mulai mengitari seluruh ruangan itu.

"Nona apa maksudmu,"tanya kepala pelayan itu heran. Kenapa orang didepannya ini sangat aneh? Mengejutkan sekali kalau tuan Chen menyukai wanita gila seperti ini.

"Aku ingin keluar,"Xiao Fei hendak menerobos pintu namun segera dihalangi oleh kepala pelayan tadi.

"Aku mau keluar,kamu menyingkir lah,"Xiao Fei mencoba menyingkirkan tubuh gendut dihadapannya. Nihil. Ia melengos kesal.

"Tuan Chen berkata untuk melayani anda dengan baik,bukan melepaskan anda,jadi maaf hamba tidak bisa melepaskan anda,"celoteh kepala pelayan itu.

"Arrgghh ayolah,"pinta Xiao Fei memelas. Ia menggunakan jurus puppy eyes andalannya. Sejenak kepala pelayan itu terlena namun kembali menggelengkan kepalanya." Tidak tetap tidak nona,"ujarnya teguh pada pendirian.

EMPEROR! I LOVE YOU!(Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang