Zhing Ling sedang mengendap endap di balik semak. Pria itu langsung ngacir saat rapat sudah resmi bubar. Seharusnya sore ini Zhing Ling ada kelas,namun dia tidak masuk alias bolos. Hah... Untuk apa masuk,toh pelajaran Sian Lu tetap itu itu saja.
Zhing Ling kemudian memastikan keadaan sekitarnya aman sebelum dirinya pergi ke pasar dan makan satu mangkuk mie kuah yang panas.
Kerajaan Guangzhou memang sedikit lengang hari itu. Tinggal menghitung waktu sebelum akhirnya ada festival lampion.
Saat akan keluar,mata tajam Zhing Ling menangkap tiga siluet hitam yang bergerak cepat di belokan. Karena rasa penasarannya yang tinggi pria itu bergegas membuntuti ketiga bayangan itu tanpa suara.
"Kau yakin gadis itu kembali?"suara itu terdengar samar samar membuat Zhing Ling harus menajamkan pendengarannya.
"Dia tidak ada di istana naga putih,kemungkinan besar dia kemari kan? Tuan bilang dia hanya pelayan disini,"
"Lalu apa? Kita tanyakan satu persatu pada pelayan disini?"
Zhing Ling tampak asing dengan ketiga suara yang didengarnya. Apa itu artinya pemberontakan negara tidak ada hubungannya dengan ketiga pria itu? Namun apa yang mereka bicarakan tadi? Pelayan? Dan tuan apa yang mereka maksud itu? Apakah Chen Ryu?
Saat Zhing Ling bergelut dengan pikirannya sendiri,dia tak menyadari kalau ketiga pria yang tadi di mata matainya sudah tidak ada ditempatnya lagi.
Zhing Ling baru menyadarinya saat dia mengintip ke arah ketiga pria tadi berdiri. Zhing Ling yang terperangah keluar dari persembunyiannya. "Mana mungkin? Kemana orang orang itu?"gumamnya masih shock.
"Ternyata benar ada yang melihat kita,"ucap sebuah suara dibelakang Zhing Ling. Pria itu belum sempat berbalik badan namun sekelilingnya sudah hitam.
Apa ini? Karung?!
"Lepaskan aku! Hei! Siapa kalian!?"seru Zhing Ling seperti orang kesetanan. Dia terus memberontak di dalam karung yang sangat sempit itu.
"Diam bocah! Kau masih mau hidup kan? Maka ikut saja!"
Bukannya menurut,Zhing Ling malah lebih keras berusaha. "Lepaskan aku dasar bodoh! Kalian pengkhianat negara ya?! Tunggu sampai aku menendang bokong kalian!"serunya keras.
Salah satu pria berbaju hitam hitam itu menunjukkan raut kesalnya. "Diam anak bodoh!" Serunya sembari menendang karung yang berisi Zhing Ling. Seketika Zhing Ling menjadi diam. Tentu saja,dia pingsan. Rusuknya ditendang dengan cukup keras hingga retak.
"Gawat,bos. Apa bocah itu mati?"tanya salah satu pria itu.
"Mana kutahu! Baik sekali jika mati,menyusahkan saja! Cih!" Geram si bos disertai decihan.
"Lalu mau kita apakan nanti jika dia mati bos? Mayatnya bisa menimbulkan keributan lho,"
"Buang saja di sungai,gunakan akal sehatmu dong!"seru si bos kesal.
"Sudahlah! Ayo bawa bocah ini ke markas lalu kita cari gadis itu dan membunuhnya,"ucap si bos dengan penuh tekad.
Kedua anak buahnya menurut. Kemudian salah satunya membawa Zhing Ling dengan dipanggul di pundaknya. Mereka bertiga kemudian pergi tanpa sedikitpun ketahuan.
―🌠🌠🌠―
Chen Ryu duduk di kamarnya sembari menyesap teh. Zhang Jiao yang sedang kebetulan lewat akhirnya mendatangi sahabatnya itu.
"Memikirkan seseorang hm?"ucapnya dengan surat mengejek. Padahal Zhang Jiao tahu kalau sahabatnya itu pasti sedang memikirkan nona Luo.
KAMU SEDANG MEMBACA
EMPEROR! I LOVE YOU!(Hiatus)
Historical FictionGadis masa depan yang ceria dan pintar menyanyi juga medis harus dikirim ke masa lalu karena takdir cinta. Luo Xiao Fei,nama gadis itu. Zaman yang ia pijaki nantinya akan sangat berbeda dengan masa dimana ia seharusnya tumbuh. Melihat keadaannya,Xia...